Kanker
sampai saat ini masih menjadi momok yang menakutkan bagi semua orang. Belum
lama ini tetangga di perumahan tempat saya tinggal juga meninggal akibat kanker
serviks. Perlunya edukasi kesehatan sejak dini bisa menjadi penyelamat agar
ketika tubuh kita memberikan sinyal ada sesuatu kita bisa bertindak cepat. Ini
yang sering tidak disadari oleh kebanyakan masyarakat, baru ketahuan ada penyakit
serius pada tubuh kita sudah dalam kondisi stadium lanjut.
Alhamdulillah
saya mendapatkan kesempatan untuk hadir di kampanye edukasi kesehatan yang
diadakan oleh PT Merck Sharp & Dohme (MSD) Indonesia dan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia bekerjasama dengan Bio Farma yang meluncurkan Kampanye
Tenang Untuk Menang yang bertajuk Dukung Perempuan Indonesia Merdeka
dari Kanker Leher Rahim. Yang diadakan dalam rangka menyambut Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia, diadakan di The Ballroom Djakarta Theater –
Jakarta.
Peluncuran
kampanye ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari berbagai sektor,
mulai dari pemerintah diantaranya Pimpinan Komisi IX DPR; Kementerian Dalam
Negeri; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Kementerian Agama;
Kementerian Keuangan; media serta perwakilan komunitas.,
Dukung
Perempuan Indonesia Merdeka dari Kanker Leher Rahim
Kanker
leher rahim atau kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling
banyak menyerang perempuan di seluruh dunia.
Berdasarkan
data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kanker serviks menempati urutan
terbanyak kedua yang dialami oleh perempuan, di mana terdapat sebanyak 36 ribu
kasus kanker dengan tingkat mortalitas mencapai 20 ribu kematian di tahun 2022.
Ini semacam menjadi warning untuk kita semua agar tidak mengganggap remeh
penyebaran kanker serviks.
Tentunya
ini menjadi salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar, dimana di tahun
2023 pengeluaran BPJS Kesehatan untuk penanganan kanker menghabiskan biaya sebesar
Rp5,9 triliun. Untuk menanggulangi penyebaran penyakit berbahaya ini, pada 2023
lalu, Presiden Joko Widodo mendeklarasikan Rencana Aksi Nasional (RAN)
Eliminasi Kanker Leher Rahim di
Indonesia (tahun 2023-2030), yang pelaksanaannya dipimpin oleh Kementerian
Kesehatan.
Penyebab
dari Kanker Leher Rahim atau Kanker Serviks
Kanker
leher rahim atau kanker serviks adalah kanker pada serviks (leher rahim) bagian
bawah pada rahim yang menghubungkan rahim dan vagina. Infeksi HPV adalah
penyebab utama kanker serviks.
Lebih
dari 95% kasus kanker leher rahim atau kanker serviks disebabkan oleh virus HPV
(Human Papilloma Virus), tidak hanya penyebab kanker leher rahim HPV juga
sebagai penyebab kanker lainnya seperti kanker anus, kanker vulva, kutil
kelamin dan kanker vagina.
Pria
dan wanita beresiko terinfeksi HPV, dimana 8 dari 10 pria dan wanita
diperkirakan akan terinfeksi HPV semasa hidupnya. Perlu puluhan tahun agar
infeksi HPV dapat berkembang menjadi kanker leher rahim.
"Kita bersama meneguhkan komitmen
untuk melawan ancaman besar dalam dunia kesehatan di Indonesia yaitu kanker
serviks," ujar George Stylianou - Managing Director MSD Indonesia.
MSD
terus berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia mengeliminasi
kanker leher rahim di Indonesia. Kampanye edukasi kesehatan ‘Tenang untuk
Menang’ yang diinisiasi MSD bersama Kementerian Kesehatan dan Bio Farma adalah
ajakan kepada masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif dalam upaya melawan
penyebaran kanker leher rahim, salah satunya dengan melakukan imunisasi HPV.
