Sejak bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri, saya termasuk yang royal
dalam hal fashion. Apalagi semenjak berhijab semakin banyak koleksi pakaian
saya dengan berbagai model. Tapi bingungnya walaupun sudah sering mengurangi
isi lemari tetap saja pakaian saya masih lebih banyak dibandingkan suami saya 😊
Semenjak suami saya tiada, banyak sekali pakaian layak pakainya. Ini menjadi
pekerjaan rumah tersendiri untuk saya menyumbangkan sebagian pakaiannya, baik
ke saudara, rekan atau pun lingkungan sekitar tempat tinggal, dan orang-orang
yang membutuhkan.
Dan hingga kini pekerjaan membereskan pakaian layak pakai masih saja banyak.
Kembali lagi kadang tren fashion yang selalu berputar sehingga tanpa sadar kita
menambah koleksi baju, yang tentu saja jadi menambah banyak pakaian.
Momen Idul Fitri Menjadi Kebiasaan Menambah
Pakaian Baru
Untuk saya pribadi momen membeli pakaian baru tidak harus saat hari raya
sih, karena membeli pakaian bisa kapan saja saat butuh. Tapi terkadang saya
membeli pakaian justru untuk keperluan pekerjaan atau lainnya.
Membeli baju baru saat Ramadan terutama menjelang lebaran ternyata merupakan
tradisi turun-temurun yang sudah ada di Indonesia sejak abad ke-16 , karenanya
tak heran jika tradisi ini sudah menjadi bagian yang sangat melekat dengan
Ramadan dan lebaran. Bahkan menurut survei JakPat (Jajak Pendapat) tahun 2021,
meski pandemi masih melanda, belanja baju baru masih menduduki posisi empat
besar (45%) diantara kebutuhan lainnya.
Menurut sebuah riset yang dilakukan oleh media online Tirto pada tahun
2017, sebanyak 61,71% masyarakat menyatakan selalu membeli baju baru untuk lebaran
setiap tahunnya.
Kebiasaan masyarakat membeli pakaian disaat momen tertentu seperti hari
raya itu merupakan fast fashion untuk menggambarkan bagaimana pakaian
diproduksi secara cepat agar dapat terus mengikuti tren terbaru. Perilaku
membeli baju lebaran baru pun salah satunya didorong oleh tren fashion yang
menampilkan desain yang berbeda setiap tahunnya.” Menurut artikel yang dirilis
The World Bank tahun 2019, fast fashion dapat memperburuk masalah lingkungan karena
mendorong lahirnya produk fashion yang memiliki masa pakai lebih singkat.
“Mengenakan pakaian terbaik
merupakan bentuk sukacita dalam menyambut Hari Raya. Mengingat di antara kita
masih banyak yang tidak bisa membeli baju baru untuk merayakan lebaran, maka
melalui gerakan #BahagiaBerbagiBaju, Vanish ingin mengajak masyarakat Indonesia
untuk turut berbagi kebahagiaan dengan ‘menghidupkan kembali’ pakaian lama
layak pakai mereka dengan Vanish agar menjadi pakaian yang terlihat bersih dan
pantas dikenakan untuk menyambut momen kebersamaan ini. Rahul
Bibhuti - Marketing Director Reckitt Indonesia.”
Sebanyak 50 miliar pakaian baru diproduksi tahun 2000, dan 20 tahun
kemudian tepatnya tahun 2020, tercatat rata-rata konsumen membeli pakaian 60%
lebih banyak. Tidak hanya membeli lebih banyak, konsumen juga membuang lebih
banyak pakaian. Kurang dari 1% pakaian bekas didaur ulang menjadi pakaian baru.
Diperkirakan setiap tahunnya sekitar USD 500 miliar hilang akibat pakaian yang
berakhir di tempat pembuangan sampah karena tidak disumbangkan atau didaur
ulang.
Saya setuju dengan konsep yang diterapkan Aghnia Punjabi (Influencer hijab
yang juga merupakan pengusaha fashion), yaitu dengan cara one in, one out,
yaitu saat membeli baju baru, kita sumbangkan pakaian lama pada sesama yang
membutuhkan. Dengan konsep ini, selain dapat menghadirkan kebahagiaan kepada
orang lain, kita juga bisa berkontribusi dalam upaya mengurangi limbah pakaian
yang merupakan salah satu ancaman bagi kelestarian lingkungan.
