Pangan merupakan kebutuhan utama bagi manusia
dibelahan bumi manapun. Kebutuhan akan pangan merupakan kebutuhan yang harus
dipenuhi agar kelangsungan hidup seseorang dapat terus berjalan. Negara kita memiliki
keanekaragaman hayati terbesar nomor dua di dunia setelah Brazil. Ada 800
species tumbuhan pangan, 1000 species tumbuhan medisinal dan ribuan species microalgae. Negara
kita juga merupakan salah satu negara berkembang yang sejak dulu terkenal mata
pencaharian sebagian masyarakatnya sebagai petani, namun semakin berkembangnya zaman
lahan pertanian semakin tergusur oleh laju kemajuan zaman yang menyebabkan
sebagian lahan pertanian diubah fungsinya menjadi gedung perkantoran, perumahan
dan pusat perbelanjaan.
Minggu (30/10/2016) bertempat di Hotel Ibis Tamarin diadakan diskusi
publik kerjasama antara FAA PPMI dan OXFAM dengan tema Memajukan Pertanian
Berkelanjutan untuk Wujudkan Hak Atas Pangan yang dihadiri oleh para narasumber
yang berkompeten di bidangnya masing-masing antara lain Bapak Tjuk Eko Hari Basuki (Kepala Pusat Ketersediaan Kerawanan
Pangan Kementrian Pertanian), Bapak Noor
Avianto (Direktorat Pangan & Pertanian Bappenas), Ibu Dini Widiastuti (DIrektur Program Keadilan Ekonomi OXFAM), Bapak Khudori (Pengamat Pangan &
Pertanian FAA PPMI), dan artis mantan penyanyi cilik di era 90-an Dea Ananda.
Acara berlangsung cukup padat dengan kehadiran
banyak narasumber dipandu oleh moderator Sabiq Carebesth Pengamat Masalah Pangan.
Sebagai narasumber pertama bapak Tjuk menjelaskan tentang konsep pertanian
berkelanjutan dengan kearifan lokal. Beliau juga mengatakan negara kita
mempunyai jumlah penduduk yang semakin banyak sehingga semakin tidak mampu lagi
menampung kebutuhan pangan. Sebagai Negara tropis kita mendapatkan sinar
matahari yang berlimpah sehingga bisa menjadi sumber energi yang bisa memproduksi makanan hingga untuk satu
trilyun orang.
Indonesia mempunyai perbedaan dengan negara
lain karena kita mempunyai sumber keragaman hayati yang luas dan tanaman yang
beragam. Pertanian itu banyak macamnya antara lain ada tanaman, hewan dan mikro
organisme. Pertanian sebaiknya jangan dipersempit hanya sebatas produksi pangan
saja tapi merupakan kehidupan itu sendiri. Pertanian di tanah Jawa mengenal
istilah Pranoto Mongso sebagai metode pertanian berkelanjutan, Pranoto
artinya tata cara dan mongso artinya musim. Pranoto mongso adalah perhitungan
musim dengan memperhatikan fenologi atau perilaku hewan dan tumbuhan.
Bapak Noor Avianto, Perencana Direktorat Pangan & Pertanian Kementrian PPN/Bappenas (dokpri) |
Bapak
Noor Avianto dari Perencana Direktorat Pangan dan Pertanian Kementrian PPN/Bappenas
memberikan pandangan tentang kebijakan produksi lima tahun ke depan terkait
pangan dan pertanian berkelanjutan. Menurut pak Noor ada sisi positif pada saat
ini yaitu trend konsumsi pangan telah berubah, pada saat ini konsumsi beras dan
umbi-umbian pada masyarakat menurun sedangkan konsumsi sayuran dan buah-buahan
meningkat. Pola pikir untuk hidup sehat pada masyarakat saat ini sudah lebih
baik dengan lebih banyak mengkonsumsi sayuran dan buah dan mengurangi konsumsi
makanan pokok yang mengandung karbohidrat. Perubahan lainnya bila dahulu
mempunyai anak gemuk adalah suatu kebanggaan bagi orang tua karena menandakan
bahwa anaknya sehat dan tercukupi gizinya, dan kini pola pikir itu berubah,
kini para orang tua cenderung berpikir bagaimana anaknya yang mempunyai
kelebihan berat badan agar bisa menjadi lebih kurus, contohnya pada kasus anak
berusia 10 tahun yg bernama Arya asal Kerawang yang memiliki bobot tubuh diluar
batas normal yaitu mencapai 190kg. ini akibat pola makan yang salah. Pola hidup
sehat sering digaungkan dengan kata, tinggi
itu ke atas bukan ke samping.
