Penyakit
diabetes bukan penyakit yang aneh terutama disekitaran saya, karena kakak
lelaki saya, teman dan tetangga terdekat merupakan penderita diabetes. Diabetes
adalah jenis penyakit yang tidak menular dan merupakan penyebab kematian
tertinggi di dunia, dan di Indonesia
diabetes dengan komplikasi merupakan salah satu penyakit yang menjadi urutan ketiga
penyebab kematian.
Shierly Ge, Head of Marketing Sun Life Financial (foto:dokpri) |
Sabtu
(01/10/2016) bertempat di Café XX1 di mal Plaza Indonesia, saya berkesempatan
hadir di acara gathering Blogger bersama Sun
Life Financial yang bekerjasama dengan Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia yang membahas mengenai diabetes dengan tema
cegah,obati dan lawan diabetes. Pada acara ini dihadiri oleh para narasumber
yang sangat berkompeten di bidangnya yaitu dr.
Lili Sulistyawati, MM Direktur penyakit tidak menular dari Kementrian
Kesehatan RI, dan Prof. Sidartawan
Soegondo, Spesialis Edokrinologi. Kali ini yang akan dibahas adalah
penyakit diabetes mellitus. Acara pertama dibuka sambutan dari ibu Shierly Ge, Head of Marketing dari Sun Life Financial yang mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah sebagai wujud tanggung jawab sosial (CSR) Sun Life Financial Indonesia yang menyangkut tiga hal yaitu Kesehatan, Pendidikan dan Kemanusiaan.
Prof. Sidartawan Soegondo, Spesialis Edokrinologi (foto:dokpri) |
Sebenarnya
apa sih diabetes itu? Pertanyaan yang sering dilontarkan orang awam. Diabetes
adalah suatu kondisi dimana kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi. Tubuh
memproduksi insulin, suatu hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, untuk memecah
gula yang dikonsumsi dalam makanan. Penurunan produksi dan atau pemanfaatan
insulin yang menyebabkan diabetes. Jika tidak diobati atau tidak terkontrol,
diabetes dapat menyebabkan masalah serius seperti penyakit jantung, stroke,
kebutaan, gagal ginjal dan amputasi kaki. Maka dari itu diabetes adalah ibu
dari semua penyakit.
Diabetes terbagi
2 tipe:
Diabetes tipe
1:
Biasanya diderita
sejak kanak-kanak. Tidak diketahui penyebab tepatnya dan tidak dapat dicegah. Tubuh
benar-benar berhenti memproduksi insulin karena perusakan sel pankreas yang
memproduksi insulin oleh sistem kekebalan tubuh, karenanya si penyandang sangat
bergantung pada terapi insulin untuk kelangsungan hidup dan pemeliharaan
kesehatannya.
Hal ini
sebelumnya disebut diabetes juvenile karena biasanya didiagnosis pada orang
dewasa muda atau anak-anak, atau diabetes insulin-dependent, karena terapi
insulin sangat penting untuk kelangsungan hidup dan pemeliharaan kesehatan yang
baik.
Diabetes tipe
2 :
Bentuk yang
lebih umum dan diidap sekitar 90% penderita diabetes di seluruh dunia. Pankreas
menghasilkan jumlah yang tidak memadai insulin, atau tubuh tidak mampu
menggunakan insulin yang tersedia dengan benar. Diabetes tipe 2 biasanya
terjadi pada orang dewasa, dan lebih sering terjadi pada orang yang kelebihan
berat badan atau obesitas. Diabetes tipe 2 ini sebelumnya dikenal dengan
diabetes onset dewasa atau diabetes tidak tergantung insulin.
Pencegahannya
sebagian besar dengan diet, olahraga
dan obat oral. Insulin diberikan hanya jika kadar gula darah tidak dapat dikontrol
dengan obat oral. Lebih dari 80% dari diabetes tipe 2 ini dapat dicegah atau
ditunda dengan mengurangi faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya
diabetes dan menjalani pola hidup sehat.
FAKTOR YANG BERESIKO TERKENA DIABETES TIPE 2
Riwayat Keluarga:
Jika seseorang
memiliki orang tua atau saudara kandung dengan diabetes tipe 2, maka resiko
mendapatkan diabetes meningkat.
Usia:
Resiko diabetes
tipe 2 meningkat dengan bertambahnya usia, terutama setelah usia diatas 40 tahun.
