Menjadi seorang ibu merupakan anugrah
terindah bagi seorang perempuan, seorang ibu bisa melahirkan generasi terbaik
yang tidak hanya untuk keluarga tercinta tapi juga mempunyai peranan penting
untuk kemajuan suatu bangsa.
Pentingnya peranan ibu dalam keluarga
untuk mengurus semua anggota keluarganya, sehingga ibu dianggap sebagai “Menteri
Pendidikan” karena ditangan seorang ibu mampu mengajarkan dan mendidik
anak-anaknya bagaimana menjalankan ibadah yang baik, belajar tentang adab,
norma hingga terbentuk kepribadian seorang anak yang baik. Peran ibu dalam
keluarga tidak hanya mengurus anak tapi juga suami dan keperluan rumah tangga lainnya.
Bisa dibayangkan begitu banyak peran
ibu dalam keluarga sehingga waktu 24 jam terasa kurang. Perlu kerjasama yang
baik antara ibu dan ayah sebagai kepala keluarga, sehingga ibu tidak mengalami Mommy
Burnout.
Apa sih Mommy Burnout?
Mommy Burnout yaitu kondisi dimana
seorang ibu kelelahan secara fisik dan mental dikarenakan tanggung jawab dari
berbagai perannya sebagai istri, orangtua, dan tempat keluarga berpijak. Sehingga
membuat seorang ibu mudah depresi, emosional dan lainnya. Pentingnya menjaga
mood baik sehingga seorang ibu bisa menjalankan perannya dengan happy.
Pada kamis (22/12/2022) lalu saya
mengikuti webinar bersama Hansaplast dengan tema "Peran Support System
sebagai Pertolongan Pertama Atasi Mommy Burnout untuk Optimalkan Pengasuhan
Anak" dengan narasumber antara lain dr. Mesty Ariotedjo, Sp. A (Dokter
Spesialis Anak & Founder Tentang Anak), Grace E. Sameve, M.A., M.Psi. (Psikolog
Anak dan Remaja & Principal Child Psychologist Tentang Anak) dan dipandu
moderator Conchita Caroline Rajasa (Representasi Hansaplast).
Hansaplast Berikan Kiat Atasi Mommy
Burnout melalui Kampanye #SepenuhnyaUntukIbu
dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, Dokter
Spesialis Anak, Founder @tentanganakofficial, & Mom Influencer berbagi
pengalamannya menjadi seorang ibu, dimana harus kuat menjalani tanggung jawab
untuk keluarga. Terkadang sungkan meminta bantuan orang lain karena tidak mau
merepotkan orang lain. Di sisi lain, ingin tetap memiliki aktualisasi diri.
Dengan sebegitu banyaknya tanggung jawab, kadang mengalami stres dan kelelahan
fisik dan emosi tetapi ia sadar betul bahwa ibu yang bahagia penting bagi
perkembangan anak. Oleh karena itu, dengan banyaknya peran yang dijalani
penting sekali untuk memastikan support system dari suami, dan keluarga
terdekat sebagai salah satu cara untuk menangani mommy burnout. Salah satu
wujud kasih sayang orang tua adalah membersamai sepenuhnya tumbuh kembang anak
agar anak memiliki kemampuan bereksplorasi, namun disisi lain pesatnya daya
ekplorasi miliki risiko untuk membuat anak terluka.
Penting sekali sebagai orang tua kita
mempersiapkan 2 hal, yaitu selalu sedia kotak pertolongan pertama dan memahami
langkah pertolongan pertama pada anak dan keluarga. Pada prinsipnya pertolongan
luka pada anak adalah bersihkan luka dengan air mengalir atau antiseptik agar
mencegah infeksi, lindungi luka dari kotoran dan bakteri dengan plester atau
kasa. Penting jika luka terlihat dalam dan perdarahan tak kunjung berhenti
segera bawa anak ke fasilitas kesehatan.”