Kebijakan nasional terkait pangan berkenaan
dgn lahan pertanian. Pada saat ini luas lahan pertanian semakin sempit akibat
pembangunan, dimana semakin banyak lahan berubah fungsi menjadi bangunan
seperti perkantoran, perumahan dan pusat fasilitas umum seperti pusat
perbelanjaan. Dengan minimnya lahan berpengaruh pada produktivitas pertanian
sehingga membuat harga pangan melonjak sehingga banyak masyarakat kecil
kesulitan dalam memenuhi standar gizi yang baik akibat harga pangan yang
meningkat.
Kebijakan
produksi dalam lima tahun ke depan pemerintah akan meningkatkan tanaman pangan padi
mencapai surplus beras. Memfokuskan jagung untuk memenuhi keragaman pangan
lokal, mengamankan kecukupan kebutuhan kedelai untuk konsumsi produsen tahu dan
tempe. Selain itu pemerintah juga akan memfokuskan pemenuhan konsumsi rumah
tangga terkait gula, daging sapi dan garam. Perkiraan pangan ke depan akan
meningkat, masyarakat kelas menengah juga meningkat karena banyak penduduk desa
yang merantau ke kota untuk meningkatkan penghasilan mereka.
Ibu Dini Widiastuti, Direktur Program Keadilan Ekonomi OXFAM (dokpri) |
Direktur
Program Keadilan Ekonomi Oxfam Indonesia Dini Widiastuti mengingatkan tentang
peranan petani, nelayan dan produsen makanan perempuan dalam praktik pertanian
berkelanjutan. “Perempuan mesti terus dilibatkan dalam mekanisme produksi
pangan, berperan aktif melaksanakan pertanian bekelanjutan,” tuturnya. Oxfam
Indonesia merupakan salah satu LSM Internasional yang berkomitmen untuk
mencapai Sustainable Development Goal’s
salah satu tujuan adalah mengakhiri kelaparan melalui pencapaian ketahanan
pangan, peningkatan nutrisi dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan. Menurut
ibu Dini, ada keahlian berbeda pada perempuan karena perempuan dalam bekerja
biasanya lebih telaten.
Bapak Khudori, Pengamat Pangan & Pertanian FAA PPMI (dokpri) |
Bapak Khudori pengamat pangan dan pertanian
yang merupakan anggota FAA PPMI banyak membahas tentang pertanian yang berbasis
ekoregion dan pangan global, beliau juga mengatakan sumbangan terbesar produksi
adalah dari luas panen. Pendekatan ekoregion bertumpu pada 3 pilar ketangguhan
yaitu ekonomi, ekologis dan sosial. Saat ini petani kian tergantung pada paket
teknologi, benih, pupuk, pestisida, dari luar negeri. Selain itu, terdapat
kerentanan sistem pertanian negara berkembang.
(dokpri) |
Sumber daya pertanian kini semakin terbatas,
karena banyak anak muda yang kurang tertarik mengeluti bidang pekerjaan di sektor
pertanian, sehingga regenerasi para petani berkurang dan tentu saja ini
berimbas pada produktifitas hasil pangan. Mari kita peduli dan berdayakan
petani. Selain itu perubahan iklim global dan pergeseran musim kian sulit
diprediksi dan ini mempersulit perencanaan pola tanam.
Mbak Dea Ananda (dokpri) |
Kehadiran Dea Ananda cukup menghibur dengan
menyanyikan salah satu lagu anak-anak yang bertemakan tentang pangan. Dea banyak
sharing tentang pengalaman masa kecilnya hingga sekarang yang lebih banyak
mengkonsumsi makanan sehat yang tentunya makanan lokal dan tradisional. Sejak Dea
kecil orang tuanya sangat menjaga asupan makanan siap saji pada Dea, dan pola
hidup sehat itu terbawa hingga kini.
