Wednesday, 31 July 2019

Festival Literasi Sekolah Agenda Tahunan Kemendikbud


Festival Literasi Sekolah Agenda Tahunan Kemendikbud


Meningkatkan minat literasi bagi generasi millenial Kemendikbud kembali mengelar acara Festival Literasi Sekolah (FLS) untuk ke-3 kalinya. Semangat menggerakkan literasi, menguatkan pendidikan, dan pemajuan kebudayaan menjadi pendorong utama kegiatan ini.

Apa sih literasi itu?

Literasi adalah kemampuan dalam mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas. Sementara Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran, yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

Lahirnya Gerakan Literasi Sekolah (GLS) berawal dari keprihatinan terhadap beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kemampuan membaca siswa Indonesia hingga orang dewasa berada pada level rendah. Pada Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS, 2011) menempatkan Indonesia pada level ke - 42 dari 45 negara.

Dalam rangka mendorong gerakan literasi sekolah menjadi gerakan kolaboratif dengan melibatkan segenap pemangku kepentingan, Ditjen Dikdasmen kembali menggelar Festival Literasi Sekolah (FLS).



Festival Literasi Sekolah (FLS) 2019

FLS adalah perayaan literasi yang mewadahi warga sekolah yaitu siswa, guru dan kepala sekolah, serta pegiat literasi dari berbagai macam profesi, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), akademisi, dan orang tua dalam sebuah forum bersama.

FLS 2019 resmi dibuka pada Jumat (26/07/2019), oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.  Festival Literasi Sekolah 2019 berlangsung sampai tanggal 29 Juli 2019 di Plaza Insan Berprestasi Kemendikbud, Senayan, yang merupakan agenda tahunan Kemendikbud.


Kegiatan literasi yang diselenggarakan dalam FLS tidak terbatas pada literasi baca-tulis saja, tetapi juga mencakup literasi digital, finansial, sains, numerasi, serta literasi budaya dan kewargaan. Ragam bentuk acaranya ada diskusi, pelatihan, peluncuran dan bedah buku serta pemutaran film.

FLS tahun ini mengangkat tema Multiliterasi: Mengembangkan Kemandirian dan Menumbuhkan Inovasi. Dengan tema ini, diharapkan perayaan literasi nasional dapat memotivasi warga sekolah menjadi warga yang mandiri dan inovatif. Pada tahap selanjutnya, diharapkan mereka menjadi warga yang literat sepanjang hayat.





Ada sekitar  45,2 juta siswa dari tingkat SD sampai SMA/SMK di jenjang Pendidikan Umum maupun Pendidikan Khusus, terbuka untuk semua siswa di seluruh indonesia baik yang berada di perkotaan, maupun daerah terpencil.

Kegiatan FLS terbagi dalam empat area yang berbeda, antara lain area di Panggung Utama, Pojok Literasi, Ruang Serbaguna Perpustakaan, dan Ruang Teater Perpustakaan Kemendikbud. Ditiap area diadakan berbagai kegiatan yang berbeda-beda.


FLS merupakan ajang kompetisi literasi, baik literasi visual, digital maupun literasi non-digital bagi siswa SMA/MA seluruh Indonesia yang antara lain bertujuan untuk mengembangkan kemampuan literasi siswa dalam berbagai media informasi.

Tema umum FLS 2019 yaitu “Indonesia Romantis”. Tema tersebut mengajak remaja untuk mengungkapkan cinta dengan cara masing-masing kepada orangtua, guru, teman, sahabat, lingkungan sosial dan alam, bahkan Indonesia.

FLS merupakan kegiatan atau lomba untuk siswa SMA/MA se-Indonesia yang memiliki minat dan bakat untuk mengembangkan kemampuan menulis cerpen, syair, komik, dan meme melalui pembuatan karya.




Nantinya diharapkan para siswa akan lebih mahir tidak hanya dibidang kesenian tapi juga memperkuat rasa percaya diri melalui kesenian sebagai media ekspresi.

Tidak semua anak mempunyai sifat terbuka atau pandai berbicara secara lantang di depan umum. Dengan adanya acara seperti Festival Literasi Sekolah ini, diharapkan semua siswa bisa mengeskpresikan jiwanya bisa melalui berbagai media, baik melalui media tulisan maupun media gambar. 
Sehingga segala ide dan kreativitasnya bisa terwujudkan.

Selain mengelar berbagai macam lomba untuk tingkat SD, SMP, SMA, SMK dan SLB, panitia Festival juga mengelar workshop dan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran literasi.





