Selama masa pemulihan kata-kata hijrah selalu mengelitik
dalam pikiran saya, apa sih sebenarnya hijrah itu, well menurut saya pribadi
makna dari hijrah itu sendiri adalah perubahan diri kearah yang lebih baik
untuk menyempurnakan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Saya ingin
berbagi cerita mengenai pertama kalinya saya berhijab di bulan ramadhan tahun
2010. Ini hanya sekedar share ya tanpa bermaksud menggurui atau merasa paling
sempurna, karena pada hakekatnya saya hanya manusia biasa yang tidak pernah
luput dari kesalahan dan khilaf.
Diantara keluarga ada beberapa sepupu saya yang sudah
berhijab, saya selalu mengatakan nanti setelah merit saya akan berhijab, tetapi
setahun dua tahun berlalu saya belum menemukan tambatan hati yang bisa diajak
ke pelaminan dan keinginan berhijab menguap lagi deh hehe.. sesekali setiap ikut
acara keagamaan dengan teman, saya selalu membawa perlengkapan pakaian tertutup
dengan jilbabnya kerumah teman karena masih belum pede memakai jilbab dari
rumah. Masih risih tiap kali ada yang menatap aneh dengan jilbab saya, masih ga
pede dengan wajah saya yang terlihat tambah bulat dengan tambahan kain penutup
yang menutupi rambut saya. Di tahun dua ribuan gaung pakaian berhijab belum
seramai sekarang, Masya Allah kalau ingat masa-masa itu saya suka malu sendiri.
Memasuki bulan ramadhan di tahun 2010, saya berniat
memperbaiki ibadah saya dengan melaksanakan sholat tarawih tanpa bolong-bolong
lagi, setiap pergi ke mesjid untuk sholat tarawih saya sibuk memadu madankan
baju dengan jilbabnya. Ketika idul fitri berlalu entah kenapa rasanya enggan
melepas jilbab ini lagi. Perasaan bergejolak dan pertentangan bathin ketika
pertama kali masuk kerja setelah libur lebaran, takut komentar miring dari bos
saya yang non muslim tapi saya bismillah saja. Alhamdulillah tidak ada komentar
miring atas perubahan saya dihari pertama kerja, bos saya hanya tertegun
sekilas tanpa berkata apa-apa, saya pura-pura sibuk sendiri, yang banyak
komentar justru tamu-tamu yang biasa datang ke kantor, Alhamdulillah komennya
positif hehe..
Keputusan saya berhijab banyak juga dapat cibiran sinis dari
orang-orang yang entah iri atau dengki dengan perubahan saya, semua saya anggap
lalu saja. Semua itu ujian yang alhamdulillah semua dapat lalui tanpa masalah.
Dengan berhijab saya menjadi lebih tenang dalam menjalani kehidupan
sehari-hari. Pikiran gamang dan kesepian kehilangan kedua orang tua saya yang
kerap kali hadir lambat laun mulai dapat saya terima dengan ikhlas semenjak
saya semakin mendekatkan diri pada-Nya. Sekali berhijab buat saya adalah harga
mati dan insya allah tidak akan pernah saya buka tutup lagi.
Hijab saya masih jauh dari kata sempurna, karena saya belum
hijrah untuk istiqomah mengenakan hijab syar’i, terkadang saya masih memakai
celana panjang walau dengan atasan yang panjang dan jilbab yang menutup dada
tapi belum mendekati kata syar’i. Berpakaian syar’i untuk seterusnya sepertinya
masih menjadi misi saya yang belum tercapai, insya allah ke depannya akan
segera terlaksana. Doakan ya teman semoga saya selalu istiqomah untuk mencapai
ridho-Nya :)
semoga istiqomah ya mbak ria.. aamiinnn :)
ReplyDeletesama2 teh tetty..bagi2 crita pertama kali berhijab donk teh :)
DeleteSemoga kita tetap istiqomah ya mbak Ria..
ReplyDeleteAamiin smoga ya mba yanet..allah slalu mlindungi niat baik kita :)
DeleteAamiin semoga niat baik itu terus dimudahkan sama Alloh, mbak Ria.
ReplyDeleteKita sama-sama belajar menjadi muslimah yang selalu semakin baik. Aku juga lagi belajar buat pake gamis dan kaus kaki terus :D
Aamiin mba nisa,, aku jg sdh intens klo pke kaos kaki klo gamis blm terkadang saja pakainya blm tiap hr smoga kedepannya lbh baik,,senangnya dikunjungi mb nisa, trimakasih sdh mampir mb nisa ;)
ReplyDeleteSemoga semakin syar'i ya Ria, senang membacanya. Setiap orang butuh proses, dan semoga proses itu dimudahkan Allah bagi kita. Ada yg berproses dlm pakaian, ada yg berproses dlm sholat, puasa dan sebagainya. Keep spirit!
ReplyDeleteaamiin... terima kasih mba viaa sdh mampir ;)
Delete