Sekitar awal bulan Agustus saya bersama beberapa
rekan blogger mengunjungi Bayah dalam rangka Blogger on Vacation yang
diselenggarakan oleh Semen Merah Putih, yang merupakan brand semen dari
PT. Cemindo Gemilang. pada
kesempatan ini saya bersama rekan blogger lainnya diberikan kesempatan untuk
menjelajah pariwisata, turut menghadiri upacara adat acara khas Baduy, dan
mengunjungi UKM masyarakat setempat binaan Semen Merah Putih.
Untuk kali ini
saya akan membahas mengenai UKM batik khas lebak dan usaha rumahan kripik
pisang.
Semen Merah Putih sebagai salah perusahaan besar
yang berdiri di Bayah yang masuk wilayah Banten Selatan, mempunyai komitmen
membantu industri masyarakat setempat melalui program CSR yang masuk dalam
kategori bidang ekonomi.
Salah satu
kegiatan Semen Merah Putih untuk membantu perekonomian masyarakat setempat
yaitu aktif membina para UKM untuk pengrajin makanan ringan tradisional khas
Bayah yaitu Keripik Pisang, dan usaha kreatif pengrajin batik khas Lebak, baik
dari segi pembinaan keterampilan maupun pemasarannya.
foto:dokpri |
Keripik Pisang
Pertama kali saya mencoba cemilan keripik pisang
olahan ibu Amanah ini ketika saya mengikuti gathering dan berbuka puasa bersama
dari Semen Merah Putih. Dari penampilan
packagingnya saja sudah menarik perhatian saya, terlihat warnanya menarik,
bersih dan crunchy. Pas dicoba memang enak banget padahal tanpa tambahan rasa,
asli kriuk jadi pengen nambah lagi dan lagi, pokoknya sebelum habis gak berenti
deh makanin terus hehe...rasanya juara kayanya sebanding dengan brand produknya
“Jago Rasa.
Saya senang sekali ketika team CSR Semen Merah Putih mengajak saya dan rekan blogger
lainnya untuk mengunjungi lokasi pemilik UKM Keripik pisang. Dirumah
sederhananya ibu Amanah banyak bercerita tentang perjalanannya dalam menjalani
usahanya.
Dengan raut wajah ceria ibu Amanah mengenang masa kejayaannya dulu
dalam menjalani usaha keripik pisangnya
yang sempat bisa memproduksi banyak dan sampai dijual hingga keluar kota dengan
menggunakan truk, salah satunya ke kota Cirebon, tapi semenjak suaminya tiada
kini usahanya tidak seproduktif dulu.
Ibu Amanah, pelaku UKM keripik pisang binaan Semen Merah Putih (foto:dokpri) |
Ternyata produksi keripiknya tidak hanya keripik
pisang tapi ada varian lain yaitu keripik singkong dan sale pisang. Untuk
produksi keripik pisangnya menggunakan bahan dasar pisang kepok dan pisang
nangka. Sedangkan untuk sale pisangnya menggunakan bahan dasar pisang ambon. Usaha
membuat olahan Keripik pisang ini sudah berdiri sejak tahun 1980.
Awalnya ibu
Amanah dan suaminya memproduksi keripik pisangnya di Jakarta tepatnya di daerah
Cijantung, tapi karena kesulitan membuang sampah produksi akhirnya ibu Amanah
pindah tempat tinggal dan menetap di Bayah hingga sekarang.
Ibu Amanah dalam menjalani produksi keripik
pisangnya dibantu oleh 5 karyawannya, dan salah satu anak lelakinya turut
membantu meneruskan usaha ini.
Keripik pisang olahan ibu Amanah ini asli tanpa
bahan tambahan, tadinya saya sempat berpikir menggunakan pewarna karena warna
keripik pisangnya kuning cantik gitu, ternyata ibu Amanah hanya menggunakan
pisang yang sudah matang dan dengan kualitas pisang yang baik. Karena saya
sering juga melihat keripik pisang yang warnanya kurang menarik baik dari segi
rasa maupun packagingnya.
Untuk produksi perbulannya gak menentu karena sesuai
pesanan saja, sistem penjualannya juga banyak dijual sendiri ke
kampung-kampung, dan dijual di rumah juga. Menurut ibu Amanah terkadang kalau
jual sistem titip gitu beliau suka rugi karena bila keripik pisangnya tidak
habis terjual atau BS akan dikembalikan. Keripik pisangnya awet bisa sampai 1 –
2 bulan tentunya dengan cara penyimpanan yang baik, karena pembuatannya
menggunakan bahan alami.
Pesan ibu Amanah, kalau ingin pesan keripik pisang dengan jumlah banyak sebaiknya jangan mendadak, kalau bisa seminggu sebelumnya jadi keripiknya
fresh dan rasanya terjamin pasti enak.
Batik Khas Lebak
Selama ini saya mengenal batik biasanya dari
daerah Jawa terutama batik Yogya, Solo dan Pekalongan. Almarhum bapak saya asli Pekalongan
jadi wajar saja bila saya lebih mengenal batik dari daerah pesisir yang dominan berwarna
cerah. Makanya saya senang sekali ketika bisa mendapatkan informasi batik dari daerah lain, khususnya khas Lebak ini.
Ketika mengunjungi pusat kerajinan batik Khas Lebak,ibu Uum sang
pemiliknya banyak bercerita tentang berbagai macam motif batik khas Lebak ini.
