Mempunyai pengalaman buruk kehilangan orang terdekat karena wabah
virus Covid-19, membuat saya jadi lebih aware menjaga kesehatan. Pengalaman sering
bolak balik ke rumah sakit juga membuat saya agak sedikit parno takut akan risiko
untuk terpapar infeksi. Banyaknya komponen di lingkungan rumah sakit yang
berpotensi langsung atas risiko terhadap HAIs (Healthcare Associated Infections)
atau resiko terpapar infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan.
Healthcare Associated Infections (HAIs) telah menimbulkan kekhawatiran
di seluruh dunia. Dalam studi yang dilakukan oleh WHO, frekuensi infeksi
nosokomial tertinggi dilaporkan dari rumah sakit-rumah sakit di wilayah
Mediterania Timur (11,8%) diikuti oleh Asia Tenggara termasuk Indonesia sebesar
10%. Infeksi-infeksi ini paling sering disebabkan oleh bakteri, virus, dan
mikroorganisme yang diperoleh dari kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan, atau
ketika pasien dirawat di rumah sakit, yang terjadi dalam waktu 48 jam setelah
terpapar. Upaya pencegahan dan pengendalian HAIs telah dilakukan sebagai bagian
dari protokol kesehatan dan standar operasional prosedur di rumah sakit sebagai
penyedia layanan kesehatan yang beroperasi.
Walaupun kini penderita Covid-19 sudah berkurang bukan berarti
kita sudah terbebas dari virus covid, pandemi belum berlalu. Sebelum ada wabah COVID-19,
ada beberapa penyakit yang ditularkan melalui transmisi udara seperti TBC,
Campak, Cacar, Influenza, SARS, dan MERS. Indonesia masih menjadi salah satu
negara penyumbang TBC terbesar di dunia.
foto: dokpri |
Penularannya melalui airborne
atau droplet. Biasanya droplet keluar bila seseorang batuk atau bersin. Gak
lama kemudian, droplet jatuh ke permukaan. Airborne lebih kecil ukurannya dari
droplet yaitu kurang dari 5mikron. Namun karena ukurannya yang sangat kecil justru
airbone ini mampu membuat virus terus melayang di udara.
Pentingnya saat batuk atau bersin sebaiknya menutup mulut menggunakan
siku bagian dalam atau menutup mulut menggunakan tissue dan langsung buang ke
tempat sampah tissuenya, dan jangan lupa untuk mencuci tangan menggunakan sabun
di air yang mengalir.
Ternyata ya pengaruh virus pada kesehatan kita tidak bisa dianggap
sepele, misalnya seperti flu yang mudah sekali menular jika kondisi tubuh kita
sedang tidak fit. Ternyata peting banget loh kita menjaga kebersihan rumah,
harus rajin juga untuk membuka jendela rumah agar sirkulasi udara bisa lancar. Jangan
lupa juga untuk berjemur di matahari pagi, agar asupan vitamin D tercukupi.
Berikut
beberapa pencegahan individual, antara lain:
- Hindari kontak erat dengan pasien yang menunjukkan gejala
- Isolasi mandiri
- Gunakan masker
- Melakukan etiket batuk
- Mencuci tangan dengan sabun dengan air yang mengalir
- Hindari menyentuh wajah sebelum mencuci tangan
- Lakukan vaksinasi.
Pentingnya
Menggunakan UV-C Air Disinfection dari Signify
Untuk mendapatkan kualitas udara yang baik perlu adanya sirkulasi
udara, terutama di ruang tertutup atau ruang yang tidak memiliki ventilasi
udara yang memadai, seperti di gedung- gedung tinggi seperti rumah sakit. Saat
ini, banyak rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan dibangun mirip dengan
gedung perkantoran bertingkat tinggi yang tertutup, serta mengandalkan system sirkulasi
udara dan pendingin udara sehingga dibutuhkan ventilasi yang tepat agar udara
dapat bersirkulasi dengan baik untuk mengurangi transmisi virus dan bakteri.
foto: dok.Signify |
Kualitas udara yang kita hirup setiap hari memainkan peranan
penting dalam kesehatan kita. Banyak yang tidak menyangka bahwa udara dapat
membawa virus, bakteri, dan mikroorganisme lainnya karena tidak terlihat oleh
mata.
Signify
sebagai perusahaan yang sudah berpengalaman dalam teknologi UV-C, menghadirkan
metode efektif untuk mengurangi penyebaran penyakit melalui udara, seperti penyakit
Covid-19, influenza, TBC, dan lainnya. Solusi UV-C Air Disinfection dilengkapi dengan
perlindungan tambahan yang memungkinkan orang untuk melanjutkan aktivitas
mereka saat perangkat bekerja,” kata Dedy Bagus Pramono - Country Leader
Signify Indonesia.