Ini mungkin terjadi karena aktifitas menurun, kehilangan massa otot dan berat
badan berlebih karena meningkatnya usia. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir diabetes tipe 2
meningkat secara dramatis dikalangan anak-anak, remaja dan dewasa muda.
Ras:
Orang-orang
dari latar belakang ras tertentu ditemukan memiliki resiko yang lebih tinggi
untuk terjadinya diabetes, meskipun alasannya belum diketahui.
Berat Badan Berlebih atau Obesitas:
Kelebihan berat
badan merupakan faKtor resiko utama untuk diabetes tipe 2. Semakin banyak
jaringan lemak yang dimiliki oleh seseorang, semakin resisten sel terhadap
insulin.
Kurang Aktifitas:
Zaman semakin
canggih sehingga kehadiran teknologi semakin mempermudah kinerja manusia dan
terkadang membuat kita semakin malas bergerak. Kurang melakukan aktifitas dapat
berisiko seseorang terkena diabetes tipe 2.
Diet Tidak Sehat:
Diet kaya
kalori, lemak jenuh dan gula serta rendah serat dapat menyebabkan peningkatan
berat badan dan meningkatkan seseorang terkena diabetes.
Memiliki Tekanan Darah Tinggi:
Memiliki tekanan darah tinggi atau tingkat lipid yang tinggi juga menempatkan seseorang pada risiko mengembangkan diabetes.
Memiliki tekanan darah tinggi atau tingkat lipid yang tinggi juga menempatkan seseorang pada risiko mengembangkan diabetes.
Diabetes Gestational:
Perempuan yang
mengalami diabetes selama kehamilan memiliki resiko terkena diabetes tipe 2. Jika
bayi lahir dari ibu yang mengalami hal ini dan beratnya mencapai 4kg juga
beresiko terkena diabetes di masa depan. Melakukan skrining teratur dan tepat
waktu penting bagi perempuan yang telah menderita diabetes gestational. Dengan kontrol
atau pengendalian gula darah yang baik, perempuan penyandang diabetes tetap
dapat mengandung dan melahirkan bayi yang sehat.
Setiap perempuan
dapat mengalami diabetes gestational, tetapi beberapa perempuan beresiko lebih
tinggi terkena diabetes gestational dengan faKtor-faktor antara lain:
- Usia diatas 25 tahun
- Kelebihan berat badan sebelum kehamilan
- Memiliki riwayat keluarga diabetes
- Riwayat kadar glukosa darah meningkat
- Pernah aborsi berulang atau melahirkan dan bayinya meninggal, atau pernah melahirkan bayi besar dan mengalami sindrom ovarium polikistik.
- Gaya hidup yang kurang gerak, hipertensi dan penyakit kardiovaskular juga meningkatkan risiko terkena diabetes gestational.
GEJALA UMUM DIABETES TIPE 2
Salah satu
hal penting untuk di ingat adalah bahwa diabetes tidak selalu menimbulkan gejala
sampai gangguan ini pada tahap lanjut. Jika seseorang memiliki beberapa gejala
berikut, bisa diduga terkena diabetes:
- Diabetes dapat mempengaruhi mata. Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan lensa membengkak, dan pandangan dapat menjadi kabur atau berkabut. Orang yang terkena mungkin mudah lelah tanpa alasan yang jelas.
- Buang air kecil lebih sering dari sebelumnya.
- Mudah lapar dan makan lebih banyak dari biasanya.
- Ada penurunan berat badan meskipun nafsu makan yang baik.
- Seseorang mungkin menjadi sangat haus dan cenderung minum air berlebihan. Hal ini karena tubuh mencoba untuk mengkompensasi air yang hilang melalui urin.
- Tingkat gula darah yang tinggi membuat sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi. Luka tidak sembuh dengan mudah, mungkin sering infeksi pada kulit, kandung kemih atau gusi, dan gatal-gatal di daerah genital.
- Ada mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki.
- Untuk gejala diabetes tipe 1 lebih mendadak dan berat. Anak-anak dengan diabetes mengeluh kelelahan, kelemahan dan kadang –kadang dapat menunjukkan perilaku marah.
PENCEGAHANNYA
Untuk mengendalikan
diabetes Kemenkes telah membentuk 13.500 pos pembinaan terpadu untuk
memudahkan akses masyarakat melakukan deteksi dini penyakit diabetes. Selain itu
Menteri Kesehatan menghimbau masyarakat untuk melakukan aksi CERDIK, yaitu dengan melakukan:
- Cek kesehatan secara teratur untuk mengendalikan berat badan agak tetap seimbang dan tidak berisiko mudah terkena sakit. Periksa tensi darah, gula darah dan kolesterol secara teratur.
