Monday 10 February 2020

Kenali Lebih Dini Gejala Kanker dan Faktor Resikonya


Kenali Lebih Dini Gejala Kanker dan Faktor Resikonya


Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia dan penyebab kematian kedua terbesar di dunia. Selain kanker sebagai penyebab kematian tertinggi lainnya ada hipertensi, diabetes melitus, stroke dan juga gagal ginjal. 



Dalam rangka memperingati hari Kanker sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Februari Direktorat P2PTM Kemenkes RI mengadakan acara 'Pertemuan Social Media Influencer' yang berlokasi di Manhattan Hotel Jakarta dengan tema "I Am And I Will" yang bertujuan untuk mensosialisasikan edukasi pencegahan penyakit kanker.




dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, mengajak masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari segala penyakit khususnya kanker. 
Penyakit kanker dapat dicegah dengan pencegahan pada faktor risiko melalui perubahan perilaku dan juga gaya hidup, ujar dr. Cut Putri Arianie.


Apa yang terlintas ketika mendengar kata kanker?

Kanker masih menjadi kata yang menakutkan bagi semua orang termasuk saya. Karena bila mendengar orang terdekat baik teman, saudara atau handai taulan ada yang terkena kanker pasti jarang banget yang pada akhirnya bisa tertolong. Penyakit kanker bisa menyerang siapa saja lintas gender dan usia, memang pada banyak kasus lebih banyak terjadi pada usia produktif. 
Tinggiya tingkat kematian akibat kanker karena pasien baru datang memeriksakan keluhannya ketika sudah stadium lanjut sehingga penanganannya lebih bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan paliatif dibandingkan dengan tujuan mengontrol kanker dan mencegah penyebaran atau kuratif.


Sebelum membahas lebih jauh tentang kanker, sebenarnya kanker itu apa sih?

Kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel atau jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita. 
Penyebarannya dapat melalui pembuluh darah maupun pembuluh getah bening.


Kenali Jenis Kanker dan Gejalanya

Sel kanker bersifat ganas dan dapat menginvasi serta merusak sel-sel normal disekitarnya sehingga merusak fungsi jaringan tersebut. Sel penyakit kanker dapat berasal dari semua unsur yang membentuk suatu organ, dalam perjalanan selanjutnya tumbuh dan mengandalkan diri sehingga membentuk massa tumor.

Kanker banyak sekali jenisnya, perempuan dewasa lebih rentan terkena kanker leher rahim dan kanker payudara, walaupun pria juga ada kemungkinan kecil terkena kanker payudara hanya sekitar 1 % kasusnya yang terdiagnosis pertahun.

Jenis kanker yang sering menyerang pada pria yaitu:
  • Kanker paru
  • Kanker kolorektal
  • kanker prostat
  • kanker hati dan nasopharing


Jenis kanker pada perempuan:
  • Kanker payudara
  • Kanker leher rahim atau kanker serviks
  • Kanker kolorektal
  • Kanker ovarium
  • Kanker paru


Jenis kanker yang menyerang anak-anak:
  • Kanker bola mata (Retinoblastoma)
  • Kanker darah (Leukemia).



Waspadai Gejala Kanker

Stadium dini atau awal kanker tumbuh setempat dan tidak menimbulkan keluhan ataupun gejala. Hal inilah yang sering membuat sebagian orang tidak menyadarinya bahwa sudah terkena kanker.
Ada 7 gejala yang perlu diperhatikan dan diperiksakan lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada tidaknya kanker dengan WASPADA yaitu:
  • Waktu buang air besar atau kecil dan perubahan kebiasaan atau gangguan
  • Alat pencernaan terganggu dan susah menelan
  • Suara serak atau batuk yang tak kunjung sembuh
  • Payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor)
  • Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya menjadi besar dan gatal
  • Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh
  • Adanya koreng atau borok yang tidak mau sembuh.


Mulai aware dengan lingkungan terdekat jika ada yang mengalami gejala tersebut, segera info untuk periksa lebih lanjut ke dokter, jangan ditunda lagi. 
Kanker dapat dikatakan sebagai penyakit gaya hidup karena dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat dan menjauhkan faktor resikonya. 43% kanker dapat dicegah dan dilakukan deteksi dini seperti kanker leher rahim, kanker payudara dan kanker kolorektal.


