Menjadi pelaku usaha menjadi minat saya sejak dahulu, namun entah kenapa saya belum berhasil menjalankannya. Ada dua bidang yang saya minati yaitu fashion dan kuliner, semua sudah saya coba namun semua belum berhasil.
Paska kehilangan
suami saya karena wabah Covid19, dengan modal yang ada saya mencoba berbisnis
di bidang fashion dan kuliner, namun dengan minimnya pengalaman, ilmu dan juga
tidak adanyanya rekan bisnis yang bisa saya ajak sharing, mungkin juga pikiran
saya yang belum fokus, usaha yang saya jalani tidak berjalan dengan baik sampai
akhirnya modalnya habis begitu saja alias merugi.
Ternyata dalam
berbisnis modal bukan faktor utama meraih kesuksesan usaha tapi juga ilmu dan
pengalaman menjadi point penting dalam berbisnis. Alhamdulillah pada Rabu
(23/11/2022) saya mendapatkan kesempatan hadir dalam acara eksibisi UMKM para
alumni kampus bisnis Umar Usman dan Konferensi Pers Satu Dekade Kampus Bisnis Umar
Usman, dalam rangka menyebarluaskan semangat dan jiwa entrepreneurship kepada
penduduk muslim Indonesia.
Para narasumber (foto:dokpri) |
Acara Konferensi
Pers yang diadakan di Khadijah Learning Center, bertujuan untuk meningkatkan
jumlah pengusaha di Indonesia dan mengajak stakeholder lain untuk bersama-sama
berkontribusi dalam perjuangan melahirkan muslimpreneur. Turut hadir sebagai
narasumber yaitu Lily Zulaiha selaku
Direktur Kampus Umar Usman, Ippho Santosa selaku Founder dan Inisiator Kampus
Bisnis Umar Usman, Jamil Azzaini selaku Founder Kubik Leadership, Agus Pramono
Owner Ayam Bakar Mas Mono, dan juga para alumni Kampus Bisnis Umar Usman.
Satu Dekade Kampus
Umar Usman Melahirkan Muslimpreneur
Menurut penelitian
Mc. Celland, Harvard University, sebuah negara akan mencapai tingkat kemakmuran
jika minimal 2% jumlah penduduknya merupakan entrepreneur.
Pengusaha di
Indonesia mencapai 3,55% atau sekitar 9,7 juta jiwa dari total populasi
penduduk tanah air yang berjumlah 273 juta orang (data Kementerian
Perindustrian, 2021). Namun, jika melihat pertumbuhan pengusaha di berbagai
negara Asia, seperti Singapura (8,7%), Jepang (10%), dan Malaysia (6%), Indonesia
masih terbilang cukup jauh tertinggal.
Sudah saatnya
kita berbenah diri untuk menghadapi resesi ekonomi global yang diperkirakan
akan datang pada tahun 2023. Di tengah situasi ketidakpastian ekonomi yang kian
meningkat, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa menjadi penyelamat jika
kehadirannya dapat dimaksimalkan.
Penduduk muslim
lndonesia saat ini tercatat sebanyak 237 juta jiwa atau setara dengan 86,9%
(Kemendagri, 2021), tetapi dari sepuluh pengusaha yang meraih kekayaan
tertinggi di Indonesia hanya terdapat satu yang merupakan seorang muslim. Ini menjadi
tantangan tersendiri untuk melahirkan para pelaku bisnis muslim atau
muslimpreneur.
Kampus Bisnis
Umar Usman sebagai penyelenggara pendidikan profesional yang fokus melahirkan
pengusaha muslim (muslimpreneur) mengambil peran penting untuk turut serta
memecahkan problematika tersebut. Selama 10 tahun ini, Kampus Bisnis Umar Usman
telah berupaya memberikan sumbangsih besar bagi peningkatan jumlah
muslimpreneur di Indonesia melalui One Year Program (Kuliah satu tahun menjadi
pengusaha) dengan kurikulum terbaik dan aplikatif.
Dalam satu
dekade ini pun, Kampus Bisnis Umar Usman telah meluluskan sekitar 900 peserta
didik. Mereka telah mendapatkan praktik, pembelajaran, dan pembekalan
komprehensif untuk menjadi muslimpreneur.
Indonesia akan
memasuki puncak bonus demografi pada 2030 mendatang, pada saat itu jumlah
penduduk berusia produktif akan lebih banyak daripada usia non produktif.
