Tuesday, 8 March 2022

Hansaplast Hadirkan Inovasi Plester Bekas Luka Karena #SetiapLukaPunyaCerita

 




Setiap manusia punya moment indah tentang kenakalan masa kecil, termasuk saya. Sifat tomboy saya yang lebih sering bermain dengan anak laki-laki dibanding teman perempuan, menggoreskan banyak kenangan manis masa kecil, termasuk kenangan akan goresan luka karena permainan petak umpet kala itu. Dan luka ini meninggalkan bekas dibawah dagu saya yang menimbulkan sedikit keloid, yang terkadang suka jadi bahan shaming orang-orang yang tidak mengetahui ceritanya.

 

Pengalaman menghadapi shaming buat saya sudah menjadi kebal, mulai dari shaming luka, shaming sakit ketika saya mengalami beberapa kali perawatan di rumah sakit karena mengalami hiperplasia endometrium sampai shaming ketika saya telat menikah karena katanya keasyikan berkarier.

 

Ada masanya kita kuat menghadapi mulut-mulut usil tapi ada kalanya juga kita drop menghadapi “pertanyaan gak penting” orang-orang yang kurang peka dan kurang memfilter mulutnya. Tapi namanya hidup, kita tidak bisa memaksakan semua orang untuk semua suka sama kita, pasti adalah dari sekian banyak orang yang kita kenal akan ada sekian persennya yang mempunyai pikiran jelek tentang kita. Abaikan saja karena hidup harus terus berjalan dan kita yang menjalaninya.

 


Hansaplast Hadirkan Inovasi Plester Bekas Luka

 

Menjadi Ibu baru memang memiliki tantangan tersendiri, salah satunya adalah rentan menghadapi mom-shaming dari lingkungan sekitarnya. Perilaku mom-shaming bisa berupa sindiran, komentar, dan kritik yang sifatnya negatif seperti proses pola asuh, cara merawat anak serta proses melahirkan melalui operasi caesar. Padahal, luka caesar merupakan sebuah sejarah perjalanan hidup.

 

Ilustrasi mom-shaming


Sampai dengan saat ini perdebatan melahirkan secara normal dan caesar masih saja menjadi pro kontra diantara para ibu. Padahal ya mau melahirkan secara normal atau caesar sama saja perjuangannya, karena ada pertaruhan nyawa disana saat melahirkan seorang anak, dan proses melahirkan secara caesar tidak mengurangi esensi sebagai seorang ibu.

 

Masih banyaknya stigma negatif mengenai proses persalinan caesar, Hansaplast sebagai brand plaster no.1 di Eropa Barat, dan juga di 17 negara di seluruh dunia termasuk Indonesia mengadakan Virtual Moms & Media Gathering Peluncuran Hansaplast Plester Bekas Luka. Membahas bagaimana cara membangun support system yang baik untuk melawan mom-shaming, serta belajar merawat bekas luka operasi caesar untuk mengembalikan kepercaya diri.

 

Hansaplast Healing Talk ini diadakan pada hari Jumat (04/03/2022) bersama @TentangAnakOfficial, dan dihadiri para narasumber antara lain Alanna Alia Hannantyas (Brand Manager Hansaplast), dr. Nadia Wirantari, SpKK (Dermatovenereologist), Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi, Psikolog (Psikolog) dan Conchita Caroline Rajasa (Mom Influencer).

 

 Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi  - Psikolog


Psikolog Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi menjelaskan, “Mom-shaming kerap terjadi karena adanya perbedaan pandangan terhadap cara asuh yang dianggap benar. Meskipun kerap terjadi secara online - di forum diskusi parenting contohnya - sebenarnya mom-shaming lebih rentan terjadi di lingkungan keluarga dan kerabat sendiri, interaksi umumnya lebih intens dan tak terhindari. Mom-shaming tidak selalu hadir dalam bentuk komentar yang tidak menyenangkan, namun seringkali juga dari pertanyaan yang tidak sengaja telah menghakimi pilihan seorang ibu seperti mengapa tidak bisa bersalin secara alami? Padahal, seorang ibu baru justru sedang sangat membutuhkan dukungan dari support system mereka dalam menjalani fase baru kehidupannya.”

         

Hansaplast, sebagai brand pertolongan pertama terkemuka yang telah mendampingi keluarga Indonesia dalam merawat luka selama hampir dari 100 tahun, kembali memperkuat komitmennya pada perlindungan keluarga Indonesia dengan menghadirkan Hansaplast Plester Bekas Luka.  Hansaplast Plester Bekas Luka adalah plester transparan berperekat yang terbuat dari polyurethane, serta telah yang terbukti secara klinis membantu menyamarkan, mencerahkan dan menghaluskan tampilan bekas luka dalam 8 minggu pemakaian dimana hasil pertama dapat terlihat setelah 3-4 minggu pemakaian. 


