Pertama
kali saya mengenal dunia bloging menulis sesuka saya, malah terkesan seperti
buku diary online saya, iya karena cuma berpindah tempat saja dari buku diary
ke komputer. Dan kini ketika blog saya berpindah fungsi yang terkadang
dimanfaatkan sebagai lahan pekerjaan dari cara penulisan pun otomatis berubah
tapi tetap dengan karakter saya sendiri.
Ketika
saya berani menyebut diri saya seorang blogger, maka saya pun berusaha menulis
dengan lebih baik lagi. Ketika mendapat undangan untuk belajar menulis
reportase ala blogger saya antusias sekali, setidaknya saya bisa mendapat ilmu
lebih yang bisa saya terapkan di blog saya. Mendengar kata reportase terkesan
professional sekali ya seperti jurnalis, tapi karena kita blogger ya menulisnya
tetap ala blogger.
Sabtu
(28/01/2017) saya bersama rekan blogger lainnya berkumpul di Wisma Riat di
daerah Cikoko Pancoran di Selatan Jakarta, untuk menimba ilmu dari seorang Ani Berta (Co Founder Blogger Reporter
Indonesia), seorang blogger senior yang tidak pernah pelit untuk berbagi
ilmunya kepada para blogger newbie yang ingin belajar menjadi lebih baik lagi
cara menuliskan kontennya.
Hani S. (foto:dokpri) |
Acara dimulai
oleh si teteh imut Hani S. yang
bertugas sebagai MC, teh Hani mengatakan ini adalah acara in house pertama yang
diadakan. Wah senangnya saya diberikan kesempatan bisa ikutan acara sekeren ini
yang sarat dengan ilmu. Sebelum teh Ani memberikan materi para blogger peserta
diberikan cemilan aneka kue jajanan pasar yang lucu-lucu bentuknya.
Para Narasumber (Mas Hazmi, Teh Ani dan Mas Vidy) foto:Dokpri |
Sebenarnya
apa sih reportase itu?
Reportase adalah
kegiatan mengumpulkan informasi yang diliput sesuai kejadian, data, survey dan
pernyataan-pernyataan narasumber atau khalayak ramai. Berdasarkan fakta yang
dilihat, didengar dan disaksikan pada kegiatan liputan. Reportase bisa
dituangkan dalam bentuk laporan langsung atau berupa tulisan. Misalnya live
streaming, berita online, televisi atau media cetak. Pada dasarnya reportase
tulisan tidak boleh memasukkan opini, harus ikut pakem jurnalis.
BLOGGER BUKAN MEDIA
Saya pernah
diajak teman blogger menghadiri sebuah acara di sebuah kedutaan asing, karena
waktu itu undangannya bukan dapat dari kalangan blogger tapi teman saya itu mendaftar
disebuah aplikasi kedutaan tersebut, ketika saya tanya nanti kita bilang dari
mana, teman saya itu dengan pedenya
bilang aja dari media, tersebutlah media online yang banyak juga diikuti oleh
para blogger tersebut. tetapi saya sempat mikir buat apa saya harus mengaku
dari media kalau memang saya blogger, alhasil saya pun menolak datang ke acara
tersebut walaupun saya sudah mendapat konfirmasi dari kedutaan asing tersebut
by email.
Ketika teh
Ani sempat mengatakan, kita sebagai blogger jangan mengaku sebagai media,
jangan saling menjatuhkan dengan intonasi bicara yang tegas, saya jadi teringat
kejadian tersebut. Untung saya tidak melakukan itu hehe..
Blogger itu
harus bisa menjadi diri kita sendiri, ketika menghadiri suatu acara usahakan
selalu datang tepat waktu, kalau bisa saya selalu menyempatkan hadir satu atau
setengah jam lebih awal dari waktu yang ditentukan. Ketika ada kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan, sebisa mungkin kita sebagai blogger jangan mendominasi,
hargai pihak lain yang hadir juga untuk mengajukan pertanyaan (seandainya dalam
acara kita diundang bareng media). Berikan kesempatan jurnalis untu bertanya
juga, setelah itu baru blogger boleh bergantian mengajukan pertanyaan lagi.
Sebagai blogger
ketika kita mengajukan wawancara dengan narasumber yang merupakan korban
pemerkosaan atau yang mengalami peristiwa yang menyebabkan rasa traumatik, kita
dalam mengajukan pertanyaannya tidak boleh membangkitkan rasa trauma mereka,
lakukan dulu pendekatan secara personal hingga akhirnya membuat narasumber
merasa nyaman.
Kelebihan blogger
adalah dalam memberikan reportase kita tidak sepenuhnya terikat pakem
jurnalistik tapi kita bisa menuliskannya dengan bahasa kita sendiri tapi tetap
dengan bahasa yang baik. Dalam menuliskan reportase juga kita tidak dibatasi,
kita bisa menceritakan laporan secara detail dan bisa menambahkan reportase
kita dengan tambahan foto atau video agar lebih menarik pembaca blog kita. Sebagai
blogger kita harus bisa self editor, mengedit sendiri tulisan kita dengan versi
kita sendiri. Setelah reportase kita selesai kita juga harus bisa mempromosikan
tulisan kita(self promote) agar lebih banyak lagi orang yang membaca blog kita,
caranya kita bisa share link tulisan kita ke berbagai social media kita seperti
facebook, twitter, grup komunitas, bahkan di halaman akun kita sendiri, dan
jangan lupa untuk mention ke pihak penyelenggara agar database kita tersimpan,
kemudian hari kita ada kesempatan untuk diundang lagi di acara selanjutnya.
