Jelajah Pernak Pernik Unik di Telkom Craft Indonesia 2018

Setiap melihat pernak pernik lucu yang unik saya bisa lupa waktu seakan asyik dengan dunianya, memang kebanyakan kaum perempuan pasti menyukai pernak pernik. Dari yang sekedar hanya suka melihatnya sampai yang mempunyai koleksi dari berbagai ragam pernak pernik. Pernak pernik itu buat perempuan banyak macamnya dari yang sekedar printilan aksesoris rambut, aksesoris baju atau hijab sampai pernak pernik untuk mengisi furnitur rumah.

Bila banyak orang mengkoleksi pernak pernik hingga ke berbagai negara, saya pribadi lebih menyukai pernak pernik buatan lokal. Seperti yang saya temui ketika berkunjung ke ajang Telkom Craft Indonesia 2018. Disini saya banyak menemui aneka pernak pernik dari kelengkapan untuk fashion, sampai pernak pernik isi rumah.

Telkom Craft Indonesia 2018 (foto:dokpri)

Ajang Telkom Craft Indonesia 2018 kali ini mengusung tema “Local Heroes To Global Champions”. Begitu memasuki area pameran seakan mata kita dimanjakan aneka macam fashion, craft dan tentu saja kuliner. 
Yang menarik perhatian saya pada event ini tentu saja aneka kerajinan khas Indonesia dan juga pernak pernik unik yang seakan menahan kaki saya untuk tetap berada disana.

Booth Kelompok Usaha Pesisir - Pangandaran (foto:dokpri)

Pernak Pernik Khas Pangandaran

Saya sempat berdialog dengan salah satu pelaku UKM yaitu kang Asep Ali Imron dari Kelompok Usaha Pesisir Kabupaten Pangandaran, produknya sederhana namun khas daerah. Produk kelompok binaan Bank BNI ini unik dan harganya cukup terjangkau dimulai dari harga Rp. 10.000,- untuk sebuah gelang unik dari kayu Mahoni.

kang Asep Ali Imron (foto:dokpri)

Selain ada aneka gelang unik dari kayu Mahoni, ada juga aneka tas unik, perlengkapan 1 set cangkir dari batok kelapa dan juga pernik pajangan lainnya. Ada yang unik dari salah satu model tasnya yaitu batang tetap menyatu langsung ke daun dan dibentuk menjadi tas jadi tidak terputus langsung dianyam.

Tas anyam yang dalam pembuatannya menyatu antara daun dan batangnya (foto:dokpri)

Semua bahan baku pembuatan aneka kerajinan disini berasal dari alam Pangandaran. Dengan bahan utama memanfaatkan pohon kelapa yang banyak tumbuh di daerah pantai Pangandaran. Bahkan menurut kang Asep sejak dari 10 tahun yang lalu daerah Pangandaran merupakan pengekspor bahan baku pembuatan aksesoris ke daerah Surabaya, Bali dan Lombok.

foto: dokpri

Pohon kelapa merupakan salah satu tanaman yang multi fungsi karena semua bagian dari pohonnya bisa dimanfaatkan, mulai dari akarnya, batangnya, daunnya dan yang pasti buahnya. Batok dari buah kelapanya bisa dibuat tas, gelas dan hiasan lainnya. Ada Salah satu produk yang menarik perhatian saya juga yaitu seperangkat perlengkapan cangkir dan tekonya yang terbuat dari batok kelapa, unik banget.

1 set cangkir dari batok kelapa (foto:dokpri)

Perlengkapan 1 set cangkir ini dalam finishingnya tidak di varnish dan juga bebas bahan pewarna, jadi aman digunakan. Bahkan produk cangkir batok kelapa ini sering dipesan oleh para pengusaha cafe coffee, kedai kopi dan lainnya.

foto:dokpri

Produksi kerajinan dari pesisir Pangandaran ini banyak memperdayakan kaum ibu disekitaran lokasi produksi. Peran pemerintah daerah juga cukup aktif membantu masyarakat dalam mempromosikan produk kerajinan lokal ini. 
Bupati setempat bekerjasama dengan semua hotel yang ada disekitaran daerah Pangandaran untuk turut memajang produk kearifan lokal ini, agar lebih dikenal lagi.

