Setiap manusia
punya moment indah tentang kenakalan masa kecil, termasuk saya. Sifat tomboy
saya yang lebih sering bermain dengan anak laki-laki dibanding teman perempuan,
menggoreskan banyak kenangan manis masa kecil, termasuk kenangan akan goresan
luka karena permainan petak umpet kala itu. Dan luka ini meninggalkan bekas
dibawah dagu saya yang menimbulkan sedikit keloid, yang terkadang suka jadi
bahan shaming orang-orang yang tidak mengetahui ceritanya.
Pengalaman
menghadapi shaming buat saya sudah menjadi kebal, mulai dari shaming luka,
shaming sakit ketika saya mengalami beberapa kali perawatan di rumah sakit
karena mengalami hiperplasia endometrium sampai shaming ketika saya telat
menikah karena katanya keasyikan berkarier.
Ada masanya kita
kuat menghadapi mulut-mulut usil tapi ada kalanya juga kita drop menghadapi “pertanyaan
gak penting” orang-orang yang kurang peka dan kurang memfilter mulutnya. Tapi namanya
hidup, kita tidak bisa memaksakan semua orang untuk semua suka sama kita, pasti
adalah dari sekian banyak orang yang kita kenal akan ada sekian persennya yang
mempunyai pikiran jelek tentang kita. Abaikan saja karena hidup harus terus
berjalan dan kita yang menjalaninya.
Hansaplast
Hadirkan Inovasi Plester Bekas Luka
Menjadi Ibu baru
memang memiliki tantangan tersendiri, salah satunya adalah rentan menghadapi
mom-shaming dari lingkungan sekitarnya. Perilaku mom-shaming bisa berupa
sindiran, komentar, dan kritik yang sifatnya negatif seperti proses pola asuh,
cara merawat anak serta proses melahirkan melalui operasi caesar. Padahal, luka
caesar merupakan sebuah sejarah perjalanan hidup.
Ilustrasi mom-shaming |
Sampai dengan
saat ini perdebatan melahirkan secara normal dan caesar masih saja menjadi pro
kontra diantara para ibu. Padahal ya mau melahirkan secara normal atau caesar
sama saja perjuangannya, karena ada pertaruhan nyawa disana saat melahirkan
seorang anak, dan proses melahirkan secara caesar tidak mengurangi esensi
sebagai seorang ibu.
Masih banyaknya
stigma negatif mengenai proses persalinan caesar, Hansaplast sebagai brand plaster
no.1 di Eropa Barat, dan juga di 17 negara di seluruh dunia termasuk Indonesia
mengadakan Virtual Moms & Media Gathering Peluncuran Hansaplast Plester
Bekas Luka. Membahas bagaimana cara membangun support system yang baik untuk
melawan mom-shaming, serta belajar merawat bekas luka operasi caesar untuk
mengembalikan kepercaya diri.
Hansaplast
Healing Talk ini diadakan pada hari Jumat (04/03/2022) bersama
@TentangAnakOfficial, dan dihadiri para narasumber antara lain Alanna Alia
Hannantyas (Brand Manager Hansaplast), dr. Nadia Wirantari, SpKK
(Dermatovenereologist), Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi, Psikolog (Psikolog)
dan Conchita Caroline Rajasa (Mom Influencer).
Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi - Psikolog |
Psikolog Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi menjelaskan, “Mom-shaming kerap terjadi karena adanya perbedaan pandangan terhadap cara asuh yang dianggap benar. Meskipun kerap terjadi secara online - di forum diskusi parenting contohnya - sebenarnya mom-shaming lebih rentan terjadi di lingkungan keluarga dan kerabat sendiri, interaksi umumnya lebih intens dan tak terhindari. Mom-shaming tidak selalu hadir dalam bentuk komentar yang tidak menyenangkan, namun seringkali juga dari pertanyaan yang tidak sengaja telah menghakimi pilihan seorang ibu seperti mengapa tidak bisa bersalin secara alami? Padahal, seorang ibu baru justru sedang sangat membutuhkan dukungan dari support system mereka dalam menjalani fase baru kehidupannya.”
Hansaplast,
sebagai brand pertolongan pertama terkemuka yang telah mendampingi keluarga
Indonesia dalam merawat luka selama hampir dari 100 tahun, kembali memperkuat
komitmennya pada perlindungan keluarga Indonesia dengan menghadirkan Hansaplast
Plester Bekas Luka. Hansaplast Plester
Bekas Luka adalah plester transparan berperekat yang terbuat dari polyurethane,
serta telah yang terbukti secara klinis membantu menyamarkan, mencerahkan dan
menghaluskan tampilan bekas luka dalam 8 minggu pemakaian dimana hasil pertama
dapat terlihat setelah 3-4 minggu pemakaian.