Ibu Umsaroh atau lebih akrab disapa ibu Uum, pemilik usaha Batik Canting Pradana (foto:dokpri) |
Batik Canting Pradana dalam sehari bisa
memproduksi hingga 100 pcs, dengan dibantu oleh 4 karyawannya, ujar ibu Uum. Walaupun
belum 2 tahun berdiri namun batik
Canting Pradana ini sudah banyak memiliki motif, yaitu sekitar 20 motif dan 12
motifnya sudah dipatenkan.
12 motif tersebut yaitu Yaitu motif Pare Sapocong,
Leuit Sajimat, Lebak Bertauhid, Sadulur, Sawarna, Kahirupan Baduy, Rangkas
Bitung, Gula Sakojor, Saruluk Saruntui, Saren Tauh, Kalimaya dan Angklung
Buhun.
Menurut ibu Uum, masing-masing motif ini ada filosofinya tersendiri.
Adapun maksud dan tujuannya
untuk mengangkat kearifan lokal.
Harga batik produksi Canting Pradana dipatok 150
ribu / lembar dengan ukuran 2,20 meter. Jika memesan dengan jumlah yang banyak tentunya
harganya bisa lebih murah. Semen Merah Putih adalah langganan tetap ibu Uum, semen
Merah Putih terkadang memesan dengan motif khusus. Alhamdulillah saya sendiri sudah
mempunyai beberapa motif batik Canting Pradana.
Batik produksi bu Uum ini ternyata telah menembus
pasar mancanegara loch. Sekarang ini sedang ada pameran di Moskow, setelah
beberapa bulan lalu batiknya dibawa ke Vietnam. Ketika mengikuti pameran ke
luar negeri, Batik Chanting Pradana biasanya difasilitasi oleh team promosi
dari Dinas Pariwisata Banten.
ini beberapa batik Canting Pradana koleksi saya |
Dan ibu Uum sudah punya desainer sendiri loh, dengan memanfaatkan orang-orang lokal yang berpotensi pada fashion show batik ke Moskow.
Selain menjual batik Canting Pradana, ibu Uum juga menjual tenun khas Baduy. Menurut info dari Bapak Nugraha (Team CSR Semen Merah Putih), semakin gelap warna tenun ikat Baduy maka nilai filosofinya semakin kental. Warna khas dari kain tenun Baduy adalah hitam. Bila ada warna cerah biasanya sudah terkulturasi. Tenun khas Baduy biasanya harganya lebih murah dibanding tenun khas dari daerah lain.
Kedua pelaku UKM masyarakat Bayah ini mempunyai harapan
besar kepada Semen Merah Putih, agar tetap bisa membantu usaha mereka menjadi
pelaku UKM yang lebih maju lagi.
Semoga saja Semen
Merah Putih bisa lebih banyak lagi membantu pelaku UKM lainnya diwilayah
Bayah, agar bisa membantu kesejahteraan perekonomian masyarakat setempat serta
turut mempopulerkan potensi bisnis makanan khas masyarakat sekitar dan juga usaha
kreatif pengrajin khas Lebak lainnya.
Smg pelaku UKM di Indonesia mampu mendongkrak perekonimian di Indonesia dan membuka lapangan pekerjaan baru. Sehingga tak ada lagi pengangguran.... Amin
ReplyDeleteAamiin.. semoga ya
Deletebaru tahu ada batik lebak, keren
ReplyDeleteIya bagus2 mba Tira :)
DeleteSeneng deh, indonesia kayaaaa bgd sm kreasi, slh satunya kreasi batik dr lebak, motifnya khas bgd ya mak, :)
ReplyDeleteIya mba khas krna ada filosofi nya tersendiri pada tiap motifnya
DeleteLebak ternyata pnya motif batik yg kece ya mak. keripik pisangnya aku pernah coba, memang enak kriuk
ReplyDeleteIya aq jg baru tau Mak pdhl lokasinya gak jauh dr Jakarta ya
DeleteBatik nya cakep ya, pasti cantik seumpama di buat rok atau kulot.Keripik pisangnya juga sepertinya enak.
ReplyDeleteNah iya nih mba, cari tkg kaitnya yg masih PR hehe
Deleteeh dulu pernah liat temen pake yg motif Gula Sakojor
ReplyDeleteperasaan kok gak pernah liat motif ini, ternyata dari Lebak
bisa jadi alternatif ini buat seragam baru
Iya memang utk Pemda wilayah Banten sdh byk yg pakai utk seragam mas ☺
DeleteKainnya bagus-bagus ya Mbak jadi pingin beli, yang dibawah seperti pasmina ya
ReplyDeleteIya yg pasmina itu ikat tenun khas Baduy say
DeleteWahh mantap nih semen merah putih, memiliki kontribusi terhadap IKM.
ReplyDeleteCakep ya mas Anjas kontribusinya bermanfaat utk org2 disekitar nya
DeleteSekarang memang harus gencar2 mendukung produk lokak kita ya mak
ReplyDeleteBetul mak biar maju UKM
DeleteSumpah aku pengen banget keripik pisangnya :D. Kliatan manis nya dan garing :)... Kalo ga jauh banget tempatnya, pengen tak datangin mba :)
ReplyDeletejauh dekatnta tergantung tmpt tglmu dimna mba hehe..
Delete