Gerakan #BahagiaBerbagiBaju Bersama Vanish
Untuk mengurangi limbah pakaian layak pakai yang bertepatan juga dengan
momen Ramadan tahun ini, Reckitt Indonesia melalui Vanish, menginisiasi gerakan
#BahagiaBerbagiBaju untuk mengajak masyarakat Indonesia menyumbangkan pakaian
lama layak pakai bagi mereka yang membutuhkan sekaligus memperpanjang masa
pakai pakaian untuk mengurangi limbah pakaian. Program ini juga sejalan dengan
tujuan keberlanjutan perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan dalam upaya
bersama-sama menciptakan dunia yang lebih bersih dan sehat.
Untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin menyumbangkan pakaian lama layak
pakainya, Vanish menyediakan drop box di sejumlah pusat perbelanjaan seperti
Transmart & Lottemart. Vanish juga bekerja sama dengan ekspedisi Paxel
dalam menyediakan layanan penjemputan sumbangan pakaian lama layak pakai di
lebih dari 40 kota di Indonesia.
Sebagai apresiasi, Vanish juga menyediakan hadiah menarik berupa uang tunai
senilai Rp 1.000.000 untuk masing-masing 5 orang donatur tercepat serta 300 pcs
produk Vanish untuk donatur beruntung lainnya.
Tips Merawat Pakaian Agar
Tampak Baru Bersama Vanish
Agar pakaian layak pakai kita tetap nyaman digunakan dan bermanfaat untuk
penerimanya, ada baiknya kita rawat pakaian kita agar warnanya tidak pudar dan
bisa memperpanjang usia pakaian. Salah satunya dengan menggunakan Vanish saat
mencucinya. Vanish juga bisa dicampur dengan deterjen saat mencuci pakaian
untuk menjaga kualitas serat dan warna pakaian agar tetap cerah dan terasa
baru.
Dona Agnesia selaku Brand Ambassador Vanish berbagi cerita bagaimana ia
merawat pakaiannya. Merawat pakaian yang kita miliki dengan sepenuh hati, salah
satunya dengan cara mencucinya menggunakan pembersih noda yang dapat membuat
pakaian bersih, warna terlihat cerah dan tampak seperti baru, merupakan
kebiasaan baik yang dapat memperpanjang masa pakai pakaian.
Untuk membantu mengurangi personal fashion waste kita juga bisa
memanfaatkan momen-momen istimewa salah satunya seperti Ramadan ini untuk
berbagi kebahagiaan dengan sesama dengan cara menyumbangkan pakaian lama kita.
Sebagai bentuk penghargaan dan kepedulian terhadap sang pemilik baru, sebelum
menyerahkan pakaian lama kita, alangkah lebih baik jika kita memastikan pakaian
tersebut dalam keadaan bersih dan tampak layak untuk dipakai.”
Mari Dukung Program Vanish #BahagiaBerbagiBaju
Alhamdulillah telah terkumpul setidaknya 10,000 potong pakaian dari program
#BahagiaBerbagiBaju. Vanish akan menyalurkan 100% baju yang dikumpulkan untuk
mereka yang tinggal di yayasan sosial & panti asuhan melalui @paxel.co dan
organisasi non profit @sekolahrelawan
Yuk segerakan masih ada waktu bagi yang ingin berdonasi untuk pakaian layak
pakainya untuk program #BahagiaBerbagiBaju. Cukup antarkan ke 25 lokasi drop
box Vanish di supermarket @transmart_ind , @lottemartindo @hypermart_id, atau
request penjemputan ke rumah melalui aplikasi @paxel.co (gratis ongkir dengan
kode voucher).
Mari kita ajak keluarga, saudara, teman dan tetangga terdekat untuk
berdonasi. Selain megurangi limbah pakaian juga bisa bermanfaat untuk orang
lain. Salurkan pakaianmu lewat dropbox #BahagiaBerbagiBaju yang tersedia di
@hypermart_id @transmart_ind @lottemartindo. selama ramadan ini hingga 7 Mei, Vanish bekerjasama dengan @Sekolahrelawan
menyediakan dropbox baju di 25 supermarket area Jakarta, Tangerang, Cibubur,
cukup kita antar kesana.
Untuk yang tinggal di Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Semarang,
Makasar, dan kota-kota lainnya (total 40 kota), cukup kirimkan pakai aplikasi
@paxel.co ke cabang Paxel Home terdekat, gratis ongkir loh!
Mari berikan pakaian kita kesempatan untuk menjalani banyak kehidupan dan
berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Berbagi bersama keluarga di bulan suci
ini jadi terasa makin happy ya. Untuk info lengkapnya bisa kunjungi akun sosial media @vanish_id
No comments:
Post a Comment
Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.