Thursday, 29 August 2019

Mengatasi Kemarau Panjang Rumah Zakat Salurkan Bantuan Air Bersih


Mengatasi Kemarau Panjang Rumah Zakat Salurkan Bantuan Air Bersih


Dampak kemarau panjang tahun ini terasa sekali, dimana saat siang hari panasnya sangat menyengat, dan debu jalanan sangat menganggu perjalanan. Saya sebagai pengguna transportasi online kendaraan bermotor sangat merasakan dampaknya, solusinya setiap bepergian saya selalu menggunakan masker sebagai pelindung dari polusi.

92% wilayah Indonesia terkena dampak dari kemarau, dimana puncak Puncak kemarau terjadi di sekitar bulan Agustus hingga September. 
Hampir setiap hari selalu ada berita tentang wilayah yang terkena dampak kekeringan air, seperti tadi pagi saya melihat berita di televisi bahwa di wilayah  Sumedang, masyarakatnya sampai menggunakan air kubangan untuk memenuhi kebutuhan air. 
Sangat miris sekali karena air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga tapi juga untuk ternak dan tani.

Para narasumber (foto:dokpri)

Di sekitar perumahan daerah tempat tinggal saya juga debit airnya sudah mulai berkurang. Beberapa warga sekitar sudah ada yang mulai melakukan pengeboran ulang untuk mendapatkan air. Alhamdulillah dirumah saya pompa airnya masih lancar mungkin karena menggunakan 2 mesin diatas dan dibawah. Tapi tetap terasa debit airnya berkurang karena saat mengisi tanki air diatas lebih panjang waktunya dibanding sebelum musim kemarau panjang seperti saat ini.

Alhamdulilah juga dalam beberapa hari ini di wilayah tempat tinggal saya sudah beberapa kali turun hujan walaupun dengan intensitas rendah tapi bisa membuat pepohonan di taman rumah dan di sekitaran bisa lebih segar, dan juga bisa mengurangi debu di jalanan.

Air merupakan kebutuhan manusia yang paling pokok karena air sebagai sumber kehidupan. Di dalam tubuh manusia hamper 60 – 70% mengandung cairan yang berfungsi untuk membantu kinerja organ didalam tubuh kita. Jadi saya tidak bisa membayangkan bagaimana kalau kita hidup tanpa air.

Dr. Ir. Dodo Gunawan, DEA - BMKG (foto:dokpri)

Kamis (29/08/2019) Pada acara Konferensi Pers tentang Penanggulan Bencana Kekeringan dengan tema “Indonesia Siaga Bencana” Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Dr. Ir. Dodo Gunawan, DEA menyampaikan informasi tentang kondisi musim kemarau di tahun 2019. Dimana kemarau yang terjadi di Indonesia merupakan dampak dari peristiwa El-Nino.


Mengatasi Kekeringan

Pemerintah memprediksi musim kemarau tahun ini akan mengakibatkan 48.491.666 jiwa terancam kekeringan di 28 provinsi, karena kemarau tahun ini lebih kering dibandingkan dari tahun 2018 lalu. Cuaca kering di beberapa wilayah berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan.

Untuk mengatasi hal tersebut melalui Rumah Zakat Action selama periode Mei – Agustus 2019, Rumah Zakat telah mendistribusikan sebanyak 451.000 liter air bersih di 17 titik kekeringan di 7 provinsi di Indonesia. Jumlah tersebut akan terus meningkat pada puncak kemarau yaitu di sekitar bulan Agustus hingga September. Untuk pekan ini Rumah Zakat akan mengirim bantuan air bersih di 30 titik kekeringan di 11 provinsi.

Murni Alit Baginda selaku CMO Rumah Zakat (foto:dokpri)

Murni Alit Baginda selaku Chief Program Officer Rumah Zakat, mengatakan bahwa setiap tahun semakin berat tingkat kekeringan di Indonesia. 98% wilayah Indonesia mengalami musim kemarau yang berat. Pemberian air bersih merupakan salah satu respon jangka pendek untuk mengurangi dampak kekurangan air bersih di masyarakat