- Enyahkan asap rokok dan jangan merokok.
- Rajin melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit sehari, seperti olahraga ringan, berjalan kaki, atau membersihkan rumah.
- Diet yang seimbang dengan gizi seimbang, dan banyak mengkonsumsi buah dan sayuran, setidaknya tiga dan lima porsi buah dan sayuran dalam sehari. Sedapat mungkin menekan konsumsi gula, garam dan lemak jenuh. Konsumsi gula hingga maksimal 4 sendok makan saja atau 50 gram dalam sehari, hindari makanan manis atau yang berkarbonasi. 93,5% penduduk Indonesia kurang mengkonsumsi buah dan sayur.
- Istirahat yang cukup.
- Kelola stress dengan baik dan benar.
PENGOBATAN
Tujuan
pengobatan adalah untuk menjaga tingkat gula darah agar sebaik mungkin
mendekati normal. Jenis makanan dan tingkat aktifitas fisik memainkan peranan
penting dalam mengendalikan gula darah, seperti halnya obat-obatan. Berbagai obat-obatan
dapat dipergunakan untuk mengobati diabetes. Obat-obatan untuk diabetes harus diresepkan
hanya oleh dokter. Penting bagi
penyandang diabetes untuk memahami bagaimana obat bekerja.
Selain menggunakan
obat anti diabetes (oral), obat injeksi juga dapat digunakan. Insulin saat ini
tidak tersedia dalam bentuk pil, karena itu harus disuntikkan. Ada juga
obat-obatan non-insulin yang disuntikkan.
Insulin adalah
wajib bagi orang-orang dengan diabetes tipe 1. Untuk diabetes tipe 2 biasanya
diobati dengan obat-obatan oral tapi suntikan insulin dapat diberikan jika
obat-obatan oral tidak memadai untuk mengontrol tingkat gula darah.
Pada tahun 2015 Indonesia menempati peringkat ke tujuh dunia untuk prevalensi penderita diabetes tertinggi di dunia bersama dengan China, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia dan Meksiko. Hampir 80% orang diabetes ada di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Dan kebanyakan masyarakat umum bahkan sekitar 70% tidak menyadarinya kalau menderita diabetes.
Mari kita mulai
hidup sehat, kita bisa memulainya dari lingkup terkecil dulu yaitu keluarga
terdekat, lingkungan terdekat dan masyarakat sekitar kita. cek kesehatan secara
teratur, jaga pola makan dan gaya hidup. Bukankah mencegah lebih baik daripada
mengobati.
Yuk kita cegah, obati dan lawan diabetes sejak dini, mulai saat ini, karena kesehatan itu mahal.
Yuk kita cegah, obati dan lawan diabetes sejak dini, mulai saat ini, karena kesehatan itu mahal.
ibuku diabetes karena turuna krn bapak dan ibunya diabetes. Aku harus hati-hati denagn pola makan sehat ya
ReplyDeleteiya mau ga mau hrs dimulai dgn pola makan sehat mba tira ..slm sehat ya mba :)
DeleteMari sama-sama hidup sehat.. ^^
ReplyDeleteyukk mari mba riski kita mulai terapin pola hidup sehat :)
DeleteMudah-mudahan kita tetap diberikan kesehatan oleh Allah Swt, dan kita doakan semoga yang sudah terkena diabetes agar lekas sembuh dan semangat.
ReplyDeleteaamiin..
Deletewaduh aq termasuk yang jarang olahraga dan suka makan2an instan mba,.. harus cept tobat nih
ReplyDeletehehe..sy jg kadang masih, pelan-pelan aja yuk mulai merubah kebiasaan buruk dan mulai sayangi tubuh kita :)
DeleteAlhamdulillah saya setiap minggu pasti olahraga, dan terus berusaha untuk malakukan pola hidup yang sehat..
ReplyDeletealhamdulillah ya :)
Deletemakasih atas infonya mbak sangat bermanfaat
ReplyDeletesama2 mas, terimakasih jg sdh berkunjung :)
Deletesama2 n terima kasih jg sdh berkunjung ya mas :)
DeleteWaduh saya hari-hari ini sering banget buang kencing .
ReplyDeleteJangan jangan ..