Monday, 14 December 2020

Menyambut Hari Ibu, NIVEA Hadirkan Rutinitas #SentuhanIbu Untuk Memperkuat Bonding Antara Ibu & Anak

 



Belajar ilmu parenting itu buat saya gak ada habisnya, selalu saja tiap saat saya menemukan satu ilmu yang baru, yang bisa membuat saya berdecak kagum. Waw ternyata kekuatan cinta hanya melalui sentuhan saja bisa sangat berarti untuk perkembangan masa depan si kecil untuk kehidupannya nanti.


Setiap kita menyentuh kulit dengan penuh kelembutan, tubuh tentu akan merasakan sensasi yang menyenangkan. Kekuatan sentuhan menginspirasi NIVEA kembali menghadirkan program #SentuhanIbu dengan mempersembahkan inspirasi baru dalam bentuk modul Rutinitas #SentuhanIbu yang disusun secara khusus bersama dengan dokter spesialis kulit dan dokter spesialis syaraf anak, untuk membantu membangun bonding antara ibu dan anak melalui sentuhan.


Sentuhan Ibu merupakan kegiatan tahunan dari NIVEA yang hadir bersamaan dengan momen perayaan hari Ibu yang selalu diadakan setiap tahun.

 


Apa Saja Manfaat Sentuhan dalam Membangun Bonding Antara Ibu dan Anak

 

Ternyata manfaat sentuhan ibu terhadap anaknya sangatlah besar dan luar biasa untuk pertumbuhan anaknya. sebelumnya saya tidak pernah menyangka. Dulu sering melihat ibu hamil yang suka bicara sendiri dengan bayinya atau melihat ibu hamil yang suka mengusap perutnya, terkadang saya menganggapnya biasa saja, ternyata kegiatan menyentuh itu mampu menstimulasi calon anak dalam kandungan.

 

Sentuhan atau bonding sudah bisa dibentuk sejak anak masih dalam kandungan ibu. sebuah penelitian menyebutkan bahwa  bayi sudah mengenal perasaan ibu, salah satunya melalui sentuhan. Terutama di 1000 hari pertama kehidupan, yaitu dari awal kehamilan sampai usia 2 tahun (24 bulan).

 

Kenapa 1000 Hari Pertama Kehidupan Sangat Penting!

 


Dr.Herbowo Soetomenggolo SpA(K) (Dokter Spesialis Syaraf Anak) menjelaskan, di seluruh dunia sudah disepakati kalau di 1000 hari pertama kehidupan itu merupakan suatu periode emas.  Pada periode ini terjadi pertumbuhan yang sangat pesat pada anak dimana fondasi kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan saraf yang optimal di seluruh umur ditetapkan.


1000 hari pertama kehidupan disebut juga jendela kehidupan, dan kesempatan membentuk generasi emas atau generasi bintang. Bagaimana seorang anak bisa dibentuk menjadi yang terbaik di kemudian hari.

 

Di 1000 hari pertama seorang anak, hingga berusia 2 tahun, otak anak sudah mencapai 80%. Bedanya dengan orang dewasa hanya 20%. Anak hanya butuh belajar untuk mendapatkan pengalaman.

 


Faktor yang sangat penting dalam perkembangan anak adalah faktor nutrisi dan stimulasi. Dimana otak bukan hanya ukurannya saja yang penting tapi juga butuh sambungan-sambungan yang sangat penting yang kita sebut Sinaps. Ada selubung Mielin yang berfungsi sebagai pengantar sinyal. Kinerja keduanya yang berfungsi agar otak tetap bekerja seumur hidup kita.

 


Sinaps membutuhkan stimulasi dan nutrisi untuk berkembang. Dengan stimulasi makin sedikit sinaps yang berkurang setelah usia 2 tahun. Stimulasi sangat penting pada 1000 hari pertama kehidupan.

 

Periode stimulasi pada bayi yaitu sejak dalam kandungan, saat lahir dan sesudah lahir. Jenis stimulasi pada bayi melalui auditory, visual, sensoria atau sentuhan dan motor. Stimulasi sentuhan pada bayi lebih baik daripada stimulasi suara.