Booth Country Kyra (foto:dokpri)

Memanfaatkan Limbah Menjadi Kreasi Unik Lewat Media Lukis

Begitu memasuki booth Country Kyra ini mata saya langsung tertuju pada aneka pernak pernik lucu yang sebagian dikreasikan lewat media lukis. Melalui tangan kreatif seorang wanita cantik bernama Nova Muhidir telah banyak barang yang diproduksinya melalui tarian kanvasnya. Ide awal mendirikan usaha craft ini berdasarkan hobby ibu Nova kecil yang sudah suka menjahit dan senang berkreasi.

Koleksi Country Kyra (foto:dokpri)

Bermula dari memanfaatkan bahan yang ada disekitar, dari barang yang sudah tidak terpakai diolah menjadi barang yang bermanfaat, serta mengurangi sampah. Modal awal produksi sekitar lima ratus ribu rupiah. Produk pertama yang dibuat adalah boneka, karena beliau mempunyai anak perempuan yang sangat menyukai boneka. 
Promosi produknya dimulai dari orang terdekat.

Koleksi Country Kyra (foto:dokpri)

Setelah mulai ada pesanan ibu Nova mulai mencari limbah sebagai bahan baku dan juga tukang untuk membantunya produksi pesanan. Awal mula usahanya dengan menggunakan bahan baku yang berasal dari kayu, dan semuanya bisa dimanfaatkan menjadi uang jadi tidak ada sedikitpun kayu yang terbuang. Tetapi sejak hasil karyanya lewat media kayu pernah dibajak orang, kini beliau beralih ke media kaleng. 
Sejak 2010 Ibu Nova fokus ke produksi yang didominasi dari media kaleng. Ibu Nova juga memperdayakan para ibu di daerah sekitarnya rumahnya terutama para single parent agar lebih produktif. Pada tahun 2014 beliau pernah mendapatkan anugerah Femina Awards.

Ibu Nova basicnya suka mengajar, beliau sampai saat ini sudah memiliki murid yang bervariasi  lintas usia sekitar 700-an orang. Ibu Nova siap memberikan ilmunya kepada siapa saja yang mempunyai keinginan belajar, mulai dari anak-anak sampai usia dewasa. Kursusnya dilaksanakan di studionya yang juga merangkap workshopnya yang berlokasi di daerah Bintaro.

Selain memproduksi tas, boneka, kaleng kerupuk, di Country Kyra juga tersedia berbagai alat kebutuhan untuk melukis dan juga peralatan untuk deco. Untuk media lukisnya ibu Nova menggunakan cat khusus yaitu cat acrylic, yang bisa digunakan pada bahan pakaian, kaleng dan kayu. Pada bahan pakaian hasilnya akan seperti sablon dan tidak luntur.

Koleksi Country Kyra (foto:koleksi Country Kyra)

Ciri khas dari karyanya adalah perpaduan warna yang menarik. Warna menjadi elemen penting dalam menghasilkan kreasi lukis, karena warna adalah kunci pada sebuah produk. Makanya pada setiap pekerjanya atau anak didiknya, ibu Nova selalu mengajarkan mereka agar memahami dulu konsep warna. 
Range harga pada produk Country Kyra berkisar dari mulai Rp. 5.000 sampai dengan jutaan rupiah. Paling mahal pada produksi lemari lukis.