Hansaplat plester bekas luka efektif untuk bekas luka hipertrofik dan keloid yang menonjol dan berwarna. Untuk memudahkan cara melepas Hansaplast Plester Bekas luka tanpa rasa sakit, bisa dilakukan dengan cara melepas plester searah dengan tumbuhnya bulu yaitu  dengan cara digulung bukan ditarik yaa😃 

 


Bekas luka baik di area tubuh yang terbuka maupun tertutup seringkali membuat seseorang tidak nyaman sehingga mempengaruhi kepercayaan diri mereka. Menjawab akan kebutuhan tersebut, kami menghadirkan inovasi terbaru Hansaplast Plester Bekas Luka. Hansaplast Plester Bekas Luka dirancang untuk membangun penghalang semi-oklusif yang meningkatkan hidrasi jaringan parut. Plester ini dapat meningkatkan suhu di jaringan parut, membantu mengaktifkan proses regenerasi kulit, dan mendukung pembentukan ulang bekas luka. Bekas luka menjadi lebih rata, lebih cerah dan lebih halus. “Alanna Alia Hannantyas - Brand Manager Hansaplast”

 

Alanna Alia Hannantyas - Brand Manager Hansaplast


Setiap luka perlu dirawat dan membutuhkan kelembaban untuk mempercepat proses penyembuhannya. Penyembuhan luka merupakan proses yang alami, ada fase dan waktu yang dibutuhkan tubuh dari fase penghentian perdarahan, peradangan, kemudian tumbuh jaringan baru (jaringan granulasi), jaringan epitel baru, kemudian luka menjadi matur, dan terjadi proses re-modeling bekas luka (bisa sampai 1-2 tahun). Dalam perawatan luka sendiri harus dijaga bersih dan lembap. Dibantu dengan nutrisi yang baik agar pemulihan cepat dan dapat menggunakan Plester bekas luka untuk memperbaiki tampilan bekasnya. Plester bekas luka yang digunakan harus sesuai peruntukannya dengan keadaan luka, menempel dengan baik, nyaman dipakai, dan tidak menyebabkan iritasi atau alergi, ujar dokter Spesialis Kulit, dr. Nadia Wirantari, SpKK.

 

dr. Nadia Wirantari, SpKK - Spesialis Kulit


Conchita Caroline Rajasa seorang Mom Influencer juga berbagi pengalamannya saat melahirkan. Memiliki luka caesar bukanlah sesuatu yang memalukan atau membuat ibu tidak cantik lagi, melainkan sebuah suvenir bukti cinta ibu yang luar biasa untuk bertemu dengan buah hatinya. Meskipun saya tidak menyesali luka pasca operasi caesar, bekas luka tetaplah membutuhkan perawatan. Untuk perawatan luka pasca operasi caesar, saya menggunakan Hansaplast Plester Bekas Luka yang telah terbukti dapat membantu menyamarkan dan menghaluskan bekas luka.

 

Conchita Caroline Rajasa - Mom Influencer


Memiliki luka caesar merupakan bagian dari pengalaman yang sangat berharga bagi seorang ibu. Memilih operasi caesar bukanlah hal yang perlu dihakimi karena ibu punya pertimbangan atas kesehatan sendiri dan juga memikirkan kondisi keluarganya karena justru memikirkan keluarga ini adalah esensi seorang ibu yang sesungguhnya.

 

Jaringan kulit luka


Hansaplast mengadakan kampanye #SetiapLukaPunyaCerita untuk mengajak para wanita khususnya para ibu untuk membangun kasih sayang antara ibu dan support system-nya dengan menghilangkan stigma mengenai operasi caesar, yang seringkali berujung kepada mom-shaming.

 

Kami berharap melalui kampanye edukasi #SetiapLukaPunyaCerita, Hansaplast bisa turut memudarkan stigma ibu yang melakukan operasi caesar bukanlah ibu yang seutuhnya. Kami ingin ‘luka’ para ibu sembuh secara fisik dan emosional, agar lekas kembali nyaman dengan dirinya sendiri dan menghargai setiap jejak perjalanan hidupnya.

 

Nah moms, sudah ya jangan ada lagi pro kontra antara melahirkan secara norml ataupun caesar karena semua dilakukan demi menghadirkan buah hati yang tentunya menjadi dambaan semua pasangan untuk melanjutkan keturunan mereka.


No comments:

Post a Comment

Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.