Menua itu pasti, karena siklus kehidupan akan selalu berputar. Tapi buat kaum perempuan rasanya menjadi tua itu suatu hal yang cukup menakutkan, termasuk buat saya juga. Kalau bisa sih pengennya muda teruss 😂
Menua itu pasti, karena siklus kehidupan akan selalu berputar. Tapi buat kaum perempuan rasanya menjadi tua itu suatu hal yang cukup menakutkan, termasuk buat saya juga. Kalau bisa sih pengennya muda teruss 😂
Menggunakan masker sebagai cara paling efektif
mencegah penularan virus covid selama masa pandemi seakan kegiatan wajib yang
harus kita lakukan setiap saat terutama saat beraktifitas di luar rumah. Sebenarnya
saya pribadi sih sebelum masa pandemi juga sudah rutin menggunakan masker
ketika akan berkegiatan di luar rumah, tapi kala itu hanya untuk menangkal debu
dan polusi ketika akan naik kendaraan roda dua.
Sebelum booming drama Korea melanda Indonesia saya sudah mulai suka menonton film Korea. Tapi sempat vakum lama tidak pernah menonton film Korea. Beralih ke sosok youtuber Korea yang menyukai makanan Indonesia salah satunya yaitu Hari Jisun menjadi salah satu tontonan favorit saya.
Disetiap kontennya tidak hanya Jisun yang menyukai makanan Indonesia tapi
juga ada adiknya, ayahnya sampai mamanya yang dikenal sebagai mama cabe karena
kegemarannya konsumsi makanan pedas. Senang saja melihat orang Korea antusias
menyukai makanan tradisional kita, disaat orang kita mulai menggemari makanan
ala Korea, justru banyak bermunculan vlogger asal Korea yang menyukai makanan
Indonesia.
Cuaca di pertengahan bulan Oktober ini masih gak
jelas, terkadang panas tapi bisa juga tiba-tiba turun hujan. Mulai banyak
beraktivitas diluar rumah tentu saja saya harus lebih intens memperhatikan
kesehatan kulit wajah saya. Dimana kulit saya terlihat agak kusam dan terlihat
kurang cerah akibat banyak melakukan kegiatan outdoor.
Pandemi mengajarkan kita untuk hidup lebih sehat, termasuk saya pribadi menjadi semakin aware dengan kesehatan, salah satunya dengan lebih banyak meluangkan waktu untuk olahraga. Walaupun hanya sebatas olahraga ringan seperti jalan sehat atau sekedar bersepeda di lingkungan perumahan dan sekitaran saja.
Sudah satu setengah tahun, tapi pandemi belum
juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Bahkan virus varian delta dari
India menyebar cepat ke Indonesia, khususnya pulau Jawa. Lalu bagaimana caranya
agar bisa menghindar dari virus covid ini? Terutama bagi pekerja yang masih
harus Work From Office, dan harus bertemu dengan klien?
Di masa pandemi
seperti saat ini sangat penting menjaga kesehatan, agar imun kita tetap
terjaga. Terutama bagi ibu hamil dan menyusui, agar pertumbuhan janin dan bayi
bisa lebih optimal. Apalagi kondisi saat ini sedang tidak baik-baik saja,
dimana pentingnya kita menjaga kesehatan keluarga dengan pemenuhan gizi yang
seimbang. Semoga kita semua bisa melewati masa pandemi dengan tetap sehat jiwa
dan raga.
Rizky: “Bun, gabut ih!!”
“Bun, keluar bentar yaahh!”
Bunda: “Gak boleh!!!!”
Itu sekelumit percakapan saya bersama anak
lanang saya yang remaja. Selama pandemi memang kita semua harus mengerem
keinginan untuk banyak beraktifitas di luar rumah. Sebisa mungkin segala
sesuatu di lakukan dirumah saja.
Dari dulu hingga sekarang yang suka bikin saya
gak percaya diri itu ketika di wajah muncul jerawat, walaupun jerawat yang
muncul hanya satu tapi sumpah itu bisa bikin saya uring-uringan sepanjang hari
dan bikin bad mood buat melakukan aktifitas. Rasanya maluu gitu kalau keluar
rumah serasa semua orang kalau melihat kearah saya itu pasti ngeliatin si
jerawat centil yang nempel manja di wajah saya.
Kagum akan sosok dan tampilan seseorang jangan sampai mempengaruhi jati diri kita sendiri. Banyaknya iklan baik melalui media visual atau melalui media gambar tanpa sadar terkadang menjadikan kita berpacu mulai merubah penampilan jati diri kita sendiri. Tidak hanya secara phisikly tapi juga mulai dari fashion hingga gaya hidup, yang membius kita untuk merubah penampilan seperti pada sosok idola.