Kami percaya, partisipasi masyarakat dalam program imunisasi HPV ini merupakan
langkah kecil yang akan membawa dampak besar, tidak hanya memberikan ketenangan
secara individu karena kesehatannya terjaga, tapi juga berpartisipasi secara
kolektif agar bangsa Indonesia bisa merdeka dan menang melawan kanker leher
rahim.
Dengan imunisasi, risiko kanker
serviks dapat dihindari dengan efektivitas lebih dari 90 persen sekaligus
menghemat anggaran negara yang digunakan untuk penanganan penyakit tersebut.
Pentingnya
Mengetahui Gejala Kanker Leher Rahim dan Pencegahannya
Kanker
serviks merupakan musuh wanita Indonesia ujar dr. Ivander R. Utama, F. MAS,
Sp.OG, MSc (dokter spesialis Kebidanan
& Kandungan) yang memaparkan tentang kanker serviks pada talkshow
edukasi kesehatan ini di sesi kedua.
Kanker
leher rahim atau kanker serviks tidak terjadi secara tiba-tiba tapi berkembang
perlahan selama beberapa tahun, walaupun terkadang bisa terjadi dalam waktu
yang lebih singkat.
Ketika
seorang perempuan terinfeksi HPV tipe tertentu dan sistem imun tubuh tidak
berhasil membunuh virus tersebut, maka HPV dapat mengakibatkan sel didaerah
serviks menjadi abnormal. Bila tidak terdeteksi atau diobati secara dini, maka
sel-sel abnormal ini akan berkembang menjadi prakanker dan secara bertahap
menjadi kanker.
Terkadang
kanker serviks tidak menimbulkan gejala apa pun, tetapi bisa juga menyebabkan
perdarahan atau keputihan yang tidak normal. Perdarahan ini bisa berupa bercak
atau pendarahan berat yang terjadi di antara periode menstruasi, setelah
berhubungan seks, atau perdarahan setelah menopause. Segera periksakan diri ke
fasilitas kesehatan terdekat ketika mengalami gejala tersebut.
Penderita kanker tidak hanya
pada perempuan tapi laki-laki. Berikut faktor resiko terinfeksi HPV pada
laki-laki, antara lain:
- Banyak partner seks
- Tidak di sunat atau sirkumsisi
- Pasangan seks yang menderita CIN (Neoplasia intraepitelial serviks)
- Memiliki pasangan seks baru
- Sejarah STI (Sexually Transmitted Infections)
- Memiliki hubungan seks anal dengan laki-laki
- Riwayat merokok
Pencegahan agar terhindar dari infeksi
HPV, yakni:
- Pencegahan primer yaitu dengan melakukan vaksinasi karena vaksinasi dapat membantu memberi perlindungan. Vaksinasi sebelum aktivitas seksual sangat ideal, namun untuk orang yang aktif secara seksual masih dapat menerima manfaat dari vaksinasi HPV. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mendapat vaksinasi HPV.
- Pencegahan sekunder yaitu dengan melakukan skrining dan terapi pada prekanker.
Program Eliminasi
Kanker Serviks yang diintegrasikan dalam BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
Shadiq
Akasya selaku Direktur Utama Bio Farma
menyampaikan bahwa kolaborasi bersama MSD Indonesia, sejalan dengan Rencana
Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim yang diinisiasi Kemenkes pada
tahun 2023. Bio Farma berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan vaksin yang
dibutuhkan dalam rangka mencegah kanker serviks.
Dengan
kolaborasi, produk-produk vaksin yang diproduksi oleh MSD Indonesia akan
dilakukan transfer teknologi dan pengetahuan kepada Bio Farma sehingga memiliki
lokal konten yang lebih tinggi guna menghasilkan vaksin buatan dalam negeri
yang berkualitas.”. Dengan harapan agar semakin banyak cakupan vaksinasi bagi
masyarakat, khususnya perempuan di usia produktif. Tahun 2023, pemerintah telah
mencanangkan program eliminasi kanker serviks yang diintegrasikan dalam BIAS.
Dukungan
terhadap RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim disampaikan juga oleh Wakil Ketua
Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena yang turut hadir
sebagai narasumber pada acara ini. Sebagai pimpinan Komisi IX DPR RI, ia ingin
menegaskan kembali dukungan penuh kami terhadap RAN Eliminasi Kanker Leher
Rahim yang telah dicanangkan oleh Presiden RI pada bulan Desember 2023.
