Saturday, 24 December 2022

Kiat Mengatasi Mommy Burnout

 

Hansaplast Berikan Kiat Atasi Mommy Burnout melalui Kampanye #SepenuhnyaUntukIbu


Menjadi seorang ibu merupakan anugrah terindah bagi seorang perempuan, seorang ibu bisa melahirkan generasi terbaik yang tidak hanya untuk keluarga tercinta tapi juga mempunyai peranan penting untuk kemajuan suatu bangsa.

 

Pentingnya peranan ibu dalam keluarga untuk mengurus semua anggota keluarganya, sehingga ibu dianggap sebagai “Menteri Pendidikan” karena ditangan seorang ibu mampu mengajarkan dan mendidik anak-anaknya bagaimana menjalankan ibadah yang baik, belajar tentang adab, norma hingga terbentuk kepribadian seorang anak yang baik. Peran ibu dalam keluarga tidak hanya mengurus anak tapi juga suami dan keperluan rumah tangga lainnya.

 

Bisa dibayangkan begitu banyak peran ibu dalam keluarga sehingga waktu 24 jam terasa kurang. Perlu kerjasama yang baik antara ibu dan ayah sebagai kepala keluarga, sehingga ibu tidak mengalami Mommy Burnout.

 

Apa sih Mommy Burnout?

Mommy Burnout yaitu kondisi dimana seorang ibu kelelahan secara fisik dan mental dikarenakan tanggung jawab dari berbagai perannya sebagai istri, orangtua, dan tempat keluarga berpijak. Sehingga membuat seorang ibu mudah depresi, emosional dan lainnya. Pentingnya menjaga mood baik sehingga seorang ibu bisa menjalankan perannya dengan happy.

 

Hansaplast Berikan Kiat Atasi Mommy Burnout melalui Kampanye #SepenuhnyaUntukIbu


Pada kamis (22/12/2022) lalu saya mengikuti webinar bersama Hansaplast dengan tema "Peran Support System sebagai Pertolongan Pertama Atasi Mommy Burnout untuk Optimalkan Pengasuhan Anak" dengan narasumber antara lain dr. Mesty Ariotedjo, Sp. A (Dokter Spesialis Anak & Founder Tentang Anak), Grace E. Sameve, M.A., M.Psi. (Psikolog Anak dan Remaja & Principal Child Psychologist Tentang Anak) dan dipandu moderator Conchita Caroline Rajasa (Representasi Hansaplast).

 


Hansaplast Berikan Kiat Atasi Mommy Burnout melalui Kampanye #SepenuhnyaUntukIbu

 

dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, Dokter Spesialis Anak, Founder @tentanganakofficial, & Mom Influencer berbagi pengalamannya menjadi seorang ibu, dimana harus kuat menjalani tanggung jawab untuk keluarga. Terkadang sungkan meminta bantuan orang lain karena tidak mau merepotkan orang lain. Di sisi lain, ingin tetap memiliki aktualisasi diri. Dengan sebegitu banyaknya tanggung jawab, kadang mengalami stres dan kelelahan fisik dan emosi tetapi ia sadar betul bahwa ibu yang bahagia penting bagi perkembangan anak. Oleh karena itu, dengan banyaknya peran yang dijalani penting sekali untuk memastikan support system dari suami, dan keluarga terdekat sebagai salah satu cara untuk menangani mommy burnout. Salah satu wujud kasih sayang orang tua adalah membersamai sepenuhnya tumbuh kembang anak agar anak memiliki kemampuan bereksplorasi, namun disisi lain pesatnya daya ekplorasi miliki risiko untuk membuat anak terluka.

 

Penting sekali sebagai orang tua kita mempersiapkan 2 hal, yaitu selalu sedia kotak pertolongan pertama dan memahami langkah pertolongan pertama pada anak dan keluarga. Pada prinsipnya pertolongan luka pada anak adalah bersihkan luka dengan air mengalir atau antiseptik agar mencegah infeksi, lindungi luka dari kotoran dan bakteri dengan plester atau kasa. Penting jika luka terlihat dalam dan perdarahan tak kunjung berhenti segera bawa anak ke fasilitas kesehatan.”

