Hipertensi salah satu jenis penyakit yang sudah akrab ditelinga saya,
tetangga, saudara bahkan almarhum ibu saya meninggal karena hipertensi. Selama ini
saya masih belum terlalu paham tentang bahaya hipertensi mungkin karena
pengetahuan yang terbatas tentang hipertensi. Hadir di acara May Measurement
Mounth PT. Omron Healthcare Indonesia seolah membuka wacana saya tentang apa
itu Hipertensi dan bahayanya. Selama ini yang saya ketahui mengenai penyakit
Hipertensi itu penderitanya mudah marah, gak boleh banyak pikiran atau stress,
gak boleh banyak konsumsi makanan asin, sehingga memicu tekanan darah
meningkat.
Senin (22/05/2017) bertempat di Hotel Fairmonth yang terletak di Jakarta
Selatan, turut hadir para narasumber yang berkompeten di bidangnya. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S (Ketua Umum Himpunan
Hipertensi Indonesia), Dr. dr. Tunggul
D. Situmorang, Sp.PD-KGH (Wakil Ketua Umum Himpunan Hipertensi Indonesia)
dan Mr. Yoshiaki Nishiyabu
(Marketing Manager PT. Omron Healthcare Indonesia).
Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S (foto:dokpri) |
Setiap tahun 10 juta orang di seluruh dunia meninggal karena Hipertensi,
sehingga Hipertensi bisa dikatakan sebagai penyakit penyebab kematian terbesar
no.1 di dunia. Fakta ini cukup mencengangkan bagi saya, segitu bahayanya
ternyata penyakit Hipertensi.
Sebagai salah satu upaya mengatasi tingginya prevalensi hipertensi di
Indonesia PT. Omron Helathcare Indonesia dan Indonesian Society of Hypertension
(InaSH) mendorong kaum muda agar lebih meningkatkan kesadaran akan bahaya penyakit
hipertensi. Inisiatif ini tercermin dalam partisipasi PT. Omron dalam program
mengukur tekanan darah jutaan orang di dunia selama program “May Measurementh
Month 2017” bersama dengan Indonesian Society of Hypertension and International
Society of Hypertension. Hal ini sekaligus merupaka upaya mewujudkan cita-cita
Omron untuk menghapus penyakit stroke dan serangan jantung dari muka bumi lewat
Program Zero. Targetnya sih 1 juta orang bisa terukur tekanan darahnya.
Dr. dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH (foto:dokpri) |
Kenapa hipertensi bisa dikatakan sebagai penyakit penyebab kematian
terbesar no.1 karena penyakit hipertensi bisa menyebabkan penyakit lainnya. Antara
lain jantung, stroke, ginjal bahkan bisa menyebabkan kematian. Menurut dr. Yuda
hipertensi bukannya tugas dokter untuk mensosialisasikannya tapi tugas kita
bersama. Kesadaran akan hipertensi ditengah masyarakat masih rendah, bahkan
banyak penderita yang tidak menyadari kalau dirinya terkena hipertensi, penderita
baru menyadarinya ketika sudah ada keluhan. Dari penelitian 300 orang, 100
orangnya terkena hipertensi, dan 30% penderita hipertensi tidak menyadari bahwa
dirinya terkena hipertensi. Dan hanya 36,6% penderita hipertensi yang minum
obat, yang lainnya tidak terdeteksi.
Mr. Yoshiaki Nishiyabu (foto:dokpri) |
Apa sih yang kita inginkan dalam hidup ini, kemungkinannya hanya dua. Mati muda
karena hipertensi atau panjang umur tapi menjadi tua. Tapi menjadi tua yang
seperti apa, tetap sehat atau terkena sakit. Saat ini jarang sekali kita
temukan lansia yang meninggal dengan keadaan sehat, 20% lansia tanpa penyakit
dan 80% lansia lebih banyak karena sakit. Saat ini usia 60 tahun akan menjadi
pikun bila hipertensi tidak terkontrol.
foto:dokpri |
Bagian tubuh kita yang paling penting adalah otak, dan hipertensi bisa
menyerang bagian otak dari sisi manapun. Hipertensi menyebabkan aliran darah
berkurang ke otak, sehingga beresiko terkena stroke, bicara menjadi lambat dan
bagian otak mengecil atau mengkerut. Gangguan otak ini menyebabkan fungsi otak
untuk berpikir, berkomunikasi serta dalam mengambil keputusan berkurang.
Kita sebagai generasi milenial, perlu menyadari akan bahayanya hipertensi
dan cara pencegahannya, dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah sendiri
secara rutin di rumah. Kita mesti waspada dengan tekanan darah. Saya semakin
menyadari pentingnya memeriksakan tekanan darah, apalagi saya mempunyai
keturunan penyakit hipertensi dari ibu saya. Bahkan saudara kandung ibu saya
meninggal juga karena sakit hipertensi, dan ada kemungkinan itu akan menurun ke
saya karena salah satu penyebab hipertensi karena adanya faktor keturunan. Saya
sih berharap tidak terkena kalau bisa mendeteksi secara dini lewat berbagai
pencegahan dari pola makan.
foto:dokpri |
Bila kita ingin menjadi lansia yang produktif sebaiknya semenjak dari dalam
kandungan sudah dijaga. Karena ibu mengandung yang merokok atau kurang gizi
bisa menyebabkan bayi yang dilahirkannya akan menderita hipertensi di usia
lanjut. Karena hipertensi bukan hanya berasal dari faktor genetik saja tapi
juga dari pola hidup kita.
Alat cek darah digital (foto:dokpri) |
Berbicara tentang alat pengukur tekanan darah, PT Omron Healthcare
Indonesia selaku perusahaan yang salah satu unit usahanya memproduksi alat-alat
kesehatan baru saja meluncurkan alat pengukur tekanan darah digital HEM 7280T
yang memungkinkan kita untuk melakukan monitor data tekanan darah sendiri di
rumah. Salah satu kecanggihan dari HEM 7280T ini ternyata kita bisa melakukan
sinkronisasi alat digital ini ke ponsel kita loch dengan melakukan install
aplikasi omron connect di smartphone kita. Dengan kecanggihan ini, kita dapat
dengan mudah mengumpulkan data tekanan darah dan dapat membantu dokter
mengevaluasi data tekanan darah tersebut saat kita melakukan pemeriksaan di
rumah sakit.
Para Narasumber (foto:dokpri) |
Tekanan darah harus stabil karena bila tekanan darah tidak stabil bisa
menyebabkan hipertensi. Lakukan pemeriksaan secara akurat dan sesuai prosedur. Lakukan
pengecekan darah selama 7 – 10 hari dirumah bila tekanan darah tidak stabil
segera periksakan diri ke dokter atau pusat kesehatan terdekat.
Betul mulai dari kandungan harus dijaga tidak merokok dan menghindari asap rokok
ReplyDeleteBetul mulai dari kandungan harus dijaga tidak merokok dan menghindari asap rokok
ReplyDelete