Sunday, 24 March 2019

Jangan Takut Berbagi, Program Ramadhan Dompet Dhuafa


Jangan Takut Berbagi Program Ramadhan Dompet Dhuafa


Berbagi jangan menunggu berlebih...

Jangan pernah takut akan jatuh miskin karena bersedekah, gak ada sejarahnya juga sih ya dengan kita berbagi akan membuat harta berkurang, yang ada Allah malah melipatgandakan rezeki orang-orang yang suka berbagi.

Alhamdulillah pada hari Kamis (21/03/2019) saya mendapat kesempatan bersama Dompet Dhuafa mengunjungi Istitut Kemandirian  sebuah sebuah institusi yang didirikan pada tanggal 23 Mei 2005 oleh Dompet Dhuafa untuk membantu mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan melalui pelatihan otomotif, bisnis dan marketing.


Yayasan Wakayapa

Institut Kemandirian ini berlokasi di Karawaci Tangerang. Pada acara Press Briefing #JanganTakutBerbagi di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa bapak Yuli Pujihardi selaku Direktur Mobilisasi Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) Dompet Dhuafa mengatakan bahwa menyambut bulan Ramadhan tahun ini Dompet Dhuafa telah menyiapkan banyak program Ramadhan dengan menargetkan dana zakat yang terkumpul sekitar Rp. 248 miliar.


Bapak Yuli Pujihardi

Trend donatur Dompet Dhuafa tahun ini dari anak muda atau teman-teman milenial. Biasanya yang berusia sekitar 21 tahun ke atas yang biasanya sudah memiliki penghasilan.

Dengan target generasi milenial nantinya proses ZIS pada tahun ini akan lebih memudahkan masyarakat, karena sudah bisa dilakukan via digital. Nantinya membayar zakat bisa melalui Alfamart, Hypermart atau Indomaret. Tidak lagi harus mendatangi kantor Dompet Dhuafa.

Turut hadir juga para penerima manfaat dari Institut Kemandirian yaitu ustadz Syahroni, bapak Nanang, Bapak Sugiat dan Bapak Dani.


Jangan Takut Berbagi!

Pada kesempatan kali ini bapak Yuli Pujihardi juga bercerita tentang sosok dermawan yang bernama bapak Amir Rajab Batubara yang telah mewakafkan tanah pada tahun 2011 dan diserahkan ke Dompet Dhuafa, yang asetnya senilai Rp. 60 miliar.  

Sungguh mulia sekali ya almarhum bapak Amir Rajab Batubara, contoh tauladan bagi kita semua yang  telah mengajarkan tentang indahnya berbagi. Pak Amir Rajab Batubara merupakan salah satu contoh pejabat yang tidak pernah takut untuk berbagi.

Diawal tahun 1990-an bersama para senior mantan pejabat bankir bapak Amir  Rajab Batubara mendirikan Yayasan Wakaf Yatim dan Papa (Wakayapa) yang bertujuan untuk mendidik para anak yatim dari seluruh nusantara menjadi wirausaha dengan memberikan mereka pendidikan keterampilan modal usaha dan bimbingan.


Etika Setiawan

Ibu Etika Setiawanti (GM Marketing Komunikasi Dompet Dhuafa) mengatakan kini semakin banyak komunitas yang bergerak untuk kebaikan seperti relawan ambulance, atau para anak muda dengan website kitabisa.com dan masih banyak lagi.


Menerapkan mindset lifestyle hidup berbagi sedini mungkin tentunya akan membuat anak-anak terbiasa untuk menolong sesama dan punyai nilai kepekaan sosial yang tinggi.


Institut Kemandirian

Saya mendapatkan kesempatan untuk visit tour ke beberapa ruang pelatihan yang ada di Institut Kemandirian antara lain mengunjungi ruang pelatihan  IT dan multimedia, ruang teknisi telepon seluler, ruang tata busana, ruang salon muslimah dan ruang teknisi otomotif sepeda motor.





Semua peserta pelatihan tidak dipungut biaya, peserta juga berasal dari berbagai daerah. Bagi peserta yang dari luar kota disediakan penginapan. Waktu mengikuti pelatihan mulai dari 10 hari hingga 3 bulan.




Diharapkan nantinya para peserta setelah mengikuti pelatihan bisa menerapkan ilmunya dengan berwirausaha, sehingga bisa mandiri dan berkarya.





Ustadz Syahroni sebagai  penerima  manfaat sharing tentang pengalamannya ketika mengikuti pelatihan dulu. Ada juga para difabel yaitu bapak bapak Nanang, Bapak Sugiat dan Bapak Dani yang bercerita tentang pengalamannya yang telah menerapkan ilmunya sebagai teknisi handphone di masing-masing daerah tempat tinggalnya.


Ust. Syahroni


Nanang - Serang

sejak tahun 2005 – 2018 Institut Kemandirian telah menghasilkan sekitar 6877 orang penerima manfaat yang tersebar diberbagai daerah.


Sugiat


Dani - Aceh

Diharapkan para penerima manfaat ini setelah setelah mengikuti pelatihan mempunyai ilmu keterampilan untuk menerapkan usahanya, andai bekerja bisa bekerja sesuai keahliannya.




No comments:

Post a Comment

Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.