Motivasi para peserta dalam berkompetisi beda-beda, ada semangat untuk menang karena ingin membanggakan sekolah dan orang tua, tapi ada juga yang mengikuti lomba karena ingin menyaingi prestasi siswa unggulan. 
Apapun tujuannya yang penting tetap semangat dan bangga akan hasil karya sendiri.




Bedah Buku TOMO by Sari Okano

Alhamdulilah saya berkesempatan hadir di hari terakhir FLS 2019, saya happy banget bisa melihat karya-karya para siswa yang kreatif. 


Di panggung utama ada talkshow menarik berjudul TOMO, yang mengisahkan tentang sharing pengalaman seorang ibu dalam mengasuh Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) khususnya autis. 
Dipandu moderator Dewi Utama Faizah, dan juga turut hadir Marissa Haque seorang aktris film yang kini berprofesi sebagai Dosen.

Sari Okano banyak sharing tentang pengalamannya dalam mengasuh dan mengajarkan Tomo dengan keterbatasannya tapi mampu melakukan berbagai hal seperti layaknya anak normal. Buku TOMO ini walaupun sederhana penyampaiannya tapi padat dan berisi penuh dengan pesan positif.


Melalui buku ini Sari Okano sharing tentang perjalanan mengajari kosakata Tomo dengan berbagai gambar asli. Bahkan berbagai sudut rumah difoto begitu juga berbagai barang kebutuhan Tomo harus difoto untuk mengajarkan Tomo mengerti tentang barang-barang pribadinya dan juga tata letak semua yang ada di dalam rumah.

Salah satu tips dari Sari Okano ketika mengajarkan sesuatu pada ABK autis harus jujur, ajarkan tentang kebeneran jangan ada kebohongan.

Sari Okano seorang muslim, bermukim di Jepang sebuah negara minoritas muslim. Sari Okano mengajarkan Tomo tentang agama islam sejak dini. Sari Okano selalu mengajarkan sholawat, sehingga Tomo mempunyai kemampuan bersholawat.

Penciuman Tomo juga sangat luar biasa sehingga Tomo juga bisa memasak. Tomo juga pintar bernyanyi walaupun tidak bisa berbahasa Indonesia tapi Tomo menyukai salah satu lagu penyanyi Indonesia yaitu lagu Ikang Fawzi yang berjudul Kasihku, dan berusaha belajar sehingga bisa menyanyikannya. 
Kini Tomo sudah berusia 20 tahun, dan Tomo berprofesi sebagai petani di Jepang.


Sangat inspiratif ya bukunya. Bila ingin membaca kisah Tomo, bisa membelinya dengan cara Pree Order.  Selama bulan Agustus hingga Oktober, melalui No Whatsapp (WA: 0812-8464-816) dengan harga Rp. 78.000,-



Dengan adanya FLS 2019 semoga bisa mengatasi ketimpangan literasi di daerah-daerah terpencil. Dan ini menjadi tantangan kita bersama, yang membutuhkan kerja sama semua pihak untuk meningkatkan literasi di daerah-daerah terpencil,  agar kualitas pendidikan di Indonesia lebih baik lagi.

FLS ke-3 tahun 2019 ini merupakan upaya  Kemendikbud untuk meningkatkan budaya literasi, mulai dari membaca, menulis literasi terhadap IT, serta untuk memotivasi agar gerakan literasi di sekolah dapat berjalan dengan baik dan benar.

Menjadi harapan kita bersama semoga kegiatan FLS ini bisa meningkatkan literasi yang akan meningkatkan kualitas pendidikan. Semoga FLS terus dikembangkan dengan penambahan cabang lomba lebih banyak lagi dan juga memberikan informasi lebih luas lagi ke semua lapisan masyarakat Indonesia agar semakin banyak lagi para siswa yang ikut berpartisipasi.

6 comments:

  1. Acara uang harus kita dukung yah mbak untuk meningkatkan literasi di daerah terpencil. Btw aku juga punya temen yang mempunyai ABK dan aku benar-benar bangga karena membutuhkan ekstra sabar mendidik anak ABK loh mbak ri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya karena seorang ibu adalah madrasah pertama buat anaknya

      Delete
  2. Begitu lengkap dan padat rangkaian acara di Festival Literasi ini, sayangnya kemarin enggak bisa mampir. Apalagi ada bedah buku yang isinya sangat menarik. Semoga bisa berkunjung ke Festival Literasi yang selanjutnya

    ReplyDelete
  3. Melihat keseruan stand stand Di FLS 2019 jadi yaakin kemarin acaranya jauh lebihseru dari taun kemarin2 ya mba

    ReplyDelete
  4. Sedari kecil sudah mengenal literasi maka sudah besar akan gemar membaca dan makin pintar

    ReplyDelete

Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.