Obrolan bersama teman-teman di komunitas Blogger Muslimah mengenai cerpen karya bunda Helvy Tiana Rosa, seolah mampu membawa saya ke sosok pigur seorang laki-laki super keren yang bernama mas Gagah. Pertama kali saya membaca kisah mas Gagah dipertengahan tahun dua ribu tiga belas via buku kumpulan cerpen yang
diterbitkan oleh Asma Nadia Publishing House. Cerpen Ketika Mas Gagah Pergi
adalah karya Bunda Helvy Tiana Rosa, lewat goresan tangan bunda Helvy cerpen
ini menjadi sangat hidup dan fenomenal, ceritanya sangat mengharu biru dan
tokoh mas Gagah Perwira Pratama sangat kharismatik, dan merupakan sosok cowok
paling keren idola semua remaja putri, tidak ada yang tidak menyukai sosok mas
Gagah, idolanya tanpa kenal lintas usia dan gender, mungkin karena sosok mas
Gagah yang supel dan pandai bergaul.
Tokoh Gita sebagai adik semata wayang
mas Gagah yang tomboy seperti cerminan saya ketika memasuki bangku Sekolah
Menengah Atas yang hanya punya koleksi rok hanya seragam sekolah saja hehe,
pakaian kebesarannya ya jeans belel dan sepatu kets.
Lewat tokoh Nadia, kakak Tika
sahabatnya Gita saya bisa mengambil pelajaran, ketika orang suka menggoda
memanggil kita dengan embel-embel “Bu Haji”
karena kita berhijab, kita tidak boleh bête harusnya malah disyukuri karena itu merupakan doa yang
baik ya. Cerita yang sama suka saya alami setiap saya melintas di area kompleks perkantoran tempat saya bekerja
kadang suka sebel kalau ada yang menggoda tiap saya melintas didepan kantor mereka,
selalu saja kata-kata yang sama diucapkan “Assalamualaikum baru dateng bu haji,
ga kesiangan” biasanya saya hanya senyum aja, daripada saya tanggapi ucapannya
nanti yang ada mereka makin ramai godain saya.
KETIKA MAS GAGAH PERGI
Sosok mas Gagah diceritakan adalah
seorang mahasiswa tingkat akhir, selain diberikan paras rupawan mas Gagah juga
merupakan cowok yang mandiri dan seorang kakak yang baik yang menjadi panutan
bagi Gita, dan tentu saja menjadi idola rekan-rekan Gita disekolah. Namun sosok
mas Gagah yang gaul dan modern tiba-tiba berubah drastis ketika pulang dari
Madura, karena ketika kunjungannya ke kota Madura untuk survey mengenai
perencanaan bangunan besar bersama salah satu profesor dan Kontraktor, tak
disangka disana mas Gagah disana bertemu kyai hebat yaitu kyai Gufron, yang
mampu merubah perjalanan spiritual keagamaannya menjadi lebih religius.
Pada awalnya Gita sangat menentang
perubahan yang ada pada diri mas Gagah, tapi lambat laun dengan berjalannya
waktu dan pengetahuan agamanya yang semakin bertambah lewat bantuan sahabatnya
Tika, akhirnya Gita mulai berubah begitu juga dengan mama. Tapi ketika hidayah
datang menghampiri Gita disaat hari istimewanya, mas Gagah sosok kakak yang
sangat ia sayangi harus pergi untuk selamanya karena kecelakaan yang dialaminya.
MENCARI SOSOK PEMERAN MAS GAGAH
Berita tentang pencarian sosok mas
Gagah yang bisa mewakili kriteria mas Gagah dalam cerpen akan segera diwujudkan
dalam bentuk film layar lebar. Audisi pencarian sosok mas Gagah dan para pemain
kuncinya dilakukan secara online casting melalui Youtube, peserta audisinya
mencapai lebih dari 300 orang yang berasal dari dalam dan luar negeri, setelah
online casting ditutup pada akhir Mei lalu, tim film KMGP yang terdiri dari
produser, sutradara dan tim penulis skenario sepakat memilih 12 kandidat yang
paling potensial.
Untuk karya seorang bunda Helvy Tiana
Rosa yang sangat terkenal, tentunya banyak production house yang berminat untuk
mengangkat karya cerpen Ketika Mas Gagah Pergi menjadi sebuah film layar lebar, tapi sebagai orang
yang menulis ceritanya tentunya bunda Helvy tidak ingin kalau demi nilai
komersil tapi cerita film KMGP berubah dari cerita aslinya. Untuk itulah maka
bunda Helvy mengadakan donasi untuk membuat film KMGP demi mempertahankan ruh
novellet tersebut dalam film.
Dukungan banyak mengalir demi
terlaksananya film KMGP, dari para penulis besar seperti Habiburahman el Shirazy atau yang biasa
disapa kang Abik yang sukses dengan novel dan film Ayat-Ayat Cinta, serta
dukungan penuh dari bunda Asma Nadia serta beberapa komunitas yaitu Forum Lingkar
Pena, serta komunitas One Day One Juz (ODOJ) juga secara resmi mendukung Patungan Bikin Film KMGP.
Kami dari komunitas Blogger Muslimah
juga sangat mendukung film KMGP menuju layar lebar :)
mantap nih mba Ria
ReplyDeletemantap opone mas cahya :)
DeleteIya, saya juga gak sabar liat film ini...
ReplyDeleteBtw, izin follow blognya untuk #salingfollow blog, ya. :)
haii mba nia..iya ga sabar ya mw liat pemeran mas gagahnya hihi..yukk saling follow mba nia nti aq meluncurr yaa ;)
Deletesering lihat nih postingan soal mas gagah ditimeline mba, sblmnya penasaran sapaa sih mas gagah eh ternyata hahha....
ReplyDeletepgn kenalan ya mba sm mas gagah hihi..nnti tunggu filmnya aja mba handdriati,,mksh ya mba udh mampir :)
DeleteSaya baru denger soal Mas Gagah ini mbak. *telat banget yak* salam kembali ya Mbak Ria.
ReplyDeleteiya lg proses itu filmnya, slm kenal jg mas febrian :)
DeleteDulu suka baca cerpen Mbak Helvy di Annida. Tapi novel ini belum pernah baca hihihi.
ReplyDeleteBtw, salam kenal Mbak. Sekalian mau minta di follow back ya Mbak hi hi (ngarep), baru manjat thread follow-follow an di KEB. Terima kasih :)
slm knl jg mba heni..siap meluncur nihh hehe
Delete