Perlengkapan reportase (foto:dokpri) |
Dalam menjalankan
kegiatan kita sebagai blogger ketika diundang sebuah acara jangan lupa untuk
membawa perlengkapan reportase kita antara lain:
- Notes dan pen, usahakan selalu ada ditas kita yang bisa mencatat segala keperluan, atau bahkan menuliskan sekilas ide yang terlintas untuk bahan tulisan kita.
- Pocket camera, sangat penting untuk mengambil foto sebagai tambahan data kita dalam menulis reportase.
- Voice recorder, untuk merekam ketika narasumber memberikan materi, bisa juga menggunakan smartphone, tetapi terkadang tidak semua smartphone hasil rekamnya bagus, biasanya terkendala ketika mendadak ada telpon masuk sehingga menganggu kinerja alat rekam.
- Smartphone, multifungsi bisa kita gunakan untuk mengabadikan foto dan juga bisa digunakan sebagai alat rekam melalui aplikasi yang ada di smartphone.
- Powerbank, berguna banget ketika tiba-tiba smartphone kita mendadak lowbat ditengah acara.
- Dan siapkan juga kabel data sebagai antisipasi apabila diperlukan.
Disetiap acara
biasanya pihak penyelenggara menyediakan press release untuk blogger, fungsi
press release sendiri adalah sebagai bahan acuan kita dalam menuliskan berita,
sebaiknya blogger tidak terpatok pada press release, karena fungsi press
release untuk blogger hanya sebagai info nama dan gelar narasumber agar tidak
salah tulis, sejarah brand dan intisari acara. Penting sekali dalam menuliskan
sejarah brand, jangan dibiasakan menuliskan semuanya, tulislah intinya saja.
Tips menulis reportase ala Blogger, antara
lain:
- 5W+1H, merupakan intisari dari sebuah acara, What=Apa, yaitu kita harus tahu apa yang ingin kita tulis, benang merah dari acara yang kita hadiri. Who=Siapa, siapa saja yang terlibat diacara tersebut, narasumbernya dan semua yang terlibat diacara tersebut. When=Kapan, waktu, dan tempat acara yang kita datangi agar pembaca jelas saat membaca tulisan kita. Where=Dimana, memberikan info dimana lokasi kita menghadiri acara tersebut. Why=Kenapa, apa alasan kita berada diacara tersebut, dalam rangka apa. How=Bagaimana, tentang bagaimana acara tersebut diadakan. Sebaiknya kita menuliskan secara story telling yaitu dengan bercerita dengan apa yang kita lihat dan kita dengar agar pembaca juga larut dalam tulisan kita dan mengerti dengan apa yang kita uraikan dalam tulisan.
- Sisipkan kalimat aktif (pernyataan dari narasumber atau pengisi acara, atau kutipan dari sumber lainnya).
- Tidak salah dalam menuliskan gelar narasumber dan pengisi acara.
- Sebaiknya sebelum menulis reportase acara, kita melakukan riset kecil-kecilan dulu sebagai bahan komparasi atau verifikasi data yang benar.
- Live tweet, ini salah satu kelebihan blogger dari media lain, kita terbiasa melakukan live tweet atau woro-woro di akun social media dulu sebelum menuliskan reportasenya sehingga sudah menaikkan berita acara tersebut. Sebaiknya tetap lakukan live tweet walaupun tidak ada kompensasi berupa hadiah dari penyelenggara, karena live tweet juga bermanfaat sebagai arsip jika akan menulis reportase. Jangan lupa buat hashtag atau tanda pagar disetiap tweet acara agar memudahkan kita menemukan arsipnya.
- Multitasking, blogger itu memang harus multitasking bisa mengambil foto, menuliskan poin-poin wawancara, video dan live tweet, semua dikerjakan sendiri.
- Gunakan foto sendiri, sejelek apapun hasil foto kita, tentunya akan lebih puas jika kita menyisipkan hasil foto kita sendiri dalam reportase kita, biasakan ambil angle foto dengan sebaik mungkin.
- Tuliskan reportase maksimal H+1 atau H+3, misalnya ketika kita menghadiri event bazaar, pameran atau aktifitas tertentu yang jangka waktunya ditentukan. Jangan sampai kita menuliskan reportase ketika acara sudah selesai. Usahakan menulis ketika acara masih berlangsung sehingga tulisan kita bermanfaat untuk orang lain, agar mereka tertarik untuk datang ke acara tersebut.
Teh Ani
juga menegaskan tentang etika ketika kita menghadiri sebuah acara. Usahakan datang
tepat waktu,kalau bisa hadir satu jam atau setengah jam sebelum acara. Menyimak
jalannya acara, jangan asyik ngobrol sendiri. Mengajukan pertanyaan ketika
diberikan waktu untuk bertanya, dan diakhir acara bisa memberikan kesimpulan
acara tersebut.
