Sebagai
seorang ibu, dapat melihat perkembangan anak dari hal terkecil, seperti ketika
anak mulai bisa diajak berkomunikasi atau ketika anak mulai bisa berjalan,
pastinya sangat membahagiakan.
Usia
0 – 5 tahun merupakan tahapan dimana seorang anak mengalami perkembangan dan
pertumbuhan, baik secara fisik maupun kognitif. Menurut Khadijah (2016:11)
mengatakan bahwa perkembangan kognitif menunjukkan perkembangan dilihat dari
cara bagaimana anak berpikir.
Baca juga : Menyambut Hari Ibu, NIVEA Hadirkan Rutinitas #SentuhanIbu Untuk Memperkuat Bonding Antara Ibu & Anak
Dalam
tahapan perkembangan kognitif anak, selamanya tidak berjalan dengan mulus.
Pasalnya, terdapat beberapa gangguan atau hambatan yang kerap kali terjadi.
Seperti yang dikutip dari dosenpsikologi.com mengatakan bahwa setidaknya
terdapat 6 gangguan, antara lain:
- Gangguan kognitif tentang kecemasan
- Gangguan kognitif ketika tidur
- Gangguan kognitif dalam hal psikologis
- Gangguan kognitif tentang kebiasaan
- Kognitif delay
- Speech delay.
Sebagai
orang tua kita harus mengetahui bagaimana tahapan dari perkembangan kognitif
anak setiap tahunnya.
Berikut tahapan perkembangan si kecil menurut Jean Piaget, antara lain:
Sensorimotor
Tahapan
ini umumnya terjadi pada anak pada usia
0 - 24 bulan. Sumber dari alodokter.com mengatakan, anak pada usia 0 - 3 bulan,
perkembangan utama terjadi pada eksplorasi panca indera dengan lingkungan yang
ada di sekitarnya.
Ketika
anak mencapai usia 6 bulan, tahapan perkembangan kognitif anak telah mampu
untuk mengenali dan merespon ekspresi dari wajah orang lain. Di usia ini, si
kecil cenderung refleks bergerak dan akan berulang hingga menjadikannya
kebiasaan.
Umumnya,
di tahapan sensorimotor si kecil belum mengerti tentang kebutuhan, kepentingan
atau keinginan orang lain. Dengan begitu, ia sering dianggap dengan egosentris.
Ketika memasuki usia 18 bulan, anak sudah mulai mampu untuk mengenali simbol
dan fungsi dari beberapa benda.
Praoperasional
Ketika anak mulai memasuki usia 2 - 7 tahun.
Anak mulai bisa menerima rangsangan walaupun masih dalam tahap yang terbatas.
Di usia ini, si kecil sudah bisa mulai berbaur dan mulai masuk pada lingkungan
sosial yang ada di sekitarnya. Sebaiknya, kita para
orang tua mulai memantau perkembangan anak di setiap fase tahapan tumbuh kembang anak agar dapat mengetahui hal apa saja yang bisa dilakukan.
Untuk
sifat egosentrisnya sendiri, si kecil masih tetap memilikinya dalam tahapan
perkembangan kognitif anak. Si kecil sudah mulai bisa untuk mengklasifikasikan
barang dan objek meskipun masih sangat terbatas. Contohnya seperti mengumpulkan
benda yang berukuran kotak meskipun memiliki warna yang berbeda.
Operasional Konkret
Di
masa ini, si kecil mulai menunjukkan kemampuan yang lebih berkembang. Terlihat
dari mampu mengurutkan dan mengklasifikasikan objek tertentu. Secara logika, kemampuan berpikir
dan mengingat juga menunjukkan peningkatan. Bahkan anak telah memahami
bagaimana konsep sebab akibat.
Sehingga
dengan pemahaman tersebut mampu mendorong anak untuk berpikir secara sistematis
dan rasional. Dalam hal ini anak mulai bisa untuk belajar membaca dan
menghitung dengan lancar. Sifat egosentris pun berangsur mulai menghilang. anak
telah mampu untuk melihat situasi berdasarkan sudut pandang dari orang lain.
Operasional Formal
Perkembangan
kognitif anak dimulai pada usia 11 tahun. Di masa ini, si kecil mulai mampu
untuk berpikir secara abstrak, baik secara konsep seperti cinta. Di tahapan
ini, si kecil juga mulai untuk menarik kesimpulan akan informasi yang ia
dapatkan.
Itulah
beberapa tahapan perkembangan yang terjadi pada kognitif anak. Cara untuk
memaksimalkan kognitif pada si kecil pun bisa ditempuh dengan beragam metode.
Salah satunya dengan bermain seperti yang diungkapkan oleh Jean Piaget yang
berfungsi untuk mengaktifkan fungsi otak
pada anak.
Untuk mendukung pertumbuhan anak, kita
sebagai orang tua harus
bisa memenuhi kebutuhan nutrisi anak agar perkembangannya bisa maksimal. Salah satunya
dengan memberikan makanan tambahan seperti Stay Fit dari Realfood untuk menjaga daya tahan tubuh
anak agar tidak mudah sakit.
Memiliki
anak yang sehat dan cerdas tentunya menjadi dambaan setiap orang tua ya moms.
No comments:
Post a Comment
Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.