Rumah Zakat Merespon aksi kekeringan  melalui program Rumah Zakat antara lain:
  • Memberikan penyaluran air bersih dengan membangun Pipanisasi yaitu dengan membuat pipa-pipa untuk penampungan air terdekat (dropping air), agar warga masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan air tanpa terlalu jauh khususnya untuk para wanita atau lansia. Pipanisasi sudah dilakukan di Desa Berdaya Cisolok dan Tasikmalaya.
  • Membangun Sumur Bor  hingga di kedalaman 400 M2 untuk mendapatkan air bersih. Contoh pembuatan sumur bor sudah dilakukan di Desa Angsana, Kecamatan Angsana, Pandeglang, Banten. Dan akan menyusul untuk wilayah Cianjur dan Sukabumi.
  • Menyediakan Tangki Air atau Penampungan Air Hujan (PAH), baik dalam skala kecil seperti untuk kebutuhan rumah tangga dan juga skala lebih besar seperti untuk mengairi pertanian maupun untuk ternak. Penyediaan Tangka Air atau Penampungan Air Hujan (PAH) ini sudah dilakukan di Kp. Pasir Peuti, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.


Penampungan Air Hujan (PAH) (foto:dok.Rumah Zakat)

Manfaat Penampungan Air Hujan (PAH), antara lain:
  • Solusi efektif dan sederhana untuk menghadapi krisis air bersih.
  • Menampung air hujan yang turun sehingga air yang terkumpul ditampung dalam satu wadah. Air yang sudah ditampung ini dikelola sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk keperluan mandi, cuci baju, atau air baku minum oleh kebanyakan masyarakat pedesaan.
  • Wadah penampungan biasanya terletak tidak jauh dari rumah karena air hujan yang ditampung sebenarnya merupakan air yang dikumpulkan  dari genteng rumah.
  • Penampungan Air mempermudah pengambilan Air bersih dan mengefesienkan waktu pengambilan.


Solusi Rumah Zakat dalam penanganan kekeringan, antara lain:
  1. Memetakan daerah kekurangan air (kebutuhan dan penanganan)
  2. Menyediakan sarana dan prasarana (tangki, pipa, pompa)
  3. Pembuatan sumur bor
  4. Kampanye menghemat penggunaan air.


Foto:dok.Rumah Zakat

Kampanye hemat air merupakan antisipasi kita akan kekurangan air di beberapa waktu ke depan yang mungkin kita tidak mengetahui kapan waktunya. 
Menghemat air juga merupakan bagian dari  kepedulian kita akan kebutuhan air masyarakat disekitar kita. Dimana waduk-waduk penyimpanan air di sekitaran perumahan, debit airnya sudah mulai berkurang.

Kampanye menghemat air ini sudah digaungkan oleh Rumah Zakat baik melalui media sosial, bekerjasama juga dengan Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, PDAM, dan pihak terkait lainnya.


Desa Tangguh Bencana (Destana)

Desa Tangguh Bencana merupakan desa yang memilki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan.

Diprediksi bencana selama tahun 2019 lebih dari 2500 kejadian bencana di seluruh wilayah Indonesia, untuk itulah Rumah Zakat membentuk Desa Tangguh Bencana.

Mengantisipasi bencana yang sering terjadi di wilayah Indonesia, Rumah Zakat telah membentuk 28 Desa Tangguh Bencana di 22 kota. 
Pembentukan Desa Tangguh Bencana itu dimaksudkan agar masyarakat desa yang rawan bencana memiliki kemampuan mandiri untuk mengantisipasi dini bila terjadi bencana di wilayahnya, baik sebelum, ketika terjadi bencana, maupun sesudah terjadi bencana.

Foto:dok.Rumah Zakat

Program yang dilakukan untuk membentuk masyarakat yang tangguh antara lain melalui penyuluhan kebencanaan, simulai siaga bencana, pembuatan jalur evakuasi, membuat media edukasi bencana, dan merekrut pemuda tangguh bencana.

Dengan terbentuknya Desa Tangguh Bencana diharapkan warga desa terutama yang berada di daerah rawan bencana bisa lebih siap melakukan pencegahan maupun siaga saat bencana terjadi, sehingga meminimalisasi dampak kerugian yang terjadi.

Selain melatih warga desa untuk tangguh bencana, Rumah Zakat juga menyediakan Superqurban sebagai makanan yang mudah disalurkan saat bencana. Selama bulan Januari hingga Juni sebanyak 10.558 paket Superqurban telah  tersebar ke wilayah pelosok maupun bencana di Indonesia.