Lily Zulaiha
selaku Direktur Kampus Umar Usman dalam sambutannya mengatakan, bahwa Kampus
Umar Usman hadir untuk menciptakan pengusaha berkarakter dengan menyebarkan dan
membangun semangat entrepreneurship. Memperingati 1 dekade dalam menyebarkan
dan membangun semangat entrepreneurship, akan banyak program yg sifatnya
kolaborasi dan sinergi sehingga dapat meningkatkan jumlah pengusaha khususnya
di Tangerang Selatan maupun di Indonesia.
Ippho Santosa (foto:dokpri) |
Kampus Bisnis
Umar Usman didirikan pada tahun 2013 oleh seorang Motivator dan Penulis Buku
Mega Bestseller 7 Keajaiban Rezeki, Ippho Santosa, dan diinisiasi oleh Dompet
Dhuafa. Dalam sambutannya Ippho Santosa mengatakan bahwa sudah sejak zaman
Rasulullah SAW hingga para sahabat nabi memilih usaha melalui perniagaan
(perdagangan). Pemberian nama Umar Usman yaitu dari 2 (dua) orang sahabat
Rasulullah SAW yang merupakan Entrepreneur terbaik sepanjang zaman, Khalifah
Umar bin Khattab dan Khalifah Usman bin Affan.
Kampus Bisnis Umar
Usman sebagai lembaga pendidikan non formal yang berfokus untu melahirkan
pengusaha berkarakter, mengambil peran sebagai wadah bagi para pemula untuk
berproses menjadi seorang pengusaha. Hal ini kami lakukan untuk mempersiapkan
para pemuda agar lebih siap menghadapi persaingan di masa mendatang.
Salah satu upaya
untuk bertahan dari ancaman resesi ini adalah dengan menjadi pengusaha. Merujuk
kepada salah satu hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa 9 dari
10 pintu rezeki adalah melalui perniagaan (perdagangan).
Hal ini menjadi
poin penting yang patut mendapat perhatian lebih dan kaum muslim sebagai
penduduk mayoritas, namun belum banyak yang berkiprah menjadi pengusaha.
Pemerintah Kota
(PEMKOT) Tangerang Selatan turut mendukung untuk melahirkan muslimpreneur di
Indonesia. Perwakilan PEMKOT yaitu Mukoddas Syuhada selaku Staf Ahli Wali Kota
Tangerang Selatan Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan, mengungkapkan para
entrepreneur di Indonesia harus cakap dengan teknologi digital atau melek
digital. Di era digital seperti sekarang ini dengan teknologi digital semua bisa
diakses secara global, hingga ke seluruh dunia.
Pada kesempatan
kali ini Jamil Azzaini selaku Founder dari Kubik Leadership, mengatakan untuk
melahirkan pengusaha atau muslimpreneur yang berkarakter, perlu adanya
pengajaran yang maksimal tidak hanya teori tetapi juga perlu adanya perubahan
mindset yang harus dimiliki para pebisnis. Bisnis itu tidak hanya soal profit
tapi bagaimana bisnis tersebut memiliki makna, memiliki tujuan, Jadi yang
difokuskan lebih ke benefit, merubah mindset dari money ke meaning, profit ke
benefit.
Pagelaran Produk
UMKM Para Alumni Kampus Bisnis Umar Usman
Kampus Bisnis
Umar Usman dengan Program Kuliah 1 Tahun Jadi Pengusaha, didirikan dengan
tujuan mencetak para Pengusaha muda yang mandiri dan berkarakter.
Affan Arisga (foto:dokpri) |
Affan Arisga,
alumni Kampus Bisnis Umar Usman, yang telah sukses membangun brand minuman
kekinian dengan nama “Munim Indonesia” berbagi pengalamannya dalam membangun
bisnisnya. Kini brand Munim telah dilirik investor, pada tahun 2023 telah
disiapkan 300 cabang kemitraan.
Produk UMKM Alumni Umar Usman (foto:dokpri) |
Selain Munim
Indonesia, banyak produk-produk UMKM makanan dari peserta alumni lainnya,
antara lain Keribi makanan ringan berbahan dasar ubi, Pathis Chocolade, Rafins Snack,
Putrimede, Alemona, Melfi, Kripik Si Kitting dan Jamuslimah. Ada juga produk
UMKM fashion antara lain Hijacket dan Rajutmu.
Senang sekali
saya bisa mendapatkan wawasan tentang bisnis dari para motivator handal seperti
Ippo Santosa, Jamil Azzaini dan Mas Mono. Membangkitkan semangat berbisnis saya
untuk memulai lagi.
No comments:
Post a Comment
Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.