RAN
Eliminasi Kanker Leher Rahim tahun 2023-2030 adalah langkah strategis yang
melibatkan seluruh elemen masyarakat—pemerintah, swasta, organisasi masyarakat,
hingga individu di komunitas.
Langkah
ini merupakan bukti nyata komitmen kita untuk menyelamatkan perempuan Indonesia
dari ancaman kanker leher rahim yang mematikan. Kami sangat mengapresiasi
langkah Bio Farma dan dukungan MSD Indonesia dalam memproduksi imunisasi HPV
dalam negeri. Kerjasama ini sejalan dengan kebijakan Indonesia untuk terus
mengembangkan kapasitas dan kapabilitas produksi dalam negeri secara mandiri.
Pada
kesempatan ini dr. Yudhi Pramono, MARS, selaku Plt. Direktur Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Mewakili
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyatakan pada
sambutannya, “Cakupan imunisasi HPV saat ini telah mencapai 90 persen untuk
dosis pertama, dan 95 persen untuk dosis kedua yang menunjukkan imunisasi HPV
ini diterima secara luas.
Dalam
mewujudkan eliminasi kanker leher rahim diperlukan dukungan dan peran berbagai
pihak untuk melakukan harmonisasi pelaksanaan imunisasi HPV, skrining HPV DNA,
tata laksana lesi pra kanker dan kanker, sehingga dapat mencapai eliminasi
kanker leher rahim yang tinggi dan merata.
Pada
pelaksanaannya, RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim mengusung
empat pilar penting, dengan Pilar 1 berupa pemberian layanan berisi kegiatan
vaksinasi, skrining dan tata laksana. Sebagai bagian dari pilar 1, Kemenkes
menargetkan 90% anak perempuan usia 11 dan 12 tahun kelas 5 dan 6 atau setara,
termasuk yang tidak bersekolah, menerima vaksin HPV lengkap secara gratis
melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) .
Pada
BIAS 2023, beberapa kota di Indonesia telah berhasil mencapai target 90%
cakupan imunisasi HPV. Namun, sejumlah besar kota masih memiliki cakupan yang
rendah dan belum mencapai target. Diperlukan upaya berkelanjutan dan peran
aktif dari berbagai pemangku kepentingan dalam upaya membangun kesadaran di
masyarakat terkait urgensi imunisasi HPV, guna mencapai cakupan yang lebih
tinggi serta merata pada BIAS tahun ini yang dilaksanakan pada bulan Agustus.
Kampanye
edukasi kesehatan ‘Tenang untuk Menang’ menjadi salah satu upaya kolaboratif,
yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya
imunisasi HPV, serta dampaknya bagi kualitas kesehatan generasi bangsa.
Perlu
kerjasama banyak pihak sebagai pencegahan dini untuk anak-anak perempuan kita
terhindar dari virus HPV sebagai penyebab kanker serviks. Pentingnya edukasi
dan promosi kesehatan mengenai bahaya kanker serviks, yang utama adalah
mengenai pencegahan dan deteksi dini.
Pentingnya
penapisan atau skrining kesehatan untuk deteksi dini. Penapisan dilakukan
dengan Pap smear sejak usia 21 tahun, diulangi setiap 3 tahun sampai usia 30
tahun. Kemudian skrining kanker serviks dapat dilakukan setiap 5 tahun hingga
usia 65 tahun.
Kanker serviks momok bgt buat kita para wanita ya, alhamdulillah kita dpt edukasi seputar kanker yg berasal dari HPV ini. Intinya harus segera deteksi dini dan vaksinasi HPV ya mbak
ReplyDeleteKanker Leher Rahim atau kanker serviks sangat menakutkan buat semua perempuan ya, semoga kita semua bisa terhindar ya dengan melakukan vaksin HPV
ReplyDeleteTernyata penyebabnya virus HPV ya, dan nggak hanya menyerang leher rahim. Jadi dapat ilmunya seputar kanker serviks.
ReplyDelete