Rumah Zakat siap membuka peluang untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menanggulangi bencana di Indonesia, baik bencana kekeringan yang tengah melanda saat ini maupun melalui aksi mitigasi dan respon atas bencana yang terjadi.


RUMAH ZAKAT
Head Office:
Jl. Batu Kencana No. 6, Batu Nunggal ,  Kota Bandung, Jawa Barat
Website: www.rumahzakat.org
Instagram: @rumahzakat

16 comments:

  1. Wah, sekarang bisa donasi untuk air bersih ya mbak. Manfaat air emang banyak, selain untuk aktivitas mencuci bisa buat sumber mata air juga ya.

    ReplyDelete
  2. Di rumah juga mulai kering nih tanah, mbak. Juga, tetangga ada yang dalamin pipa karena air enggak keluar lagi. Semoga kekeringan segera berakhir yaa
    Salut buat Rumah Zakat yang berkontribusi mengatasi kekeringan ini
    Dengan siap membuka peluang untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menanggulangi bencana di Indonesia, baik bencana kekeringan yang tengah melanda saat ini maupun melalui aksi mitigasi dan respon atas bencana yang terjadi.
    Semoga dengan kerjasama banyak pihak bencana kekeringan bisa diatasi

    ReplyDelete
  3. Air itu penting . duh kita aja kalau pam mati susah banget walaupun kita cuma sehari mengalami nya.

    Apalagi orang yabg di desa terpencil. Kekeringan merusak ekonomi keluarga jadi tergoncang dan kesehatan menurun.

    ReplyDelete
  4. Bagus juga program runah zakat ini ya mbak, karena memang sekarang hujan sangat jarang, dan kemarau lumayan lama nih. Di rumahku aja air torn lama banget pompa air ngisinya 1000L bisa 2 sampai 3 jam, biasanya gak ada 1jam. Ya kali memang debit air sumur artesisnya di dalam tanah udah makin sedikit ya.

    ReplyDelete
  5. Kemarau memang jadi ancaman untuk daerah tertentu..sama halnya dengan banjir ya... Semoga kemarau segera berakhir...teirma kasih utk Rumah Zakat yang turun tangan ikut membantu mnghadapi kemarau...

    ReplyDelete
  6. Sepertinya harus makin banyak rumah zakat sepertiini yang langsung menyalurkan bantuan ke warga.
    Mari bersama kita tingkatkan zakat dan amal jariyah kita untuk membantu sesama...

    ReplyDelete
  7. Klo kejeringan kyk gini bikin kasian Pertama petani ya mba,, smoga Kita bisa hemat air dn kmarau cpt usai

    ReplyDelete
  8. Wah keren ya rumah zakat dengan program CSR nya nih...

    ReplyDelete
  9. Hemat hemat air deh. Aku aja mati nih air karena debitnya berkurang juga padahal daerah resapan ini Ciganjur dan sekitarnya

    ReplyDelete
  10. Program CSR rumah zakat ini bagus banget dan semoga makin bertambah program2 lainnya

    ReplyDelete
  11. inovatif banget ya aksi dari Rumah Zakat ini.. mungkin selama ini masih banyak yg tidak sadar kalo ternyata saudara2 kita ada yg tidak bisa menikmati air bersih di daerahnya..

    ReplyDelete
  12. Kalau ke Rumah Zakat memang gak pernah berhenti untuk kagum.
    Selalu ada tangan yang siap menolong hingga ke pelosok negeri.
    MashaAllah~

    Barakallahu fiikum Rumah Zakat.

    ReplyDelete
  13. Luar biasa sekali program Rumah Zakat ini, mari berzakat agar bisa memberdayakan masyarakat

    ReplyDelete
  14. Aku tuh baru ngeh kalau skrng kemarau panjang.. Jadinya kita harus bisa disiplin sama air yang ada skrng yaa

    ReplyDelete
  15. Alhamdullilah ya bantuan rumah zakat sangat berarti..dan untuk itu butuh support juga biar berjalan lancar. Moga banyak yang donasi

    ReplyDelete
  16. Di kompleks perumahanku di Makassar jugaa sudah berasa banget kekurangan air bersih. Mesti siap nambah penampungan air, jadi pas air ngalir lumayan kencang bisa ditampung jadi persediaan besok-besok.

    ReplyDelete

Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.