Ditangan orang-orang kreatif kaleng kerupuk bekas bisa disulap menjadi barang yang mempunyai nilai jual tinggi. Kreativitas tidak memiliki batas untuk dieksplorasi. 
Seperti juga halnya yang dilakukan oleh 2 pelaku UKM perwakilan dari UKM Asli Indonenesia yang menjadi narasumber pada talkshow saat itu yaitu bapak Mamo pemilik dari Selawase Bags dan juga mas Yukka selaku pemilik dari BRO.DO

Mas Yukka pemilik dari BRO.DO (foto:dokpri)

Mas Yukka mengawali usahanya disaat memiliki kendala dalam memilih sepatu produk lokal karena memiliki ukuran sepatu 46, yang mana pada saat itu hanya diproduksi oleh produk luar yang tentu saja harganya lumayan mahal untuk ukuran kantong mahasiswa. 

Memulai usaha ditahun 2011, dengan keterbatasan modal yang ada sehingga memilih berjualan secara online. Secara pelan-pelan membangun brand, konsepnya yaitu kekuatan promosi secara online. Setelah brandnya cukup dikenal baru membuka store BRO.DO yang berlokasi di Bandung. 
Agar tetap dapat bersaing, keseimbangan antara peningkatan kualitas dan pengetahuan akan teknologi digital serta pasar online yang mumpuni harus selalu terjaga, ujar mas Yukka.

Bapak Mamo pemilik dari Selawase Bags (foto:dokpri)

Bapak Mamo memiliki cerita unik lainnya yaitu memulai usahanya berdasarkan hobby sang istri yang suka koleksi kain dari berbagai daerah di Indonesia. 

Bosan menjual produk hanya berupa kain sehingga mempunyai ide membuat kreasi tas berbahan kain batik, tenun dan lainnya. Mengawali usaha di awal tahun 2014 dan mulai mempunyai workshop sendiri di awal 2016, dan hingga kini store Selawase bags berlokasi d Solo.

Bapak Aulia Ersyah Marinto selaku CEO BLANJA.com (foto:dokpri)

Bapak Aulia Ersyah Marinto selaku CEO BLANJA.com mengatakan di ajang Telkom Craft Indonesia 2018 ini ada lebih dari 400 UKM Asli Indonesia yang sudah Go Online di BLANJA.com. Pada acara Telkom Craft Indonesia 2018 dengan lebih dari 3000 jenis produk lokal yang terdiri dari 3 kategori (fashion, food, craft). 

Sebagai bagian dari Telkom Group, BLANJA.com berkomitmen untuk terus mendukung keberadaan produk lokal Asli Indonesia, dan kami hadir di disini dalam rangka meningkatkan kesempatan bagi produk lokal UKM ASLI INDONESIA untuk menembus pasar nasional dan internasional. Dengan mengusung tagline “Masa iya gak BLANJA?”, Blanja.com ingin mengajak masyarakat untuk lebih mengenal serta mencintai produk Asli Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing global.

Pengen Beli Produk UKM Yang Ada di TCI 2018 Tapi Gak Sempet Datang?

Nah buat yang kemarin gak sempat datang ke Telkom Craft Indonesia 2018 (TCI) tapi pengen banget beli produknya, jangan takut kalian tetap bisa beli barang yang kalian inginkan koq melalui website BLANJA.com. 

Yupp karena BLANJA.com menyediakan Laman ASLI INDONESIA yang disediakan khusus di website BLANJA.com, salah satu tujuannya adalah agar pelanggan dapat dengan mudah menemukan produk lokal UKM Asli.

Aplikasi BLANJA.com (foto:dokpri)

Masih Bingung Caranya?

Tinggal buka websitenya BLANJA.com, nanti ada pilihan menu “Koleksi Produk ebay” dan "Asli Indonesia". Tinggal Klik deh menu tulisan "Asli Indonesia" dan kalian tinggal pilih deh berbagai produk lokal UKM ASLI INDONESIA yang bisa dipilih mulai dari fashion, craft dan kuliner.

Asyikk dan mudahkan!

Selamat berbelanja.