Pada Selasa (25/10/2022), Signify Indonesia mengadakan forum
diskusi dengan tema “UV-C Air Disinfection: Mencegah dan Mengendalikan Risiko Infeksi
yang Ditularkan Melalui Transmisi Udara di Lingkungan Fasilitas Pelayanan Kesehatan”.
Yang diadakan di The Terrace, Jakarta.
foto:dokpri |
Pada forum tersebut menghadirkan beberapa narasumber antara lain Wibawa
Jati Kusuma (Chief Commercial Operation Signify Indonesia), dr. Cahyarini,
Sp.MK (K) (Perwakilan PERDALIN Pusat/Indonesian Society of Infection Control
(INASIC), dr. Jaka Pradipta, Sp.P (Dokter Spesialis Paru) dan Meisya Siregar (Public
Figure).
Sinar UV-C sudah terbukti sebagai metode desinfeksi yang dapat
digunakan untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit dengan
mendesinfeksi udara, air, dan permukaan. Pada panjang gelombang 254 nanometer,
sinar UV-C dapat memecah DNA atau RNA mikroorganisme termasuk virus dan bakteri.
Penelitian terbaru oleh Innovative Bioanalysis telah membuktikan
efektivitas luminer Philips UV-C desinfeksi upper air yang dipasang di dinding.
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa perangkat tersebut menonaktifkan 99,99%
virus SARS-CoV-2 di udara ruangan dalam waktu 10 menit, sementara pada menit ke
20, virus berada di bawah tingkat yang dapat dideteksi.
Rangkaian
seri UV-C Disinfection Upper Air Signify terdiri dari :
- Philips UV-C Disinfection Upper Air, untuk pemasangan di plafon
- Philips UV-C Disinfection Upper Air yang dipasang di dinding.
foto:dok. Signify |
Luminer dipasang pada ketinggian minimal 2,3 meter, dikombinasikan
dengan pelindung dan optik, memastikan orang dapat terus bekerja di bagian
bawah ruangan sementara perangkat mendesinfeksi udara di ruangan.
Philips UV-C Disinfection Air Unit dirancang untuk desinfeksi
udara dengan desain portable di lantai yang dapat mendesinfeksi hingga 90%
mikroorganisme dalam ruangan seluas 80m2 hanya dalam waktu 2 jam, dan memiliki
cakupan sirkulasi 28m3. Di bagian dalam, lampu UV-C secara efektif menonaktifkan
virus, bakteri, dan mikroorganisme, yang dilengkapi dengan material pelindung
untuk mengunci sinar UV-C di dalam perangkat.
foto: dok. Signify |
Dengan desain yang modern, kuat, dan minimalis menghasilkan sinar
UV-C yang terkontrol dengan baik karena terbuat dari bahan plastik anti-UV. Perangkat
beroda ini memiliki tinggi 79 cm dan diameter 36 cm, sehingga mudah untuk
dipindahkan. Dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti di fasilitas
pelayanan kesehatan, kantor, toko ritel, sekolah, hingga kamar hotel, juga dapat
digunakan saat orang berada di sekitarnya tanpa terganggu.
Philips UV-C Air Disinfection Cleaner membuat desinfeksi udara di
rumah menjadi jauh lebih mudah. Hanya dengan mencolokkan dan menyalakan,
perangkat akan beroperasi. Pembersih udara desinfeksi ini dilengkapi dengan
lampu UV-C di dalam perangkat, yang mendesinfeksi udara di dalam ruangan dalam
beberapa jam.
Perangkat ini dirancang aman digunakan di sekitar orang, hewan
peliharaan, dan tumbuhan. Dengan desain praktis, portabel, dan stylish sehingga
UV-C Disinfection Air Cleaner ini cocok untuk semua jenis ruangan. Perangkat
juga dilengkapi dengan fungsi pengatur waktu yang secara otomatis mematikan
perangkat setelah waktu yang ditentukan berlalu.
Mode senyap pada Philips UV-C Disinfection Air Cleaner dipastikan
tidak menganggu saat kita beraktivitas maupun saat tidur. Signify telah menjadi
yang terdepan dalam teknologi UV selama lebih dari 40 tahun dan memiliki rekam
jejak yang terbukti dalam mengembangkan solusi desinfeksi UV-C yang inovatif.
Pencahayaan UV-C Signify dirancang dengan tepat, diproduksi menggunakan proses industri yang terkontrol, dan dipastikan aman saat digunakan dan efektif. Seluruh produk Philips UV-C juga sudah mendapatkan sertifikasi bebas ozon dan bebas kebocoran sinar UV-C, serta mengikuti standar keselamatan IEC 60335.
No comments:
Post a Comment
Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.