Mengeluti
bidang pekerjaan yang berawal dari hobby memang mengasyikkan ya, karena kita
bisa mengerjakannya dengan sepenuh hati, masalah sukses dan keberhasilan lambat
laun akan mengikuti ketika kita melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati.
Awal
pertama ketemu dengan teh Euis Owner dari Raisa Scarf sangat menyenangkan sudah
seperti teman lama, beliau pertama kali menjalankan usaha ketika masih menjadi
karyawan di sebuah bank ternama. Berawal dari coba-coba menjalaninya selama dua
tahun, dengan modal awal yang berasal dari tabungan yang selalu ia sisihkan
dari setiap salary yang diterima dari pekerjaannya sebagai kepala cabang di
sebuah bank. Modal pertamanya dipergunakan untuk membeli bahan, peralatan sampai
membuat logo dan website untuk aktifitas promosinya di sosial media.
Lambat
laun ternyata usaha sampingannya yang digeluti secara iseng itu dengan membuka
online shop ternyata mengasyikkan, sehingga dengan berat hati beliau
meninggalkan posisinya yang sudah lumayan mapan di bank tersebut, dan memilih
untuk menjalani bidang usaha yang disukainya tersebut.
Hambatan
dan pertentangan dari keluarga sudah jelas ada, terutama suaminya sendiri pun
awalnya tidak menyetujui keputusan teh Euis untuk melepaskan posisinya dari
pekerjaan tetapnya, namun dengan penuh keyakinan teh Euis mampu memberikan
keyakinan bahwa keputusannya untuk resign dari pekerjaan dan memilih fokus
menjalani usahanya adalah pilihan terbaik.
Awal
menjalani usaha sendiri pastinya ada beberapa kendala, tapi Alhamdulillah bisa
di lewati oleh teh Euis, kendala tersebut contohnya:
-
Modal
-
Pemasaran
-
SDM (Sumber Daya Manusia)
-
Waktu (harus pinter membagi waktu antara untuk keluarga dan usaha).
Motivasi
teh Euis menjalankan usaha sendiri adalah untuk mengembangkan ide dan
gagasan, terkadang dikala ide tersebut
muncul bila tidak segera diwujudkan sampai bisa mengganggu waktu tidurnya loch.
Selain itu juga semoga bisa sebagai bekal untuk memberikan pengetahuan ke
anak-anaknya nanti bagaimana proses memulai usaha. Dan juga untuk menambah
penghasilan pastinya karena harus ada pemasukkan untuk membayar gaji pegawai
dan kebutuhan operasional usaha, dan
juga untuk mengisi waktu luang juga karena sudah terbiasa menjalani
hari-harinya dengan bekerja.
Ternyata
dalam memberikan label Raisa Scarf juga ternyata ada pesan khususnya loch,
bukan terinspirasi dari penyanyi Raisa sih tapi ternyata ada keinginan teh Euis
yang belum terwujud yaitu mempunyai anak perempuan, karena dua anaknya
laki-laki semua. Entah kenapa teh Euis suka sekali nama Raisa sehingga beliau
memberikan label produk fashionnya dengan nama Raisa Scarf.
Produk
andalan Raisa Scarf diutamakan pada aneka kerudung yaitu scarf, pashmina dan
baju yang berdesain etnik. Karena kebanyakan produksi sendiri, teh Euis
mengklaim produksi fashionnya mempunyai kelebihan yaitu dengan design
unik, serta tidak pasaran tapi dengan
harga yang terjangkau. Kualitas bahan
dan proses diutamakan untuk kenyamanan
pemakai dan menambah kepercayaan diri, dengan segmen utama kelas menengah.
Dalam
menjalankan bisnisnya selain produksi sendiri dan dijalankan secara online dan
giat dalam mengikuti berbagai pameran, teh Euis juga mendistribusikan ke beberapa tempat konsinyasi dan
store. Omzetnya yang didapat dalam setiap bulan bervariasi antara dua puluh
sampai empat puluh juta. Lumayan banget yah ini yang namanya industry kreatif.
Dalam
berusaha pasti ada suka dukanya ya, menurut teh Euis sukanya kalo designnya
disukai oleh konsumen dan omzet penjualan bagus, jadi bisa untuk menambah
pegawai dan tentu saja bisa berbagi lebih banyak kepada sesama. Kalau mengenai dukanya yaitu bila ada
yg berkhianat baik itu pegawai atau rekan
bisnis, dan juga kalau pembayaran
tersendat alias tidak lancar dari mitra usaha, sehingga bisa menghambat biaya
operasional.
Teh Euis berharap usahanya bisa lebih
berkembang lagi, sehingga brandnya lebih
banyak dikenal dan produknya disukai oleh orang banyak, sehingga usahanya nantinya bisa
diwariskan ke anak-anaknya kelak.
Semoga makin sukses ya Raisa Scarf,
oiya temen-temen yang penasaran dengan produk Raisa Scarf, yuk kepoin sosial
medianya.
wah, hebatberani melepas pekerjaan tetap untuk berbisnis. Tidak semua orang berani melakukannya. Thanks atas cerita inspiratif dari teh Raisa. Semoga saya pun bisa.
ReplyDeleteHayukkk winduu kita hrs brani kluar dr zona nyaman,,jd bos utk diru sendirii :)
DeleteAku punya pashmina Raisa, dan sempat foto berdua juga sama tetehnya :)
ReplyDeleteAlloww mba wayaaa udh lm ga ktmuu,,bgskan mba pashminanya :))
Deleteaku lgs klik websitenya, penasaran... dan bener ih bgs2, dan murah2 jugaa ^o^... susah nih kalo ketemu website bgs, bikin kalap. suka soalnya beli2 pashmina utk dijadiin syal :D.. apalagi kalo motifnya keren2..difotokan jd cakep :D hihi..
ReplyDeletejd tambah cantik dan kerenkan mba fanny ;)
DeleteSCARF nya bagus bagusss....
ReplyDeleteTernyata cerita behind the scene nya lebih beautiful ...
Semoga memotivasi ya mak hehe..
DeleteBagus2 scarf nya, semoga bisa laris manis :D
ReplyDelete:D
ReplyDelete