Berdasarkan World Health Organization (WHO), 43% penyakit kanker dapat dicegah. Pemerintah pun terus mensosialisakan kepada masyarakat luas agar terus menerapkan gaya hidup sehat. 
Penyakit kanker payudara merupakan kanker terbanyak di Indonesia dan di dunia, kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan persentase kasus baru kedua tertinggi yaitu sebesar 11,6%, sementara persentase kematian akibat kanker payudara sebesar 6.6%.

Untuk perempuan Indonesia, yuk cegah kanker payudara dengan deteksi sedini mungkin dengan cara SADARI (pemeriksaan payudara sendiri, SADANIS (pemeriksaan payudara klinis) USG atau mamografi. 
Pemeriksaan SADANIS dapat mendeteksi 85% kanker payudara, Dianjurkan 3 tahun sekali untuk wanita usia 20 - 30 tahun, dianjurkan 1 tahun sekali untuk wanita usia diatas 40 tahun.

SADANIS dan SADARI mudah dilakukan karena merupakan pemeriksaan yang sederhana, mudah, cepat dan hasil dapat diketahui langsung, tidak memerlukan laboratorium dan hasilnya segera dapat langsung didapatkan.

Deteksi dini kanker payudara dengan metode SADANIS dapat dilakukan di Puskesmas atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang terlatih yang mempunyai petugas kesehatan yang kompeten serta memiliki sarana dan prasarana, seperti bidan desa, Puskesmas dan Puskesmas pembantu dokter, Bidan praktek mandiri, rumah sakit dan rumah bersalin.

Kanker leher rahim atau serviks merupakan kanker kedua terbanyak di Indonesia dengan kasus baru sebesar 23,4 per 100.000 penduduk, setiap 1 jam 2 orang perempuan meninggal karena kanker leher rahim. Deteksi dini kanker leher rahim dapat dilakukan dengan metode pap smear atau Inspeksi Visual dengan Asam Asetant (IVA). 
Tes ini dapat dilakukan oleh perempuan yang sudah melakukan hubungan seksual terutama pada usia 30 - 50 tahun yang bertujuan untuk menemukan lesi prakanker dan mengetahui adanya perubahan sel di leher rahim.

IVA merupakan pemeriksaan yang sederhana, mudah, cepat dan hasi dapat diektahui langsung. Tidak memerlukan sarana laboratorium dan hasilnya segera dapat diketahui. Dapat dilaksanakan di Puskesmas bahkan mobil keliling yang dilakukan oleh dokter umum dan bidan. 
Skrining kanker leher rahim dengan frekuensi 5 tahun sekali dapat menurunkan kasus kanker leher rahim 83,6%.


Kanker memiliki beban pembiayaan yang paling besar, dari data BPJS tahun 2018, pasien kanker sudah menghabiskan biaya pengobatan sebesar 3,4 triliun rupiah. Padahal sebenarnya penyakit kanker dapat dicegah, potensinya sebanyak 43% melalui faktor risiko kanker.
Prevalensi penyakit kanker di Indonesia dari tahun 2013 sampai 2018 naik dari 1,4 per 1000 penduduk menjadi 1,8 per 1000 penduduk. Data WHO, angka kematian akibat penyakit kanker di Indonesia mencapai 207.210, 65% merupakan pasien yang ditemukan sudah stadium lanjut.

Faktor risiko adalah kondisi yang dapat meningkatkan terjadinya suatu penyakit. Apa saja faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker, antara lain:
  1. Makanan yang kontak dengan zat-zat kimia yaitu 6P : Penyedap, Pewarna, Perasa, Pengawet, (Pengasinan, Pengasapan)
  2. Polutan
  3. Diet tidak seimbang, rendah serat, tinggi lemak
  4. Kurang aktifitas fisik
  5. Paparan asap rokok dan produk tembakau
  6. Paparan lingkungan berbahaya
  7. Konsumsi alkohol
  8. Perilaku seksual yang berisiko
  9. Paparan sinar ultra violet
  10. Heriditas atau keturunan.


Tingginya jumlah pasien kanker di Indonesia, membuka peluang banyak orang untuk memanfaatkan situasi dengan menyebarkan berita hoaks dan memberikan informasi yang belum tentu kebenarannya, yang ujungnya menawarkan produk yang diyakini bisa menyembuhkan kanker. 
Kita harus hati-hati menerima informasi dari media online, pastikan mendapatkan informasi yang benar melalui situs lembaga yang berwenang yaitu Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular atau DITJEN P2TM KemenKes.




Prof. Dr. dr. Soehartati Gondhowiardjo Sp.Rad (K) OnkRad menjelaskan di RSCM sudah tersedia alat untuk pengobatan kanker, High-Tech Radiotherapy.