Setelah waktu
jeda untuk makan siang dan ishoma, mas Hazmi
Fitriyasa menambahkan materi tentang bagaimana menulis blog sehingga bisa
memenangkan lomba blog. Menurut mas Hazmi kita harus jeli dulu melihat siapa
juri lomba tersebut, terutama memahami apa yang diinginkan sang juri, karena tiap
juri memiliki selera tersendiri atau karakter tersendiri dalam menilai sebuah
tulisan. Sebaiknya lagi-lagi menulislah secara story telling, karena banyak
penyelenggara lomba blog menyukai gaya penulisan secara story telling.
“Story Telling adalah sebuah teknik
menyampaikan sebuah cerita dengan cara mendongeng atau bercerita”.
JAKARTA NASI
TUMPENG
Yang menarik
diacara ini makan siangnya disponsori oleh Jakarta Nasi Tumpeng yang penampilan
nasi tumpengnya menarik banget. Sang Owner Jakarta
Nasi Tumpeng yaitu mas Wahyu
Vidyanto atau biasa disapa mas Vidy ternyata juga Owner dari Royal Sandwich juga loch. Mas Vidy diawal
menekuni bisnis nasi tumpeng ini ternyata punya tujuan mulia yaitu ingin
mengangkat budaya Indonesia yang mulai luntur. Mas Vidy sebagai orang jawa
ingin melestarikan budayanya, disitu juga mas Vidy melihat potensi yang
tersembunyi, karena walaupun di Jakarta tapi sudah jadi kebiasaan bagi
kebanyakan masyarakat kita dalam setiap mengadakan acara, baik itu acara ulang
tahun atau acara kantor selalu ada tradisi menghadirkan nasi tumpeng selain kue
lainnya.
Jakarta Nasi Tumpeng, porsi untuk 50 orang (foto:dokpri) |
Mas Vidy
merupakan figur anak muda yang kreatif, karena selain pandai berbisnis ternyata
mas Vidy juga mengerti akan sebuah konsep bisnis yang ia lakukan yaitu dengan
memaksimalkan penggunaan search engine, penggunaan SEO ini agar page promosi
bisnisnya bisa mudah ditemukan. Mas Vidy juga menjamin rasa nasi tumpengnya
sudah disesuaikan dengan lidah orang Jakarta. Dalam menjalankan bisnis nasi
tumpengnya ini mas Vidy memberikan service yang baik untuk konsumennya yaitu
dengan memberikan fasilitas Free Ongkir untuk wilayah Jakarta, padahal tempat
produksinya sendiri di Bekasi loch.
Buat yang
tertarik ingin menikmati Jakarta Nasi tumpeng bisa menghubungi Call Centernya
di nomor 0812-9430-9199 dan juga
bisa mengunjungi website Jakarta Nasi Tumpeng sebelum mulai ordernya.
Ilmu bermanfaat dan nasi tumpengnya enak, nyam....
ReplyDeleteDpt ilmu perut pun kenyang ya ndu :)
Deletesetuju mba sama gunakan foto sendiri sejelek apapun hehehe... Tapi kadang saya juga ambil di situs penyedia foto legal :D
ReplyDeleteiya fika, yg pnting ada penjelasannya klo ambil foto org lain
DeleteWah udah lama ngga nulis reportase, latihan bikin lagi ah. Makasih ilmunya yaaa ... 👍👍👍
ReplyDeleteWah udah lama ngga nulis reportase, latihan bikin lagi ah. Makasih ilmunya yaaa ... 👍👍👍
ReplyDeletesama2 mba maria :)
DeleteSyarat untuk menjadi blogger yang baik memang harus ada kesediaan untuk terus menerus memperbaiki diri ya mbak Ria. Dengan belajar menulis reportase ini besok-besok akan lebih baik dalam menuliskan sebuah event :)
ReplyDeleteiya vi, semoga kita ke depannya slalu lbh baik ya. susah jg kan ngilangin mood jlknya nih yg kdg mls nulis hehe
DeleteBoleh juga nasi tumpeng untuk ulang tahun.
ReplyDeleterecommended ya mba :)
DeleteKayaknya jadi Blogger lebih ribet dr media ketika meliput ya
ReplyDeletegak juga ko mba,, yg pnting kita jalaninnya dengan hati happy :)
DeleteDuh, saya juga merasa punya beban moral ketika menyebut diri ini sebagai blogger. Penting banget upgrade ilmu biar mumpuni.
ReplyDeletesampai ketemu lagi yah cintaahhh..
hai2 li,,iya trkdg msh blm PD jg nih,,berusaha slalu lbh baik ya cyyiin
DeleteTerima kasih Mba Ria udah hadir di acara ini :)
ReplyDeleteterima kasih jg teh Ani buat ilmunya, jgn bosan ajak2 lg ya :))
Deletewah keren Terimah kasih mba,
ReplyDeletewah keren tamba semangat ketika melihat ini
ReplyDelete