Gelap!
Apa jadinya bila malam hari suasana gelap gulita,
buat penghuni kota besar semacam di Jakarta, mati lampu sesaat saja sudah mampu
membuat perekonomian terhambat, karena semua aktifitas kita tergantung pada
aliran listrik. Banyak hal yang bisa ditimbulkan bila lampu listrik padam,
mulai dari berkurangnya aktifitas kerja kita karena semua fasilitas kerja tidak
berfungsi, cuaca panas bahkan bisa berimbas keberbagai sektor. Lalu bagaimana
kalau hal itu terjadi setiap hari, itulah yang banyak dialami warga masyarakat
pedalaman dimana fasilitas listrik belum mampu mereka nikmati, karena kurangnya
fasilitas dan medan jalan yang sulit dijangkau. Ditengah maraknya berita
tentang subsidi listrik ternyata masih banyak juga masyarakat yang belum bisa
menikmati listrik.
Philpis Lighting melalui program CSR, akan
menerangi kurang lebih 25 desa di Sumatera Utara, Bali Timur, Kalimantan Tengah
dan Maluku. Saudara kita disana akan segera menikmat manfaat pencahayaan, untuk
mendukung aktifitas mereka di malam hari. Philips Lighting akan memperluas
instalasi pencahayaan LED tenaga surya. Kurang lebih 25 desa yang belum dialiri
listrik di seluruh Indonesia, akan tersentuh program “Kampung Terang Hemat
Energi (KTHE)."
Program “Kampung Terang Hemat Energi”, menyediakan
penerangan untuk rumah dan fasilitas umum seperti Puskesmas, sekolah dan jalan
umum di beberapa desa di wilayah Sumatera Utara, Bali Timur, Kalimantan Tengah
dan Maluku. Akan ada 2.886 titik lampu baru, artinya hampir sepuluh kali lebih
banyak dari jumlah titik lampu yang diciptakan semula di Sulawesi Selatan.
Philips dengan bangga dan konsisten bersama programnya untuk memberikan penerangan di desa-desa.
Melalui program dengan judul “Kampung Terang Hemat Energi”, sekitar 25 desa
akan memperoleh penerangan untuk Sumatera, Bali Timur, Kalimantan Tengah, serta
Maluku. Ada sekitar 2.889 titik lampu
baru yang akan dipasang, meliputi penerangan rumah dan fasum seperti puskesmas,
sekolah, serta jalan umum. Hal ini jauh lebih besar dari yang pernah dilakukan
Philips di Sulawesi Selatan.
Seperti disampaikan bapak Rami Hajjar, Country Philips Lighting Indonesia, “Kami senang dapat
menolong lebih banyak masyarakat dengan menjembatani kesenjangan pencahayaan
antara kota dan wilayah pedesaan melalui program “Kampung Terang Hemat Energi”.
Tahun 2017 ini, program itu diawali dengan
menjangkau enam desa yang ada di Sumatera Utara. Philips mendedikasikan dirinya
untuk kepentingan khalayak ramai di bidang pencahayaan. Ya, selama lebih dari
125 tahun Philips mengutamakan pelanggannya sebagai pusat inovasi.
Selain itu Philips juga ikut serta dalam
meningkatkan kehidupan masyarakat, di kota maupun desa. Hadirnya Philips di
tengah-tengah masyarakat Indonesia memberikan kesediaan pencahayaan dengan memanfaatkan tenaga surya. Indonesia
yang berlatar tropis, memberikan keuntungan tersendiri dengan tenaga surya
tersebut. Daya yang dihasilkan dari LED tenaga matahari Philips itu punya
konsumsi rendah dan sangat mudah dipasang.
Bapak Rami Hajjar mengatakan, bahwa pencahayaan
yang mereka usung menggunakan tenaga matahari yang disimpan di siang hari. Bila
malam menjelang, sistem tersebut secara efisien mengeluarkan tenaga listrik untuk menyimpan bohlam LED
daya rendah. Hal ini sangat untuk digunakan di dalam juga luar rumah. Bukti
nyata Philips itu tadi melalui Program “Kampung Terang Hemat Energi”.
Ternyata, Philips bareng-bareng dengan LSM Kopernik
yang konsen di teknologi memberdayakan penduduk desa terpencil sejak 2015,
sudah menghasilkan 300 titik lampu baru untuk 11.800 penduduk Sulsel. Ya, di
tahun itu juga, secara umum Philips bersuara untuk mengakhiri miskin cahaya
dalam Tahun Cahaya International PBB
(UN’s International Year of Light – IYOL).
Ya, siapa lagi yang peduli dengan keberadaan
cahaya yang ada di dunia ini kalau bukan kita sendiri, terutama untuk penduduk
Indonesia yang jauh dari jangkauan cahaya, Dukungan kita untuk program “Kampung
Terang Hemat Energi” akan sangat berarti tak hanya untuk Philips, tapi juga untuk
kita semua.
No comments:
Post a Comment
Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.