Wednesday, 20 January 2016

CREDIT CARD MENJERAT atau MENGUNTUNGKAN






Fasilitas dan teknologi dibuat untuk memudahkan kinerja manusia, ditengah zaman yang semakin maju perbankan menciptakan fasilitas kartu kredit untuk memanjakan para nasabahnya dengan tujuan untuk memudahkan transaksi dimanapun kita berada. Dengan menggunakan kartu kredit kita tidak perlu membawa uang dalam jumlah banyak yang tentu saja selain merepotkan cara tersebut sangat tidak aman. Dengan perkembangannya fasilitas kartu kredit semakin melenakan para nasabahnya dengan bekerjasama dengan berbagai merchant, maka semakin banyak promo yang bisa didapatkan para nasabah.

Saya banyak menemukan kasus orang-orang terdekat yang mulai terjerat oleh pemakaian kartu kredit ini karena pola pakainya yang berlebihan. Mungkin bagi sebagian orang menggunakan kartu kredit seolah-olah mendapat durian runtuh kali ya, tinggal gesek bisa dapat barang yang kita inginkan tanpa memikirkan akibatnya nanti.



Jeratan utang kartu kredit tidak hanya melilit orang golongan menengah, bahkan orang kelas atas pun yang awalnya tidak akan menyangka akan terjerat rupanya nasib berkata lain. ya namanya musibah tidak ada yang akan tau ya, dengan posisi tinggi di sebuah perusahaan besar dan memiliki kurang lebih sepuluh kartu kredit dari berbagai bank, ketika musibah datang yang menyebabkan ia tidak bisa bekerja lagi, mulailah jeratan kartu kredit menjerat pemakainya.

Promo dari kartu kredit memang sangat menggiurkan, diskon dari toko-toko ternama, restoran, kafe bahkan pembelian tiket pesawat. Bagi yang tidak bisa mengerem nafsu belanja bisa berakibat fatal bila pemakaian kartu kreditnya diluar batas. 





Apapun itu memiliki kartu kredit memang bisa memberikan kemudahan dalam transaksi tapi hanya bersifat semu, kenapa semu, ya karena kita tetap harus membayar pengeluaran dari sejumlah transaksi yang kita lakukan tersebut, apabila kita lalai atau telat membayarnya kita akan dikenakan bunga dari kartu kredit tersebut.

Banyak orang yang salah kaprah mengenai penggunaan kartu kredit dengan menganggap kartu kredit sebagai kartu utang yang bisa kita pakai seenaknya, memang sih tidak semuanya salah, tetapi anggapan itu akan memicu kita untuk terus memakainya dan berutang. 

Wajib ditekankan dibenak kita bahwa kartu kredit itu hanya sebagai alat pembayaran sementara, dan kita wajib membayarnya tepat waktu sebelum jatuh tempo, sehingga kita tidak terkena bunga, sehingga kita tidak terlilit hutang berkepanjangan. Karena sekali kita menunggak pembayaran maka bunganya semakin lama semakin banyak sehingga tidak ada akhirnya. Sehingga kita tidak mudah tergoda untuk menggunakannya diluar batas kemampuan kita.





Bila sudah terlanjur kita menggunakan kartu kredit sebagai kartu utang dan kita tidak mampu melunasinya, membayar secara minimal payment memang menggoda, tapi dengan syarat kartu di stop penggunaannya agar bunganya tidak semakin mencekik leher.

Lebih baik memiliki satu kartu kredit dengan limit tinggi daripada kita memiliki beberapa kartu, karena setiap tahun kita akan dikenakan iuran tahunan. Misalkan kita punya beberapa kartu kredit maka bisa dihitung sendiri berapa jumlah iuran tahunan yang harus kita keluarkan.




Dulu saya sempat juga menganggap kartu kredit itu sebagai kartu ajaib yang memudahkan segala transaksi, apalagi teman-teman juga turut berpartisipasi mempengaruhi saya untuk menggunakannya. Tapi sekarang saya sudah tidak tertarik menggunakannya alias sudah tutup buku. Apalagi melihat kasus yang menjerat teman saya. 

Sekarang saya lebih suka menggunakan kartu debit saja. Untuk saya pribadi bisa lebih terkontrol penggunaanya. Ada dana belanja kalau gak ada yang sudah ditunda dulu belanjanya hehe..

Yuk ah mulai bijak menggunakan fasilitas kartu kredit dan mengelola keuangan kita.

14 comments:

  1. Pernah keblusuk CC. Skrng saya tinggalin mbak, lbh takut ke bahaya ribanya sih hehe #tobat.com :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba klo ga bs kontrol pemakaian mnding ditinggalin aja :)

      Delete
  2. Kita emg harus bijak menggunakan kartu kredit, kalau saya ya cuma dipakai buat masuk lounge di Bandara :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas kita hrs bs memilah2 pemakaiannya ya :)

      Delete
  3. menurutku lebih enak bawa uang langsung, biar bisa ngirit hehe

    ReplyDelete
  4. Satu-satunya hal yang aku bayar pakai cc adalah hosting blogku. Wkwkwk... bloher ndeso kayak aku ini, suka lupa kalau punya cc. Lagi nge mall dan cash menipis, juga gak kepikiran make cc. Ha..ha...aman!

    ReplyDelete
    Replies
    1. aman bgt mba wid..oalaah malah bagus toh mba say cm dipakai sesuai kebutuhan aja..bgs tuh mba klo di mal bs ga inget pnya cc jd bs ngerem hasrat blenji2 hihi

      Delete
  5. saya gak punya dan gak mau punya cc mba. suami punya bbrp tapi sudah beberapa bulan ini sy minta perlahan dihentikan.
    cc tak pernah lagi dibawa di dompet, di tinggal di rumah. jd memang lg proses belajar terbebas dr cc nih.
    sbnrnya suami bukan yg smp terjerat sih sm cc, cm kadang karena godaan2 promo itu lah dia dg mudah gesak gesek.

    ReplyDelete
    Replies
    1. samaa mba ophi aq jg udh aq kandangin kartunya lg bljr ngerem hasrat gesek kartu,, aq jg bljr dr kasus tmn aja..sbnrnya klo kita pinter memanagenya sh gpp mba malah membantu menggunakan cc itu itu hal2 darurat ya, tp aq milih melipir dl dan perlahan meninggalkannya mba :)

      Delete
  6. awalnya enak, lama2 jadi terjerat nih

    ReplyDelete

Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.