Monday, 15 June 2015

WRITING CLASS BERSAMA GAGAS MEDIA



Diminggu ceria tepatnya tanggal lima belas dibulan Maret, sebelum jam sepuluh pagi saya sudah sampai disebuah cafe Eatology, setelah sebelumnya sempat diajak muter-muter dikawasan Sudirman oleh supir taksi karena adanya pengalihan jalan. Café Eatology berada dikawasan jalan Agus Salim dengan nuansa hijaunya memberikan rasa teduh, acara workshop writing class kali ini diselenggarakan oleh Gagas Media sebuah penerbitan yang telah banyak menerbitkan buku-buku best seller para penulis muda yang keren-keren. Kali ini sharing mengenai “Cinta Tiga Sisi” bersama para penulis keren antara lain ada penulis imut mbak Windry Ramadhina penulis novel yang berjudul “Walking After You”, lalu ada penulis ganteng  mas Bernard Batubara dengan novel kumpulan cerpennya yang berjudul “Jatuh Cinta adalah cara terbaik untuk bunuh diri” dan terakhir mba Farah Hidayati yang lembut dan manis dengan judul novelnya “Jejak Hati” masing-masing punya ciri khas sendiri dan bikin penasaran para pembacanya. 


Writing Class bersama Gagas Media @Cafe Eatology


SELF BRANDING

Pemberi materi pertama kali adalah mas Bernard Batubara, yang membagi ilmunya tentang bagaimana cara membangun self branding bagi seorang penulis. Bagaimana cara agar dikenal publik. Dizaman serba canggih seperti saat ini dimana internet dan dunia maya sudah sangat mudah diakses oleh semua kalangan. Dengan banyaknya media sosial yang  bertebaran dapat kita pergunakan untuk mempromosikan diri kita, jadi bukan sekedar untuk berselfie ria aja ya hehe..
 
Disaat kita sudah bertekad ingin menjadi seorang penulis, disini saatnya kita membangun citra diri sebagai seorang penulis, bagaimana caranya, kita bisa memanfaatkan media sosial kita seperti google+, facebook, twitter, path, instagram, bahkan blog juga bisa menjadi self branding kita loch, saya yakin teman-teman lebih banyak akun media sosialnya dibanding saya hehe..

Bagaimana agar self branding kita bisa berhasil. Konsisten adalah segalanya, jadi harus rajin ya jangan moodyan atau malas-malasan, sebenarnya ini sebagai pengingat buat saya juga yg moodnya suka turun naik hehe, jadwal mau promo diri bisa tiap hari, atau seminggu sekali, ataukah sebulan sekali, mesti ditentukan waktunya. Dan kapan waktunya breaking post.

Bila punya hobby memotret juga bisa dijadikan sebuah cara untuk self branding, memotret tiap moment aktifitas misalkan saat dijalan ada sesuatu yang unik, dengan memotret bisa dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Dengan menulis quote-quote menarik juga bisa jadi bahan tulisan yang menarik.

Bersama mbak Windry Ramadhina


MENENTUKAN KARAKTER

Sesi kedua sharing bersama mbak Windry, mengenai cara menentukan sebuah karakter. Setiap karaktek itu unik, seperti kita secara nyata, memiliki kualitas-kualitas yang bisa membentuk kepribadian seseorang. Karakter yang kuat dalam sebuah cerita adalah karakter yang meninggalkan kesan kuat dan mampu merebut hati pembaca yaitu karakter yang utuh dan terasa nyata. Hal apa saja sih yang bisa digali untuk bisa mengenali karakter, contohnya:

Ciri fisik, misalnya tinggi tubuh, berat badan, model rambut, bentuk tubuh, postur tubuh (cara duduk, cara jalan, jenis suara, warna kulit, bentuk mata, hidung dsb), ini bisa di deskripsikan secara utuh pada sebuah cerita.

Ekspresi dan bahasa tubuh, misalnya, gerak-gerak khusus atau kebiasaan khusus seseorang yang bisa menjadi ciri khas dan menjadi kebiasaan.
 
Isi lemari, misalnya, koleksi pakaiannya, sepatu, tas atau aksesoris. Misalnya merk tertentu yang biasa dipakai, original atau aspal. Kesan cara berpakaian yang ingin ditonjolkan apakah glamour, modis, kasual, rapi atau kuno, feminism, kaku, maskulin atau metroseksual. Tentukan image karakter pemakainya dulu untuk menentukan isi lemarinya.

Property, misalnya, bagaimana bentuk tempat tinggalnya, apakah punya rumah, kontrak atau kos.  Perjelas bentuk dan gaya tempat tinggalnya, bagaimana tetangga di tempat tinggalnya. Apakah punya kendaraan, bagaimana tipe dan warna kendaraannya. Apakah punya asset, misalnya tanah, emas, perusahaan atau yang lainnya.

Benda-benda kenangan (property kecil), misalnya, benda-benda kenangan, bisa dideskripsikan barang-barang berharga yang dimiliki sang tokoh. Bisa berupa benda-benda kenangan special dengan orang-orang terdekatnya.

Hobby dan kesukaan, misalnya, pecinta bola, penggemar music atau band-band music lawas atau tokoh musik, pecinta fotografi, makanan kesukaannya, buku bacaan favoritnya, apa hobby yang dilakukannya diwaktu luang.

Kepribadian bahkan perjalanan hidup seseorang bisa menjadi sebuah karakter, misalnya, sifat asli sang tokoh, apakah pemalu, pandai bergaul, melankolis,senang bercanda atau serius, cuek atau sensitive, sabar atau pemarah. Ini hal penting yang akan berpengaruh pada tingkah lakunya, cara dia bereaksi, keputusan dan tindakannya. Ceritakan jalan hidup sang tokoh dari semenjak lahir hingga titik yang diinginkan dalam sebuah cerita. Fokus pada hal-hal penting yang dia alami, yang menentukan arah hidupnya dan membentuk kepribadiannya.


MENENTUKAN LATAR

Sesi ketiga bersama mba Farah yaitu sharing mengenai ilmu tentang cara menentukan latar yang berkesan. Sebuah cerita tanpa latar yang menarik akan terasa garing. Syarat latar yang berkesan adalah yang meyakinkan, logis, sesuai dan memiliki cerita. Bagaimana cara menuliskan latar yang berkesan, luangkan waktu untuk memperdalam profesi dan lingkungan karakter kita. Misalnya karakter kita adalah pemilik toko bunga, ceritakan dengan detail apa saja benda yang biasa ia pakai, ada berapa ukuran gunting yang ia pergunakan, dilokasi mana ia membuka toko bunganya.

Mba Farah Hidayati

Melakukan riset sangat penting sebelum kita menjelaskan sebuah latar. Buat deskripsi dengan mengkombinasikan dua atau tiga indra dari lima indra, Contohnya:
-          Mata, apa yang terlihat (bentuk, warna).
-          Hidung, apa yang tercium (aroma, wangi, busuk, kuat, samar).
-          Telinga, apa yang terdengar (suara, ledakan, bisikan, ramai, sunyi)
-          Kulit, apa yang terraba (kasar, halus, suhu udara)
-          Lidah, apa yang kita cecap (manis, asin, pahit).

Saat mendiskripsikan tentang pantai, ceritakan tentang pantai, selain berpasir putih, terdengar debur ombak, terik matahari, langit biru cerah. Ceritakan juga mengenai perasaan sang tokoh saat berada di pantai. Karena sebuah tempat yang sama bisa memicu perasaan berbeda pada dua karakter yang berbeda.

2 comments:

Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.