Hansaplat plester
bekas luka efektif untuk bekas luka hipertrofik dan keloid yang menonjol dan
berwarna. Untuk memudahkan cara melepas Hansaplast Plester Bekas luka tanpa
rasa sakit, bisa dilakukan dengan cara melepas plester searah dengan tumbuhnya
bulu yaitu dengan cara digulung bukan
ditarik yaa😃
Bekas luka baik di area tubuh yang
terbuka maupun tertutup seringkali membuat seseorang tidak nyaman sehingga
mempengaruhi kepercayaan diri mereka. Menjawab akan kebutuhan tersebut, kami
menghadirkan inovasi terbaru Hansaplast Plester Bekas Luka. Hansaplast Plester
Bekas Luka dirancang untuk membangun penghalang semi-oklusif yang meningkatkan
hidrasi jaringan parut. Plester ini dapat meningkatkan suhu di jaringan parut,
membantu mengaktifkan proses regenerasi kulit, dan mendukung pembentukan ulang
bekas luka. Bekas luka menjadi lebih rata, lebih cerah dan lebih halus. “Alanna
Alia Hannantyas - Brand Manager Hansaplast”
Alanna Alia
Hannantyas - Brand Manager Hansaplast |
Setiap luka
perlu dirawat dan membutuhkan kelembaban untuk mempercepat proses
penyembuhannya. Penyembuhan luka merupakan proses yang alami, ada fase dan
waktu yang dibutuhkan tubuh dari fase penghentian perdarahan, peradangan,
kemudian tumbuh jaringan baru (jaringan granulasi), jaringan epitel baru,
kemudian luka menjadi matur, dan terjadi proses re-modeling bekas luka (bisa
sampai 1-2 tahun). Dalam perawatan luka sendiri harus dijaga bersih dan lembap.
Dibantu dengan nutrisi yang baik agar pemulihan cepat dan dapat menggunakan
Plester bekas luka untuk memperbaiki tampilan bekasnya. Plester bekas luka yang
digunakan harus sesuai peruntukannya dengan keadaan luka, menempel dengan baik,
nyaman dipakai, dan tidak menyebabkan iritasi atau alergi, ujar dokter
Spesialis Kulit, dr. Nadia Wirantari, SpKK.
dr. Nadia
Wirantari, SpKK - Spesialis Kulit |
Conchita
Caroline Rajasa seorang Mom Influencer juga berbagi pengalamannya saat
melahirkan. Memiliki luka caesar bukanlah sesuatu yang memalukan atau membuat
ibu tidak cantik lagi, melainkan sebuah suvenir bukti cinta ibu yang luar biasa
untuk bertemu dengan buah hatinya. Meskipun saya tidak menyesali luka pasca
operasi caesar, bekas luka tetaplah membutuhkan perawatan. Untuk perawatan luka
pasca operasi caesar, saya menggunakan Hansaplast Plester Bekas Luka yang telah
terbukti dapat membantu menyamarkan dan menghaluskan bekas luka.
Conchita Caroline
Rajasa - Mom Influencer |
Memiliki luka
caesar merupakan bagian dari pengalaman yang sangat berharga bagi seorang ibu.
Memilih operasi caesar bukanlah hal yang perlu dihakimi karena ibu punya
pertimbangan atas kesehatan sendiri dan juga memikirkan kondisi keluarganya
karena justru memikirkan keluarga ini adalah esensi seorang ibu yang
sesungguhnya.
Jaringan kulit luka |
Hansaplast
mengadakan kampanye #SetiapLukaPunyaCerita untuk mengajak para wanita khususnya
para ibu untuk membangun kasih sayang antara ibu dan support system-nya dengan
menghilangkan stigma mengenai operasi caesar, yang seringkali berujung kepada
mom-shaming.
Kami berharap
melalui kampanye edukasi #SetiapLukaPunyaCerita, Hansaplast bisa turut
memudarkan stigma ibu yang melakukan operasi caesar bukanlah ibu yang
seutuhnya. Kami ingin ‘luka’ para ibu sembuh secara fisik dan emosional, agar lekas
kembali nyaman dengan dirinya sendiri dan menghargai setiap jejak perjalanan
hidupnya.
Nah moms, sudah
ya jangan ada lagi pro kontra antara melahirkan secara norml ataupun caesar
karena semua dilakukan demi menghadirkan buah hati yang tentunya menjadi dambaan
semua pasangan untuk melanjutkan keturunan mereka.
No comments:
Post a Comment
Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.