Para Narasumber (dokpri) |
Jika negara Jepang dan Korea bisa mempopulerkan
makanan tradisionalnya hingga ke manca negara seharusnya kita pun bisa karena negara
kita lebih banyak ragam variasi makanan tradisonalnya. Salah satu makanan
tradisional masyarakat Indonesia yang sudah mendunia adalah tempe, dengan
kandungan gizinya yang tinggi, tempe harga jualnya cukup tinggi di Inggris dan
banyak dikonsumsi oleh para vegetarian. Semoga ke depan makin banyak lagi jenis makanan tradisional
kita yang dilirik oleh dunia luar.
Iya, harusnya Indonesia bisa tuh mendunia makanannya. Sayang lom dimaksimalin ya
ReplyDeleteiya blm maksimal mba maya semoga kedepannya bs lbh maksimal ya mba :)
Deletewah,mbak Dhea Ananda juga ada disitu ya
ReplyDeletemba anisa fansnya Dea yaa ;)
DeleteAku malah suka makanan tradisional nih mba. Sehat sehat dan bergizi mba ;)
ReplyDeletetosh atuh mba alida, kpn kita makan bareng yukk :))
DeleteIya ya mbak, kenapa kita nggak coba untuk memperkenalkan makanan tradisional negara sendiri ke luar negeri ? eh tapi kayaknya tempe sudah pernah dikenal orang luar bukan? yang pas rame-rame saling ngaku makanan tradisionalnya.
ReplyDeleteIya mba riska tempe slh satu pangan lokal kita yg byk diminati di manaa negara :)
DeletePangan sumber karbohidrat jangan beras saja yang jadi patokan, ada ubi, singkong, sukun. Perlu dilestarikan hehehe
ReplyDeleteIya Bener bgt teh ani, bahkan jagung dan sagu jg kan teh :)
DeleteAku suka sekali tahu tempe. Sejak kecil jika ada makanan ayam atau daging aku lebih memilih tempe. Sayangnya Indonesia masih import bahan bakunya...padahal kalau di tanam Indonesia lebih subur lho.
ReplyDeletenah itu PR jg mba lita buat pemerintah, knp ga tanam kedelai buat bhn baku tempe tahu yah :)
DeleteKekayaan SDA Indonesia ini melimpah. Butuh lebih di-eksplorasi supaya pertanian bisa maju.
ReplyDeletesetuju banget mba helena, trims ya say :)
DeleteKetahanan pangan harus didukung program penguatan pertanian.
ReplyDeleteIndonesia pasti bisa amin
aamiiinn, pasti bisa mas agung kita hrs yakin ya
Deleteacaranya keren banget nih dan harus di galakkan. terkadang suka miris jaman sekarang banyak anak muda yang meninggalkan desa dan udah malu buat bertani. klo semuanya gitu gimana keadaan kita 20 tahun mendatang?? semangat mbaa..
ReplyDeleteterima kasih mas adipura, memang hrs digalakkan agar anak muda mulai mau melirik pekerjaan dibidang pertanian ya agar ada regenerasi buat petani2 yg udah lanjut usia :)
Deletewah harusnya indonesia lebih bsa bersaing. dikarenakan variasi dari makanan tradisional indonesia hampir ada di setiap daerah dengan kelezatan yang khas luar basa enaknya.
ReplyDeletesmoga bisa segera terwujud ya mas harapan kita bersama :)
DeleteSemoga produksi pangan Indonesia semakin maju dan berkembang, sehingga rakyat bisa sejahtera...
ReplyDeleteaamiinn..doa kita semua yaa :)
DeleteSemoga makin maju ya Indonesia dalam hal pangan, sebenarnya negara kita kaya ya mbak. Ya mulai dari hal kecil, mulai dari kita karena majunya negara ga selalu di tentukan pemerintah, tetapi juga budaya baik dari rakyatnya.
ReplyDeletesaling bersinergi ya mas :)
DeleteSupport For Petani Indonesia Kalian Memang Luar Biasa
ReplyDelete