Mencegah lebih baik daripada mengobati..
Mendengar kata kanker buat
saya selalu mengerikan, ini bukan istilah dari kantong kering ya tetapi tentang penyakit kanker yang sesungguhnya.
Kanker merupakan penyakit
akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah
menjadi sel kanker yang dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kanker merupakan
istilah umum untuk semua jenis tumor ganas.
Perempuan termasuk yang
sering menderita penyakit kanker, terutama organ reproduksi. Ada banyak macam
kanker yang biasa menyerang perempuan salah satunya kanker serviks.
Menurut data dari Badan
Kesehatan Dunia atau WHO, kanker serviks merupakan jenis kanker nomor empat
yang paling sering terjadi pada perempuan usia produktif yaitu sekitar usia 36 –
55 tahun, dan di Indonesiaa lebih dari 70% diketahui ketika sudah stadium
lanjut. Tentu saja pengobatannya menjadi lebih sulit, lebih mahal dan tingkat
keberhasilannya juga menurun.
Dari data GLOBOCAN
(Global Burden Cancer), tahun 2018 angka kematian akibat kanker serviks di
Indonesia sudah mencapai 18.279. sebanyak 50 perempuan Indonesia meninggal setiap hari karena kanker serviks, sangat
mengkhawatirkan!
Foto:dokpri |
Koalisi Indonesia Cegah
Kanker Serviks (KICKS) bekerjasama dengan Diera Bachir Photography dan Plaza
Indonesia mengadakan talkshow dengan tema “Perempuan Aktif dan Mandiri Tanpa
Kanker Serviks” yang dihadiri oleh dr. Venita Eng, MSc selaku perwakilan dari
YKI DKI dan juga pendukung KICKS yang akan melakukan sesi vaksinasi HPV pada 2
selebrities Indonesia yaitu Cinta Laura Kiehl dan Yuki Kato.
Cinta Laura Kiehl (foto:dokpri) |
Pemberian vaksinasi HPV pada 2 selebrities muda ini adalah upaya KICKS dalam mengajak masyarakat Indonesia, khususnya perempuan
untuk tergerak dan segera melindungi diri dari kanker serviks. Ini merupakan rangkaian
kegiatan pameran foto #IamTrulyWoman yang diluncurkan sejak 8 Maret 2019.
Kanker Serviks
Kanker leher rahim atau
disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh
human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim.
Kanker serviks atau
kanker leher rahim adalah sebuah penyakit yang terjadi akibat pembentukan
sel-sel di leher rahim (bagian serviks) secara abnormal yang terus berkembang
hingga tidak terkendali. Sel-sel abnormal tersebut dapat berkembang dengan
sangat cepat hingga mengakibatkan tumbuhnya tumor ganas pada bagian serviks
atau leher rahim.
Banyak masyarakat
Indonesia yang kurang mengetahui bahwa kanker serviks adalah satu-satunya
kanker yang dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi HPV.
Penyebab penyakit kanker
leher rahim atau kanker serviks disebabkan oleh Humam Papillomavirus atau HPV.
Terdapat lebih dari 100 jenis virus HPV yang dapat menyebabkan terjadinya
kanker leher rahim. Tipe 16 dan 18 penyebab kanker serviks dan kanker lainnya
yang terkait HPV.
Pencegahannya
- Melakukan skrining sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Tujuannya yaitu mendeteksi penyakit sedini mungkin.
- Melakukan pap smear, membantu menemukan sel yang tidak normal pada serviks. Sel yang tidak normal tersebut dapat diangkat sebelum berubah menjadi sel kanker. Lakukan pap smear diusia 21 tahun (atau setelah menikah) dan dilakukan rutin setiap tiga tahun. Jika Anda berumur 30 tahun atau lebih, Anda bisa melakukan skrining kanker serviks bersama dengan tes HPV setidaknya setiap lima tahun sekali.
Yuki Kato (foto:dokpri) |
Sebaiknya sejak usia 18
tahun harus lakukan check-up ke dokter obgyn atau kandungan. Di negara kita
terkadang kalau anak gadis periksa ke dokter kandungan terkesan tabu, atau
dicurigai ada sesuatu yang aneh padahalkan dokter kandungan bukan hanya untuk
perempuan hamil atau yang sudah menikah saja.
Sebenarnya bukan hanya
perempuan yang wajib periksa ke dokter, laki-laki juga. Memang sih laki-laki
tidak bisa kena kena kanker serviks tetapi laki-laki bisa terkena HPV. Jadi laki-laki
juga sebaiknya harus skrining agar bisa melindungi pasangannya.
8 dari 10 orang bisa
terkena virus HPV. Virus HPV sangat mudah menular, cukup sekali kontak untuk
terinfeksi HPV. Penularan HPV dapat terjadi melalui rute seksual dan non
seksual (jari, kontak kulit, alat medis ataupun dari ibu ke bayi baru lahir).
Gejala Kanker Serviks
Di tahap awal
perkembangannya sangat sulit untuk menemukan gejala atau kondisi yang mengarah
pada penyakit ini. Di mana kanker leher rahim tahap awal atau pre-kanker hampir
tidak menunjukkan adanya gejala-gejala serius. Gejala baru akan diketahui
setelah adanya pertumbuhan tumor di dalam leher rahim.
- Terjadinya pendarahan yang tidak wajar pada vagina, misalnya saja Anda mengalami pendarahan padahal tidak dalam masa menstruasi, waktu menstruasi yang lebih panjang, terjadinya pendarahan saat atau setelah berhubungan badan, pendarahan setelah BAB, pendarahan setelah masuk masa menopause.
- Siklus menstruasi yang tidak teratur
- Keputihan yang tidak normal
- Adanya nyeri di bagian panggul atau di bagian punggung bawah
- Badan menjadi lebih cepat lelah, lemas, dan sering capek
- Nafsu makan menurun
- Berat badan turun drastis padahal tidak melakukan program diet
- Salah satu bagian kaki menjadi bengkak
- Keluarnya cairan pada vagina yang tidak normal dan disertai bau menyengat dan bercak darah.
Untuk vaksinasi HPV
sebaiknya dilakukan sebanyak 3 kali dalam masa 6 bulan untuk usia 13 tahun
keatas. Sedangkan untuk anak usia 9 – 13 tahun cukup 2 kali vaksin.
foto:dokpri |
Diakhir acara dr. Venita berharap
semoga vaksinasi HPV ini bisa menjadi program nasional agar makin banyak lagi
perempuan Indonesia yang bisa mendapatkan kesempatan melakukan vaksin HPV
dengan harga terjangkau atau mungkin bisa gratis, agar makin banyak perempuan
Indonesia yang terlindungi.
Wah asiknya bisa dicegah karena penyakit ini berbahaya dan mematikan. Sayangi diri sendiri dengan mencegahnya .suntik HPV dan jaga pola hidup sehat agar terhindar dari kanker serviks
ReplyDeletewah.. salfok aku. Yuki kato tinggi banget ya ternyata. Cinta laura kalah tingginya dibanding yuki kato. aku pingin nih imunisasi ini tapi kok harganya belum ramah di kantong ya.
ReplyDeleteTernyata ada ya vaksin buat cegah penyakit kanker serviks,mencegah lebih baik drpd mengobati, mulai jg pola hidup dan makan sehat deh ... Mks info nya mba ..
ReplyDelete