Pengobatan kanker sudah dibuktikan secara ilmiah dan terbukti keberhasilannya. Jadi tidak perlu lagi harus berobat jauh ke luar negeri, karena pengobatan kanker di dalam negeri juga sudah bagus, ujar Friska Batubara putri dari almarhum bapak Cosmas Batubara, mantan menteri di era Orde Baru yang sharing tentang pengalamannya mendampingi sang ayah menjalani pengobatan di RSCM ketika almarhum bapak Cosmas Batubara terkena kanker Kelenjar Getah Bening.
Pengobatan kanker membutuhkan kedisiplinan dan dukungan dari orang terdekat agar tetap semangat untuk sembuh.

Mulai sekarang yukk mulai merubah pola hidup hidup karena sehat itu mahal. Saya mulai rutin olahraga walaupun baru bisa menjalaninya seminggu sekali tapi setidaknya sudah ada niat untuk menjalani pola hidup sehat. 
Menghindari mager alias males gerak dengan banyak melakukan aktiiftas dengan berjalan kaki, untuk orang dewasa diperlukan 10.000 langkah dalam sehari.

Dan juga menjalani pola hidup CERDIK, singkatan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres. Insya Allah dapat mengurangi risiko terkena kanker.

Salam Sehat
#IAmAndIWill
#DeteksiDiniSavesLives

14 comments:

  1. Iya, kanker banyak ya jenisnya lintas usia dan lintas gender. Dengan kenali tanda tandanya tentu akan cepat di obati dan kemungkinan sembuh besar

    ReplyDelete
  2. kata kanker telah akrab di telinga saya. Penyakit jahat ini, merenggut nyawa ibu saya. Semoga kita diberikan kesehatan dalam menjalani hari-hari ini

    ReplyDelete
  3. sekarang kanker keknya udah sering terdengar dan semoga saja semua makin aware ya

    ReplyDelete
  4. WASPADA nya akan saya camkan. Memang kanker ini menakutkan tapi banyak yg tidak bisa menghindari nya ya. Semoga dengan pola hidup sehat dan tetap Memperhatikan akan WASPADA kita semua terhindar dari penyakit nya. Aamiin...

    ReplyDelete
  5. Sosialisasi seputar kanker ini emang harus sejak dini, biar tau dan paham. Jangan sampai sudah kena baru sadar yah, hiks.

    ReplyDelete
  6. Kanker memang menjadi momok menakutkan, ya Mba

    deteksi secara dini gejala kanker, jalani pola hidup sehat dan jangan mager. ini yg bisa kita lakukan. karena kanker juga banyak jenisnya, jadi SEMANGAAATTTT!

    ReplyDelete
  7. Entahlah dengan kata kanker bikin merinding, semoga senantiasa dijauhkan dari penyakit ini. Tapi benar kita harus kenali sejak dini gejala kanker ini ya mbak.

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah, RSCM sudah punya alat untuk pengobatan kanker ya Mbak. Jadi penderita kanker tak perlu kuatir dengan pengobatan serta tak perlu keluar negeri. Dan kita lebih baik mencegah risiko kanker, dengan merubah gaya hidup yg lebih sehat. Salam sehat ya mbak.

    ReplyDelete
  9. dapet ilmu baru nih mba.. maakasih banyaj

    ReplyDelete
  10. Nyeremin ya silent killer ini, beruntung kemenkes aktif menyosialisasikan, Karena bukan hanya pasien, keluarga nya pun terkena imbas kesulitan financial

    ReplyDelete
  11. Senang banget ya Mba Ria dapet pembekalan kesehatan macam gini
    kita jadi berhati-hati banget untuk menjaga kesehatan
    semoga kita semua dilindungi oleh Allah dari marabahaya penyakit aamiin

    ReplyDelete
  12. Kehidupan zaman sekarang sangat rentan terhadap serangan kanker. Kita menggunakan teknologi untuk memudahkan hidup, dan beberapa teknologi ternyata memicu sel jahat untuk membentuk kanker.

    Mari perangi bersama.

    ReplyDelete
  13. Bener bgt mbak, makanya aku rutin SADARI dan SADANIS, juga papsmear tiap tahun...
    Maklum memang dua kanker itu yg jadi momok bagi setiap perempuan

    ReplyDelete
  14. Alhamdulillaah di Indonesia sdh bisa menangani id tdk perlu jauh2 keluar negeri. Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan sehat selalu. Aamiin

    ReplyDelete

Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.