 

Penelitian menunjukkan stimulasi sentuhan selama kehamilan dapat meningkatkan kognisi bayi di kemudian hari, dapat membuat anak lebih percaya diri. Hanya berpengaruh bila dilakukan secara terorganisir, sehingga bayi dalam kandungan dapat belajar berkomunikasi, belajar hubungan timbal balik (sosial) dan belajar mengenal memori.

 

Prinsip stimulasi sentuhan pada kehamilan:

  • Lakukan pada saat bayi sudah bangun
  • Gunakan 1 tehnik saja setiap stimulasi (tidak dianjurkan beragam)
  • Lakukan secara berulang, minimal 2 kali dalam seminggu.


Stimulasi sentuhan saat bayi lahir yaitu inisiasi menyusui dini, dapat dilakukan dengan cara meletakkan bayi di dada, arahkan bayi kea rah putting si ibu sehingga bisa merangsang pelepasan hormon oksitosin, ASI bisa menjadi lebih banyak, mempercepat penyembuhan luka dan anak juga nyaman.

 

Stimulasi sentuhan pada bayi sesudah lahir dengan cara memeluk atau mengayun, facilitated tucking, pijat bayi, skin to skin dan metode bayi Kangguru.


Metode bayi Kangguru ( skin to skin) dapat menyelamatkan bayi premature, mengurangi nyeri akibat adaptasi lingkungan, menjaga gula darah, menjaga kadar oksigen, menjaga kerja jantung dan paru, menjaga suhu tubuh, meningkatkan keberhasilan pemberian ASI.

 

Penelitian menunjukkan bahwa anak yang rutin distimulasi secara skin to skin oleh ibunya cenderung memiliki kemampuan mengenali perubahan afeksi (perasaan) pada ibunya lebih dini dibanding bayi yang tidak distimulasi, bayi yang rutin diberi stimulasi sentuhan juga cenderung memiliki perkembangan otak yang lebih baik dan memiliki peningkatan kemampuan bicara.

 

Stimulasi sentuhan pada bayi dapat menaikan berat badan lebih baik, perawatan saat lahir lebih pendek, tidur lebih baik, berkurang level stress dan kecemasan, imun meningkat dan peningkatan kemampuan sosial dan bicara.

 

Sebaiknya stimulasi dilakukan lebih dini dan dengan jangka waktu lebih lama. Jangan membandingkan hasilnya dengan anak yang lain karena stimulasi yang sama tetap dapat menghasilkan kemajuan berbeda. Stimulasi juga sebaiknya dapat memanfaatkan orang tua, kakak, saudara dan lingkungan sekitar. Stimulasi memegang peranan penting jika dilakukan secara terencana dan berkesinambungan karena banyak manfaatnya.

 



Peran Sentuhan Ibu disetiap Momen si Kecil

 

Sebagai indera sentuhan, kesehatan kulit menjadi salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi proses bonding antara ibu dan anak. Akan tetapi, banyak ibu yang biasanya justru memilih untuk menghentikan perawatan kulit selama masa kehamilan karena khawatir bahan yang terkandung di dalam produk skincare membahayakan bagi janin. Padahal pada masa kehamilan, kulit ibu cenderung mengalami perubahan yang dapat mengurangi kenyamanan.

 


dr. Nana Novia Jayadi, SpKK (Dokter Spesialis Kulit) mengatakan, “Ada dua kategori umum perubahan kulit selama kehamilan yaitu perubahan kulit fisiologis dan masalah kulit spesifik. Kulit ibu dapat mengalami berbagai perubahan seperti stretch marks di daerah perut, flek hitam di wajah serta peningkatan produksi kelenjar minyak yang dapat memicu jerawat. Perubahan hormon yang terjadi juga dapat menyebabkan kulit kehilangan elastisitas dan kelembaban. Hal ini menyebabkan tidak sedikit ibu hamil yang mengeluhkan kulit menjadi kering dan gatal. Pasca melahirkan, kondisi ini dapat berlanjut bahkan memburuk jika ibu berada dalam keadaan stres dan kelelahan.”