Apa saja sih tanda-tanda burnout pada seorang ibu, jika moms mengalaminya tanda-tanda berikut berarti mengalami Mommy Burnout:
- Lelah berkepanjangan menjalani peran sebagai orangtua
- Perbedaan kondisi antara orang tua saat ini dan sebelumnya
- Muak menjadi orangtua
- Mulai menjaga jarak Sesara emosional dengan anak
Bagian
dari masalah Mommy Burnout adalah pola pikir bahwa ibu harus melakukan segala
sesuatunya sendirian, Hansaplast menghadirkan
kampanye #SepenuhnyaUntukIbu yang bertujuan melibatkan suami dan support
system ibu seperti keluarga dan teman, untuk membantu ibu melewati masa ini.
Suami, khususnya, adalah pilar pemulihan kekuatan sosok ibu sebagai pelindung
keluarga. Hansaplast ingin mengajak suami dan para support system untuk
memahami dan mengenali tanda-tanda Mommy Burnout, dengan saran dari pakar dan
juga masukan dari para sosok suami yang mengetahui kiat-kiat mendukung ibu yang
sedang melewati momen ini.” - Alanna Alia Hannantyas (Senior Brand Manager
Hansaplast).
Lalu faktor risiko apa saja yang
menyebabkan Burnout pada seorang Ibu
Burnout bisa terjadi jika kebutuhan
dan tuntutan seorang ibu mengalami ketidakseimbangan:
- Perubahan-perubahan yang menuntut proses penyesuaian
- Tuntutan pengasuhan
- Penilaian terhadap diri sendiri dan atau situasi
- Perfeksionisme
- Keterbatasan support system.
Psikolog Grace Eugenia Sameve, M.A,
M.Psi menjelaskan, “Sebagai sosok terdekat, para suami memiliki andil yang
sangat penting untuk membantu istri atau ibu dalam menjalani berbagai peran di
kesehariannya. Langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan
pemahaman atau kepekaan terhadap ibu agar dukungan yang diberikan sesuai,
misalnya dengan memperhatikan apakah ada situasi yang mungkin membebani ibu,
misalnya: apakah ibu sedang ada deadline pekerjaan atau si Kecil sedang susah
makan, dan sebagainya. Selain itu, coba amati apakah ibu terlihat berbeda dari
biasanya, misalnya jadi lebih sering menguap, terlihat bersedih atau mudah
terpancing emosi. Di saat yang sama, suami sebaiknya mencoba membangun budaya
komunikasi dengan istri atau ibu dimana jika diperlukan, suami dapat mengajukan
klarifikasi atau pertanyaan. Tindakan-tindakan kecil suami yang sesuai dengan
kebutuhan ibu sangat berarti bukan hanya untuk membantu ibu menyelesaikan salah
satu tugasnya, tetapi juga bisa mendukung kesejahteraan ibu karena ibu menjadi
lebih yakin bahwa ia tidak pernah sendiri.”
Peran suami sebagai support system pertolongan
Pertama untuk Ibu untuk mencegah, maupun mendukung agar terhindar dari Mommy
Burnout. Dapat fokus kepada tindakan daily acts of care atau tindakan-tindakan
kecil yang bisa dilakukan setiap hari, yaitu dengan mengambil tanggung jawab
memastikan ketersediaan dan kelengkapan persediaan Kotak Pertolongan Pertama di
rumah. Apalagi luka bisa terjadi kepada anggota keluarga dimanapun dan
kapanpun.
Dimana Kotak Pertolongan Pertama di
rumah harus dicek kelengkapannya secara berkala. Apakah sudah lengkap? Apakah
ada produk yang kadaluarsa? Pastikan ada juga produk perawatan luka untuk
membantu pemulihan, seperti Hansaplast Salep Luka dan Hansaplast Plester Bekas
Luka. Memulihkan kesehatan dan kebahagiaan ibu berarti membantu membebaskan ia
dari luka fisik maupun luka emosi.
Hansaplast juga melakukan kampanye secara digital bertajuk “Satu Hari, Satu Kebaikan, Aku Sayang Ibu” yaitu sebuah kegiatan untuk mengajak para konsumen melakukan satu tindakan kebaikan untuk ibu setiap hari untuk menjukkan kasih sayang kepada seorang ibu di platform sosial media instagram. Untuk informasi lebih lengkap bisa klik instagram @hansaplast_id
No comments:
Post a Comment
Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.