 

Apa saja sih tanda-tanda burnout pada seorang ibu, jika moms mengalaminya tanda-tanda berikut berarti mengalami Mommy Burnout:

  • Lelah berkepanjangan menjalani peran sebagai orangtua
  • Perbedaan kondisi antara orang tua saat ini dan sebelumnya
  • Muak menjadi orangtua
  • Mulai menjaga jarak Sesara emosional dengan anak

 

Bagian dari masalah Mommy Burnout adalah pola pikir bahwa ibu harus melakukan segala sesuatunya sendirian, Hansaplast menghadirkan  kampanye #SepenuhnyaUntukIbu yang bertujuan melibatkan suami dan support system ibu seperti keluarga dan teman, untuk membantu ibu melewati masa ini. Suami, khususnya, adalah pilar pemulihan kekuatan sosok ibu sebagai pelindung keluarga. Hansaplast ingin mengajak suami dan para support system untuk memahami dan mengenali tanda-tanda Mommy Burnout, dengan saran dari pakar dan juga masukan dari para sosok suami yang mengetahui kiat-kiat mendukung ibu yang sedang melewati momen ini.” - Alanna Alia Hannantyas (Senior Brand Manager Hansaplast).

 

 

Lalu faktor risiko apa saja yang menyebabkan Burnout pada seorang Ibu

Burnout bisa terjadi jika kebutuhan dan tuntutan seorang ibu mengalami ketidakseimbangan:

  • Perubahan-perubahan yang menuntut proses penyesuaian
  • Tuntutan pengasuhan
  • Penilaian terhadap diri sendiri dan atau situasi
  • Perfeksionisme
  • Keterbatasan support system.

 

Psikolog Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi menjelaskan, “Sebagai sosok terdekat, para suami memiliki andil yang sangat penting untuk membantu istri atau ibu dalam menjalani berbagai peran di kesehariannya. Langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan pemahaman atau kepekaan terhadap ibu agar dukungan yang diberikan sesuai, misalnya dengan memperhatikan apakah ada situasi yang mungkin membebani ibu, misalnya: apakah ibu sedang ada deadline pekerjaan atau si Kecil sedang susah makan, dan sebagainya. Selain itu, coba amati apakah ibu terlihat berbeda dari biasanya, misalnya jadi lebih sering menguap, terlihat bersedih atau mudah terpancing emosi. Di saat yang sama, suami sebaiknya mencoba membangun budaya komunikasi dengan istri atau ibu dimana jika diperlukan, suami dapat mengajukan klarifikasi atau pertanyaan. Tindakan-tindakan kecil suami yang sesuai dengan kebutuhan ibu sangat berarti bukan hanya untuk membantu ibu menyelesaikan salah satu tugasnya, tetapi juga bisa mendukung kesejahteraan ibu karena ibu menjadi lebih yakin bahwa ia tidak pernah sendiri.”

 

Hansaplast Berikan Kiat Atasi Mommy Burnout melalui Kampanye #SepenuhnyaUntukIbu



Peran suami sebagai support system pertolongan Pertama untuk Ibu untuk mencegah, maupun mendukung agar terhindar dari Mommy Burnout. Dapat fokus kepada tindakan daily acts of care atau tindakan-tindakan kecil yang bisa dilakukan setiap hari, yaitu dengan mengambil tanggung jawab memastikan ketersediaan dan kelengkapan persediaan Kotak Pertolongan Pertama di rumah. Apalagi luka bisa terjadi kepada anggota keluarga dimanapun dan kapanpun.

Dimana Kotak Pertolongan Pertama di rumah harus dicek kelengkapannya secara berkala. Apakah sudah lengkap? Apakah ada produk yang kadaluarsa? Pastikan ada juga produk perawatan luka untuk membantu pemulihan, seperti Hansaplast Salep Luka dan Hansaplast Plester Bekas Luka. Memulihkan kesehatan dan kebahagiaan ibu berarti membantu membebaskan ia dari luka fisik maupun luka emosi.

 

Hansaplast juga melakukan kampanye secara digital bertajuk “Satu Hari, Satu Kebaikan, Aku Sayang Ibu” yaitu sebuah kegiatan untuk mengajak para konsumen melakukan satu tindakan kebaikan untuk ibu setiap hari untuk menjukkan kasih sayang kepada seorang ibu di platform sosial media instagram. Untuk informasi lebih lengkap bisa klik instagram @hansaplast_id

No comments:

Post a Comment

Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.