 

Pada saat kehamilan terjadi peregangan pada kulit terutama pada abdomen selama kehamilan menyebabkan robeknya serabut elastis dibawah kulit. Perubahan kulit pada ibu hamil terjadi sekitar 90% karena perubahan hormonal seperti peningkatan human chorionic gonadotropin (HCG), estrogen dan progesterone dari plasenta.peningkatan hormone pada kehamilan ini menyebabkan peningkatan pigmentasi akibat adanya stimulus terhadap sel pigmen kulit (melanosit).

 


Rutinitas self-care selama hamil yang digabungkan dengan aktivitas seperti mendengarkan musik bisa menjadi salah satu cara untuk merawat kondisi kesehatan kulit sang Ibu sekaligus merangsang stimulasi sang bayi. Setelah bayi lahir, rutinitas perawatan kulit bisa dilakukan bersama dengan anak untuk mempererat bonding antara ibu dan anak. “Sebagai ibu baru, lakukan perawatan kulit dasar seperti mandi dan mencuci wajah menggunakan cleanser  yang lembut 2 kali sehari, menggunakan pelembab berbahan aman seperti Glycerin dan tabir surya secara teratur sehingga kesehatan kulit tetap terjaga. Berbeda halnya dengan orang dewasa, kulit anak sangat lembut dan sensitif, karenanya sebaiknya pilih produk skincare yang tidak mengandung pewarna, pengawet atau pengharum yang terlalu menyengat.

 


Program NIVEA #SentuhanIbu

 

Sebagai brand yang telah ratusan tahun menemani keluarga di seluruh dunia dalam merawat kesehatan kulit, NIVEA percaya akan kekuatan dari sebuah sentuhan. Di tahun ini, melalui program NIVEA #SentuhanIbu, NIVEA kembali mengukuhkan komitmennya dalam membantu mempererat bonding atau ikatan emosional antara ibu dan anak dengan menghadirkan Rutinitas #SentuhanIbu, sebuah panduan yang disusun secara khusus untuk membantu para ibu di Indonesia dalam membangun bonding antara ibu dan anak melalui sentuhan.

 


Diana Riaya selaku Marketing Manager NIVEA Skin Care mengatakan, “Dimulai sejak 2014, sebagai kegiatan tahunan yang hadir bersamaan dengan momen Hari Ibu, Sentuhan Ibu kini telah memasuki tahun ke-tujuh penyelenggaraan. Tahun ini, NIVEA melalui Sentuhan Ibu kembali menghadirkan inspirasi baru untuk mempererat bonding antara ibu dan anak dalam wujud panduan Rutinitas #SentuhanIbu yang disusun bersama dengan dermatologis dan dokter anak ahli neurologi mulai dari awal kehamilan hingga setiap momen kehidupan anak.”

 


Agar proses bonding dapat berjalan dengan baik, NIVEA mengajak para ibu untuk melakukan Rutinitas #SentuhanIbu yang mengkombinasikan perawatan kulit ibu (self-care) dan perawatan kulit ibu bersama anak (shared care) dengan menggunakan NIVEA Crème, pelembab ikonik dari NIVEA yang diperkaya dengan Eucerit dan Glycerin yang berfungsi melindungi kulit, menjadikannya tetap lembab serta memberikan sensasi kelembutan layaknya sentuhan yang diberikan oleh ibu. Sebagai pelembab harian untuk kulit wajah dan tubuh, NIVEA Creme telah diuji secara dermatologis aman untuk orang dewasa serta anak-anak.

 


Memahami besarnya manfaat dari sentuhan seorang ibu terutama bagi anak, NIVEA melalui #SentuhanIbu 2020, berharap semakin banyak wanita di Indonesia khususnya para ibu yang melakukan Rutinitas #SentuhanIbu sebagai bentuk apresiasi terhadap diri sendiri sekaligus untuk membangun bonding dengan anak dengan mengekspresikan kasih sayang melalui sentuhan di setiap momen kehidupan anak.


No comments:

Post a Comment

Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.