Memberikan
hadiah untuk orang tersayang terutama pasangan hidup itu buat saya penting
banget sih. Gak harus yang mahal tapi bermakna dan pastinya kepake banget buat
suami saya.
Lagi
mikir keras di hari spesialnya yang jatuh tepat di bulan Mei ini kira-kira saya
mau kasih apa ya. Karena ulang tahunnya di bulan yang sama, dan kebetulan saya
sudah dapat hadiah berupa jam tangan, masa saya tidak memberikan yang spesial
hehe..
Pada 6 Maret - 6
April 2021 lalu Hansaplast menggalang dana #SelaluAdaMelindungiKeluargaAnda menggunakan
IG Filter Hansaplast Bacteria Shield. Dimana setiap post dengan filter tersebut
akan Hansaplast konversikan menjadi donasi senilai Rp10.000. kini campaign
penggalangan dana tersebut telah di salurkan kepada 10 anak Indonesia.
Kini pola hidup sehat sudah banyak menjadi
acuan banyak orang termasuk saya pribadi. Karena ketika kita sakit akan sangat
banyak yang harus dikorbankan. Mulai dari waktu, tenaga, pekerjaan bahkan
materi.
“Kegagalan merupakan kesuksesan yang
tertunda.”
Sering
gak sih mendengar ungkapan di atas! Terkadang kegagalan membuat kita down,
sehingga memupuk rasa malas untuk mencoba lagi. Itu sebagian yang saya rasakan
ketika mengalami kegagalan ketika melakukan sesuatu. Padahal seharusnya
kegagalan itu kita bisa lihat dari berbagai sisi jangan hanya dari satu sisi,
sehingga kita bisa kembali bangkit dan mencoba lagi.
Sebagai
seorang ibu pasti menginginkan anak-anak untuk beraktifitas dalam batas yang
aman saja agar tidak ada drama ketika mengalami musibah, misalnya jatuh karena
terlalu semangat ketika bermain dengan teman-temannya.
Menjaga
kesehatan menjadi sangat penting di kondisi saat ini. Dimana kondisi cuaca yang
tidak menentu terkadang bisa sangat panas terik dan bisa juga tiba-tiba turun
hujan. Dan juga pandemi yang belum berakhir, membuat kita harus ekstra lagi
menjaga kesehatan terutama untuk keluarga.
Banjir kembali melanda ibukota dan berbagai kota besar lainnya di Indonesia,ditengah wabah corona yang masih banyak menelan korban, masyarakat harus menghadapi bencana banjir yang datang begitu cepat ditengah guyuran hujan yang intens selama beberapa hari. Menandakan bumi sedang menghadapi situasi darurat iklim.
Saya termasuk yang paling cerewet di rumah kalau sudah membahas masalah kesehatan, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Memperingatkan anak dan suami dalam menjaga pola hidup bersih, dah melebihi jadwal minum obat yang lebih dari tiga kali dalam sehari 😁
Adanya wabah pandemi bisa kita ambil hikmahnya, tidak hanya sisi negatifnya yang kita keluhkan antara lain kebebasan yang terbelenggu dan berbagai akibat yang ditimbulkan dengan adanya kemunculan virus corona.
Sejak pandemi kegiatan paling banyak
beraktivitas yaitu di area dapur, apalagi ketika masih ada kegiatan WFH (Work
From Home) dan kegiatan anak belajar di rumah. Otomatis dapur ngebul terus ada
aja yang pengen makan ini dan itu, mulai dari menu makanan berat sampai ringan.
Pandemi mengubah
segalanya…
Kalau mau mengeluh
pastilah kita semua sudah mengalami jenuh tingkat tinggi, apalagi bagi pekerja
lepas alias freelance seperti saya. Tahun sudah berganti namun kondisi di masa
pandemi ini masih belum cukup kondusif juga untuk kita bisa beraktifitas normal
seperti biasanya. Walaupun segala
kegiatan mulai normal, tapi masih tetap dalam batasan karena wabah virus corona
belum juga berakhir. Kita harus pintar mengatur emosi dan juga peluang dengan
hal yang positif biar jiwa tetap waras yekaaan 😁
Di masa pandemi yang belum juga berakhir,
membuat kita semua terlatih untuk hidup lebih sehat dan bersih. Dulu yang
terkesan abai sama masalah mencuci tangan, sekarang sudah menjadi rutinitas
setiap saat sebelum dan selesai beraktivitas untuk tidak lupa mencuci tangan.
Setiap ibu yang memiliki bayi dan balita, kini
mesti ekstra hati-hati karena virus dan bakteri bisa ada di mana saja, bayi dan
balita masih sangat rentan karena belum memiliki sistem kekebalan tubuh sekuat
orang dewasa.